Alat untuk mengukur tingkat UV, infra merah dan cahaya tampak yang ditransmisikan (dokpri)
Uji coba pertama membandingkan antara kaca film depan antara yang menggunakan V-KOOL dan non V-KOOL dengan berbagai alat pengukur di gerai. Dari alat pengukur tersebut terlihat bahwa V-KOOL memiliki keunggulan dalam menolak infra merah dan menolak cahaya tampak (
visible light transmission). Selanjutnya kami diajak untuk mendeteksi panas dan tingkat kesilauan dengan atau tanpa produk V-KOOL. Saat itu kami masih mencobanya di gerai, dengan kaca mobil tanpa adanya kaca film masih terasa panas dan silau, sedangkan dengan kaca film V-KOOL hal tersebut terminimalisir.
Pada pengukuran pertama kami mencoba untuk kaca film dengan kegelapan 20%. Untuk kaca film non V-KOOL maka UV-nya nol  persen, gelombang infra merah yang masuk 12 persen dan VLT-nya  73 persen. Sedangkan pada produk V-Kool dengan tingkat kegelapan sama maka UV juga nol persen, infra merah atau panas yang masuk berkisar 3% dan VLT-nya 76 persen. Jadinya dengan persentase kegelapan yang sama, kabin lebih terang dan hawa panasnya jauh berkurang. Untuk persentase berikutnya tetap produk V-KOOL memiliki nilai infra merah yang lebih kecil dibandingkan kaca film non V-KOOL.
Alat untuk mengukur energi panas yang ditolak (dokpri)
Berikutnya dilakukan percobaan untuk membuktikan bahwa V-KOOL bersifat menolak panas (reflektif). Untuk energi yang ditransmisikan dan panas yang ditolak untuk produk non V-KOOL dengan kegelapan 20% masing-masing 118 W/m dan 383 W/m. Sedangkan untuk produk yang menggunakan V-KOOL maka energi yang ditransmisikan sebesar 83 W/m dan energi yang direfleksikan 3469 W/m. Â Hal ini menunjukkan bahwa energi panas yang direfleksikan V-KOOL jauh lebih besar dibandingkan non V-KOOL.
Bu Monita melakukan demo panas dan tingkat kesilauan untuk kaca polos, dengan kaca film merk lain dan merk V-KOOL (dokpri)
Kami kemudian diajak ke gerai depan. Kami diperkenalkan dengan berbagai varian V-KOOL. Untuk kaca depan variannya yakni persentase kegelapan 20, 30 dan 40. Sedangkan untuk kaca film samping, persentase kegelapannya terdiri atas 60, 80, dan 60 VIP.
Kami kemudian melakukan uji coba rasa panas dan tingkat kesilauan dengan kaca polos, serta kaca film kegelapan 20 persen untuk V-KOOL dan Non V-KOOL. Lampu yang digunakan untuk uji coba memiliki daya 500 watt. Bu Monita, manager promotion dan advertising meminta kami mendekat dan merasakan panas untuk masing-masing kaca. Hasilnya untuk kaca polos maka lampu 500 watt tetap terasa panas dan silau di luar. Dengan produk kaca film non V-KOOL tetap silau dan agak panas, sedangkan dengan V-KOOL rasanya tidak panas dan tidak menyilaukan. Saat dicoba dengan persentase kegelapan 60 persen maka rasa panas untuk produk non V-KOOL tetap terasa meski tidak sepanas seperti persentase 20 persen.
Baru ketika uji coba langsung di kendaraan dengan menggunakan alat bernama i-measure dan lampu yang disorotkan, perbedaan tersebut begitu terasa. Antara mobil yang menggunakan produk kaca film V-KOOL dan mobil yang  menggunakan produk lain. Saya termasuk yang beruntung ikut mencoba dan merasakan perbedaannya dari dalam kabin mobil bersama Mba Muthiah, Arum, Topik, dan rekan kompasianer lainnya.
Pengukuran tingkat penolakan UV, Infra-merah dengan i-measure (dokpri)
Perbedaan antara menggunakan produk lain dan produk V-KOOL adalah dari segi kenyamanan. Saat lampu sorot dinyalakan, panasnya tidak begitu terasa dan tidak menyilaukan sehingga saat berkendara jadi nyaman dan terlindung dari panas yang dirambatkan gelombang infra merah dan aman dari silau cahaya. Kaca film sampingnya meskipun kadar kegelapannya 60 persen juga tidak nampak gelap dari dalam kabin mobil, sehingga pengendara dan penumpang mobil terutama yang perempuan tetap terjaga privasinya. Selain itu dengan kaca film yang tetap terlihat terang dari dalam kabin akan memudahkan pengendara mobil untuk memarkir atau memantau kendaraan yang ada di sampingnya.
Dengan kaca film produk lain, cahaya masih panas dan menyilaukan (dokpri)
Dengan V-KOOL jadi lebih nyaman karena tidak panas dan cahayanya masih ramah di mata (dokpri)
Selanjutnya kami juga diperkenalkan dengan kaca film untuk gedung atau rumah yang bermerk i-Qlue. Dengan kaca film ini maka dalam rumah jadi lebih adem dan tetap terang, sehingga pemilik rumah tidak perlu tirai serta menghemat AC dan listrik.
Apa Itu V-KOOL dan Apa Saja Keunggulannya?
Setelah berkeliling gerai dan melakukan uji coba, maka rombongan kami mendapat giliran untuk menambah wawasan tentang produk V-KOOL. Materi ini disampaikan oleh perwakilan V-KOOL, Pak Billy. Â
Produk V-KOOL diproduksi oleh Eastman Chemical Company dan di Indonesia didistribusikan oleh PT V-KOOL Indo Lestari. V-KOOL dikenal sebagai merk kaca film premium karena memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan utamanya yakni mampu menolak sinar infra merah yang menyebabkan panas dan sinar ultra violet lebih dari 90%. Keunggulan lainnya yakni memiliki daya penerusan cahaya tampak (VLT) yang tinggi, meningkatkan efisiensi BBM kendaraan, menghindarkan dari bahaya pecahan kaca jika terjadi kecelakaan, dan melindungi privasi terutama bagi kaum hawa.
Lihat Otomotif Selengkapnya