Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mudik dengan Kendaraan Pribadi Lebih Nyaman Bersama V-KOOL

5 Juni 2016   20:59 Diperbarui: 5 Juni 2016   21:20 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebentar lagi bulan puasa tiba dan kemudian tibalah agenda wajib mudik sebagian orang ke kampung halaman. Memang transportasi umum semakin banyak dan menjangkau untuk keperluan mudik, namun sebagian pihak masih menyukai menggunakan kendaraan pribadi dengan alasan hemat dan fleksibilitas. Nah, agar kegiatan bermudik menjadi nyaman maka Kalian perlu cek dan ricek kondisi  kendaraan pribadi, termasuk memeriksa kaca film mobil Kalian.

Agenda mudik menjadi agenda tahunan kami, baik mudik ke kampung halaman di Malang, maupun ke rumah keluarga pasangan di Subang. Ada kalanya kami menggunakan transportasi umum, namun di beberapa kesempatan kami juga menggunakan kendaraan pribadi.

Tantangan terberat dari mudik tentunya perjalanan jauh yang memerlukan fisik yang prima. Badannya sih sudah fit, tetapi perjalanan pada siang hari memerlukan upaya lebih berat dibandingkan saat berkendara pada sore dan malam hari. Apalagi jika berkendara jauh tersebut saat berpuasa, maka energinya perlu diiirit-irit dan sebaiknya kondisi kesehatan tetap terjaga.

Tahun lalu kami berdua melakukan perjalanan ke kampung halaman di kota Malang. Saat cuaca masih pagi kami berdua berkendara dengan riang. Bayangan bertemu dengan orang tua dan sanak saudara membuat saya tersenyum gembira. 

Ketika matahari mulai tinggi dan kami melintasi Cirebon maka senyum kami mulai berubah jadi garing. Senyum semakin getir ketika kami melintasi tol Kanci menuju Pejagan. Hawa begitu terik di luar dan jalan tol yang saat itu sedang dalam perbaikan membuat debu berterbangan. Kami pun menghidupkan AC dengan maksimal agar berkendara tetap nyaman. Namun sinar matahari tetap menyilaukan dan panasnya masih bisa menembus kaca.

Selepas beristirahat di Semarang, kami masih memerlukan sekitar 10 jam lagi untuk tiba di kota Malang. Saat berkendara di Gemolong-Sragen hingga ke Nganjuk, cuaca begitu panas dan matahari begitu menyilaukan mengurangi kenyamanan berkendara. Baru setelah tiba di Kediri kami tersenyum lega dan membuka jendela menikmati hawa yang sejuk.

Perjalanan lebih menyiksa pernah saya alami beberapa waktu sebelumnya ketika mudik bersama kakak. Mobil penuh dengan penumpang dan muatan. Kemacetan mulai terjadi sejak di Cirebon hingga Semarang. Oleh karena rapatnya kendaraan dan teriknya matahari, hawa di mobil pun ikut menjadi gerah meski AC pun sudah maksimal.

Selepas Semarang kemacetan mulai longgar namun ketika siang hari maka sinar matahari mulai merembet masuk. Kakak pun sibuk melapisi jendela samping di baris kedua dengan kain agar anaknya bisa tidur nyenyak, tapi usahanya tidak terlalu sukses. Panas dan cahaya yang menyilaukan masih merembet masuk ke dalam mobil membuat saya pun terjaga.  

Saat acara Kompasiana Coverage bersama V-Kool inilah saya mendapat wawasan tentang kaca film yang membuat berkendara jauh lebih nyaman. Terus terang selama ini saya hanya mendengar nama V-KOOL tapi belum tahu produknya. Suami yang lebih tahu tentang dunia otomotif pun menjelaskan bahwa V-KOOL itu kaca film premium dan paling bagus kualitasnya untuk kategori kaca film di Indonesia. Oleh karena saya penentu putusan di dalam membeli sesuatu di keluarga kecil kami, maka saya pun tertarik untuk mengikuti acara coverage ini. Apalagi frekuensi kami berkendara jauh dengan kendaraan pribadi akhir-akhir ini semakin meningkat.

V-KOOL Flagship Outlet yang nyaman (dokpri)
V-KOOL Flagship Outlet yang nyaman (dokpri)
Beragam varian kaca film V-KOOL (dokpri)
Beragam varian kaca film V-KOOL (dokpri)
Pada acara coverageyang diadakan Minggu, 29 Mei 2016 di V-KOOL Flagship Outlet di Jalan Trembesi, Kemayoran, kompasianer selain mendapat wawasan akan produk kaca film V-KOOL dan kelebihannya, kompasianer juga diajak untuk melakukan uji langsung akan produk V-KOOL dengan masuk ke dalam mobil yang menggunakan kaca film produk lain dan mobil yang menggunakan kaca film V-KOOL. Juga tentunya ada berbagai kuis dan door prize untuk memeriahkan acara.

Sekitar pukul 10.00 setelah Kompasianer sarapan dan mencoba berbagai fasilitas yang disediakan bagi kustomer V-KOOL seperti bermain biliard, bersantai di sofa yang nyaman dan memanfaatkan kursi pijat, maka Kompasianer dibagi dua shift untuk mendapatkan materi dan juga uji langsung produk secara bergantian. Saya dan rombongan kompasianer yang berangkat dengan naik bus mendapat giliran pertama untuk berkeliling gerai dan melakukan uji coba.

Alat untuk mengukur tingkat UV, infra merah dan cahaya tampak yang ditransmisikan (dokpri)
Alat untuk mengukur tingkat UV, infra merah dan cahaya tampak yang ditransmisikan (dokpri)
Uji coba pertama membandingkan antara kaca film depan antara yang menggunakan V-KOOL dan non V-KOOL dengan berbagai alat pengukur di gerai. Dari alat pengukur tersebut terlihat bahwa V-KOOL memiliki keunggulan dalam menolak infra merah dan menolak cahaya tampak (visible light transmission). Selanjutnya kami diajak untuk mendeteksi panas dan tingkat kesilauan dengan atau tanpa produk V-KOOL. Saat itu kami masih mencobanya di gerai, dengan kaca mobil tanpa adanya kaca film masih terasa panas dan silau, sedangkan dengan kaca film V-KOOL hal tersebut terminimalisir.

Pada pengukuran pertama kami mencoba untuk kaca film dengan kegelapan 20%. Untuk kaca film non V-KOOL maka UV-nya nol  persen, gelombang infra merah yang masuk 12 persen dan VLT-nya  73 persen. Sedangkan pada produk V-Kool dengan tingkat kegelapan sama maka UV juga nol persen, infra merah atau panas yang masuk berkisar 3% dan VLT-nya 76 persen. Jadinya dengan persentase kegelapan yang sama, kabin lebih terang dan hawa panasnya jauh berkurang. Untuk persentase berikutnya tetap produk V-KOOL memiliki nilai infra merah yang lebih kecil dibandingkan kaca film non V-KOOL.

Alat untuk mengukur energi panas yang ditolak (dokpri)
Alat untuk mengukur energi panas yang ditolak (dokpri)
Berikutnya dilakukan percobaan untuk membuktikan bahwa V-KOOL bersifat menolak panas (reflektif). Untuk energi yang ditransmisikan dan panas yang ditolak untuk produk non V-KOOL dengan kegelapan 20% masing-masing 118 W/m dan 383 W/m. Sedangkan untuk produk yang menggunakan V-KOOL maka energi yang ditransmisikan sebesar 83 W/m dan energi yang direfleksikan 3469 W/m.  Hal ini menunjukkan bahwa energi panas yang direfleksikan V-KOOL jauh lebih besar dibandingkan non V-KOOL.

Bu Monita melakukan demo panas dan tingkat kesilauan untuk kaca polos, dengan kaca film merk lain dan merk V-KOOL (dokpri)
Bu Monita melakukan demo panas dan tingkat kesilauan untuk kaca polos, dengan kaca film merk lain dan merk V-KOOL (dokpri)
Kami kemudian diajak ke gerai depan. Kami diperkenalkan dengan berbagai varian V-KOOL. Untuk kaca depan variannya yakni persentase kegelapan 20, 30 dan 40. Sedangkan untuk kaca film samping, persentase kegelapannya terdiri atas 60, 80, dan 60 VIP.

Kami kemudian melakukan uji coba rasa panas dan tingkat kesilauan dengan kaca polos, serta kaca film kegelapan 20 persen untuk V-KOOL dan Non V-KOOL. Lampu yang digunakan untuk uji coba memiliki daya 500 watt. Bu Monita, manager promotion dan advertising meminta kami mendekat dan merasakan panas untuk masing-masing kaca. Hasilnya untuk kaca polos maka lampu 500 watt tetap terasa panas dan silau di luar. Dengan produk kaca film non V-KOOL tetap silau dan agak panas, sedangkan dengan V-KOOL rasanya tidak panas dan tidak menyilaukan. Saat dicoba dengan persentase kegelapan 60 persen maka rasa panas untuk produk non V-KOOL tetap terasa meski tidak sepanas seperti persentase 20 persen.

Baru ketika uji coba langsung di kendaraan dengan menggunakan alat bernama i-measure dan lampu yang disorotkan, perbedaan tersebut begitu terasa. Antara mobil yang menggunakan produk kaca film V-KOOL dan mobil yang  menggunakan produk lain. Saya termasuk yang beruntung ikut mencoba dan merasakan perbedaannya dari dalam kabin mobil bersama Mba Muthiah, Arum, Topik, dan rekan kompasianer lainnya.

Pengukuran tingkat penolakan UV, Infra-merah dengan i-measure (dokpri)
Pengukuran tingkat penolakan UV, Infra-merah dengan i-measure (dokpri)
Perbedaan antara menggunakan produk lain dan produk V-KOOL adalah dari segi kenyamanan. Saat lampu sorot dinyalakan, panasnya tidak begitu terasa dan tidak menyilaukan sehingga saat berkendara jadi nyaman dan terlindung dari panas yang dirambatkan gelombang infra merah dan aman dari silau cahaya. Kaca film sampingnya meskipun kadar kegelapannya 60 persen juga tidak nampak gelap dari dalam kabin mobil, sehingga pengendara dan penumpang mobil terutama yang perempuan tetap terjaga privasinya. Selain itu dengan kaca film yang tetap terlihat terang dari dalam kabin akan memudahkan pengendara mobil untuk memarkir atau memantau kendaraan yang ada di sampingnya.

Dengan kaca film produk lain, cahaya masih panas dan menyilaukan (dokpri)
Dengan kaca film produk lain, cahaya masih panas dan menyilaukan (dokpri)
Dengan V-KOOL jadi lebih nyaman karena tidak panas dan cahayanya masih ramah di mata (dokpri)
Dengan V-KOOL jadi lebih nyaman karena tidak panas dan cahayanya masih ramah di mata (dokpri)
Selanjutnya kami juga diperkenalkan dengan kaca film untuk gedung atau rumah yang bermerk i-Qlue. Dengan kaca film ini maka dalam rumah jadi lebih adem dan tetap terang, sehingga pemilik rumah tidak perlu tirai serta menghemat AC dan listrik.

Apa Itu V-KOOL dan Apa Saja Keunggulannya?

Setelah berkeliling gerai dan melakukan uji coba, maka rombongan kami mendapat giliran untuk menambah wawasan tentang produk V-KOOL. Materi ini disampaikan oleh perwakilan V-KOOL, Pak Billy.  

Produk V-KOOL diproduksi oleh Eastman Chemical Company dan di Indonesia didistribusikan oleh PT V-KOOL Indo Lestari. V-KOOL dikenal sebagai merk kaca film premium karena memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan utamanya yakni mampu menolak sinar infra merah yang menyebabkan panas dan sinar ultra violet lebih dari 90%. Keunggulan lainnya yakni memiliki daya penerusan cahaya tampak (VLT) yang tinggi, meningkatkan efisiensi BBM kendaraan, menghindarkan dari bahaya pecahan kaca jika terjadi kecelakaan, dan melindungi privasi terutama bagi kaum hawa.

Pak Billy menjelaskan tentang lapisan dalam produk kaca film V-KOOL (dokpri)
Pak Billy menjelaskan tentang lapisan dalam produk kaca film V-KOOL (dokpri)
Keunggulan tersebut dikarenakan V-KOOL memiliki sifat spectrally-selective, yakni mampu memilah gelombang yang memungkinkan sebuah medium dilapisi bahan berlapis optik khusus sehingga dapat menyerap, memantulkan dan/atau mengirimkan radiasi elektromagnetik tertentu. Teknologi penyeleksi gelombang ini diadopsi padacoating pesawat pembom Stealth Amrik dan merupakan hasil penelitian MIT.

Seperti kita ketahui matahari memancarkan berbagai gelombang ke bumi. Yang terbesar adalah gelombang infra merah yakni 53% dimana tidak terlihat tapi bisa dirasakan sebagai panas. Sedangkan gelombang ultra-violet hanya berkisar 3%. Meskipun persentasenya kecil namun ultra-violet sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan mata, penuaan dini, katarak, bahkan kanker kulit. Gelombang ultra-violet juga dapat menyebabkan pemudaran dan merusak material interior. Nah, nama V-KOOL sendiri selain berarti dingin juga berasal dari huruf V pada grafik tingkat penolakan terhadap panjang gelombang. Saat panjang gelombang rendah atau gelombang ultra-violet maka penolakan tinggi, selanjutnya rendah untuk gelombang cahaya tampak dan kemudian tingkat penolakan kembali tinggi untuk panjang gelombang infra merah.

Grafik penolakan terhadap panjang gelombang membentuk huruf V (dokpri)
Grafik penolakan terhadap panjang gelombang membentuk huruf V (dokpri)
Selain memiliki karakter spectrally-selective, V-KOOL  juga dikerjakan menggunakan mesin sputtering DC Magnetron sehingga lapisan logam yang sangat tipis dapat ditanam ke polyester dan tetap jernih. Polyester berlapis metal ini bersifat menolak panas matahari dan dipasang berlapis-lapis, sekitar 7-9 lapisan, kemudian juga ada anti gores dan anti UV.  Saat diuji coba ketahanan fisik, kaca film V-KOOL tidak mudah tergores dan rusak. Jika ada kecelakaan, kaca film V-KOOL juga mampu menahan serpihan kaca tetap menempel pada kaca film, sehingga tidak mengenai tubuh pengendara.

Berdasarkan materi yang disampaikan Pak Billy dan uji coba langsung terlihat bahwa V-KOOL memiliki keunggulan dalam menolak panas dari sinar infra-merah, mampu menolak radiasi ultra-violet, juga bersifat one-way sehingga di dalam tetap terang sedangkan dari luar agak sulit melihat kita jika persentase kaca film di samping cukup tinggi. Sehingga dengan keunggulan ini hawa di kabin mobil tetap adem, tidak menyilaukan, dan juga menjaga privasi pengendara dan penumpangnya. Dengan hawa yang adem maka berkendara tentunya lebih nyaman, apalagi jika berkendara ke luar kota dalam jangka waktu lama seperti mudik ke kampung halaman. Dengan hawa yang adem tentu kerja AC tidak ‘ngoyo’ sehingga efek tidak langsungnya adalah menghemat BBM.

Oh ya ada layanan purna jual bagi mereka yang memasang kaca film V-KOOL berupa kartu garansi digital yang berlaku lima tahun. Garansi meliputi kaca film yang terkelupas, oksidasi, sobek, dan pemudaran warna. Kartu garansi digital ini maksudnya pemilik cukup menunjukkan nomor rangka mobil atau rangka mesin dimana tercatat saat awal pemasangan. Jaringan dealer V-KOOL juga merata di 40 kota di Indonesia. Sehingga jika ada masalah saat melakukan perjalanan pulang kampung, maka mengurus garansinya bisa dilakukan di dealer V-KOOL di kota sepanjang jalur mudik. Dengan kartu garansi digital ini maka pemilik kendaraan tidak perlu repot membawa kartu garansi atau merasa was-was ketika kartu garansi hilang. Rencananya dalam waktu dekat V-KOOL juga akan meluncurkan aplikasi mobile sehingga akan sangat memudahkan pelanggannya. 

Atas kualitasnya ini V-KOOL meraih berbagai penghargaan yakni juara 1 Top Brand Awards 2008-2015, Autobild Customer Satisfaction Award 2006-2013, Top 100 Inventions of The Millenium pada 1999 oleh Popular Science USA, Otomotif Choice Awards 2014-2015, Singapore Superbrand Award 2002/2003, dan penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia untuk rekor kaca film berlapis emas pertama dengan daya tolak infra red tertinggi di dunia pada 2014.  Kualitas ini memang selalu terjaga dengan usia V-KOOL yang semakin matang yakni 21 tahun.

Para jawara Live Twet (dokpri)
Para jawara Live Twet (dokpri)
Seusai acara, para Kompasianer pun mendapat berbagai hadiah berupa hadiah untuk kuis, live tweet dan juga doorprize. Wah penerima doorprize-nya cukup banyak.  Sambil menunggu jemputan, saya pun berkonsultasi tentang kaca film yang sesuai dengan kendaraan pribadi. Rupanya sedang ada diskon yang lumayan untuk kaca film V-KOOL dan bisa diangsur 12 kali dengan kartu kredit. Hemmm jadi tergoda nih. Kan asyik seandainya kaca film bisa diganti V-KOOL, maka bisa pulang ke rumah dengan kendaraan pribadi dengan lebih nyaman dan aman. Jarak Jakarta-Malang cukup jauh, berkisar 1000 km lebih dan rata-rata ditempuh dua hari. Seandainya hawa di kabin tetap adem dan tidak silau maka berpuasa sambil berkendara jauh akan lebih menghemat energi dan lebih nyaman.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun