Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anne of Green Gables: Kisah Gadis Pengkhayal yang Laris Diadaptasi

17 Juni 2016   21:34 Diperbarui: 17 Juni 2016   21:52 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika teman kuliah merekomendasikan saya untuk membaca buku Anne of Green Gables. Kata dia, sosok Anne mirip-mirip dengan aku. Jika baca buku tersebut yang terbayang di benaknya adalah sosoknya mirip aku. Waduh jadi kegeeran sekaligus penasaran, seperti apa sih bukunya. Ternyata buku ini termasuk legendaris dan bisa disandingkan dengan Little House in The Prairie. Ada banyak serial buku ini yang juga diterbitkan oleh penerbit lokal. Filmnya juga beragam, dari live action dengan berbagai sekuel hingga anime.

Anne of Green Gables menceritakan seorang anak perempuan yatim piatu bernama Anne Shirley yang imajinatif. Ia suka berbicara mengungkapkan apa saja yang terlintas di benaknya. Akan tetapi, sebagian di antaranya adalah khayalannya. Ia gemar berkhayal. Jika melihat sesuatu yang menarik baginya, ia lantas menciptakan cerita imajinasinya.

Ia merasa daya khayalnya terkukung saat masih tinggal di panti asuhan. Oleh karenanya ia sangat antusias gembira ketika ia berangkat berlayar menuju pulau  Prince Edward untuk tinggal bersama kakak beradik Matthew dan Marilla Cuthbert di rumah mereka yang disebut Green Gables. Sayangnya, sambutan kakak beradik itu tidak seperti yang diharapkan Anne. Keduanya terkejut melihat yang datang adalah anak perempuan berambut merah yang kurus dan wajahnya berbintik-bintik, padahal yang mereka harapkan adalah anak laki-laki yang kuat untuk membantu mereka yang telah menua mengurus lahan pertanian mereka.  Marilla hendak mengirimnya kembali ke panti asuhan, akan tetapi Anne terus berupaya agar keduanya bisa menerima dan menyukai dirinya.

Matthew Cuthbert terkejut yang datang seorang anak perempuan (sumber: youtube)
Matthew Cuthbert terkejut yang datang seorang anak perempuan (sumber: youtube)
Saya suka penggambaran sosok Anne yang ceria dan suka berkhayal. Ia sebenarnya anak yang baik dan hanya berharap bisa tinggal di rumah yang hangat bersama orang-orang yang menyayanginya. Dalam buku ini ia memiliki beberapa kawan dan tidak sedikit teman-teman yang suka mengejeknya.

Membaca buku ini saya langsung teringat dengan Little House in The Prairie dimana mengisahkan sosok Laura dari kanak-kanak hingga dewasa dan menua. Serial Anne juga bercerita tentang saat ia dikirim ke Green Gables hingga menjadi guru dan kemudian menikah. Hemmm kedua karakter ini mirip, Laura dan Anne sama-sama kutu buku, gadis yang bersemangat, dan kemudian menjadi guru. Bedanya, Laura adalah sosok nyata dan bukunya tersebut merupakan biografi dirinya dan keluarganya, sedangkan sosok Anne adalah rekaan semata Lucy Maud Montgomery. Mungkin Anne lebih cocok disandingkan dengan Candy dalam serial manga Candy-Candy yang digambarkan sebagai anak perempuan yang ceria dan pandai mengambil hati orang-orang di sekelilingnya.

Serial televisi Anne of Green Gables yang dirilis tahun 1985 (sumber: imdb)
Serial televisi Anne of Green Gables yang dirilis tahun 1985 (sumber: imdb)
Selain memiliki banyak sekuel, Anne of Green Gables juga laris difilmkan dalam layar gelas juga dalam rupa anime. Serial Anne of Green Gables yang ditayangkan sejak tahun 1985 ini diperankan oleh Megan Follows. Sekuelnya kemudian dirilis tahun 1987, berjudul Anne of Avonlea, dimana Anne sudah menjadi seorang guru dan mulai menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Juga kemudian dirilis pada tahun 2000 oleh saluran televisi Kanada sekuel Anne of Green Gables ketika ia telah menikah dan memiliki anak pada masa perang dunia pertama. Yang unik dari film ini, sama seperti film serial Little House in The Prairie, sebagian pemerannya adalah sama dari kanak-kanak hingga dewasa.

Film animasinya ternyata lebih dulu dirilis dibandingkan film live action-nya. Dalam anime diproduksi Ghibli berjudul Akage no Anne ini penonton bisa melihat sosok Anne yang menggemaskan dan bagaimana Anne mendeskripsikan khayalannya. Anime yang dirilis tahun 1979 ini mengisahkan sosok Anne hingga ia bersiap menjadi guru. Total ada 50 episode serial anime yang disutradarai oleh Isao Takahata ini.

"No matter how narrow my road is, I can still find flowers blooming," ujar Anne dalam suratnya. (sumber: youtube)
"No matter how narrow my road is, I can still find flowers blooming," ujar Anne dalam suratnya. (sumber: youtube)
Setelah melihat anime dan membaca sebagian bukunya, saya merasa tak mirip dengan sosok Anne. Anne lebih ceria dan lebih pandai berkhayal. Saya suka cerita Anne yang good to be true, meskipun jika disuruh memilih maka saya lebih menyukai kisah Little House in The Prairie yang lebih detail dan lebih riil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun