Mba Ditha bercerita, saat ini FTV lebih ingin praktis. Maka biasanya hanya diberikan ide garis besar, seperti dua karakter yang sangat berbeda, yang di awang-awang dan yang membumi.
Karakter agar istimewa maka cari yang unik dengan membangun sejarah karakter tersebut, misal pekerjaannya, kawan-kawannya, mertuanya, dan sebagainya.
Selanjutnya untuk membuat karakter juga perlu mereka-reka fisiknya, misalnya karakternya adalah pria modern dengan pekerjaan mapan, maka perlu dibuat detail tentang latar belakangnya. Maka perlu juga dibayangkan kostumnya, gaya berpakaiannya dan sebagainya. Kemudian Kalian perlu menggambarkan kelakuannya, dan mencari contoh manusianya dalam dunia nyata untuk memudahkan.
Setting bisa lokasi, waktu, dan dimensi. Waktu bisa cerita masa lalu, flashback, dan sebagainya. Dimensi bisa di bumi atau dunia supranatural.
Pada bagian pertama incitement/set up, ada exposition dari pengenalan karakter dan pemunculan konflik. Di babak kedua itu setback/konfrontasi dengan rising action, pengembangan konflik. Di babak ketiga climax ada failing action dan deinouement (resolusi konflik).
Selanjutnya sesi praktik dimana blogger belajar mengetahui premis dan karakter dari sebuah ftv berjudul Pangeran Katropolitan. Film bergenre komedi ini asyik diikuti dan dibuat jadi bahan diskusi. Kelas dilanjutkan dengan praktik mengetahui premis sebuah film dan membuat skenario.
[caption caption="Mba Diah Memaparkan Bagaimana Menjadi Scriptwriter (dokpri)"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/14/img-20160514-111943-640x586-jpg-5736bff26c7a617606238712.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI