Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bagaimana Cara Menulis Skenario yang Baik?

14 Mei 2016   13:09 Diperbarui: 15 Mei 2016   17:51 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mba Ditha bercerita, saat ini FTV lebih ingin praktis. Maka biasanya hanya diberikan ide garis besar, seperti dua karakter yang sangat berbeda, yang di awang-awang dan yang membumi.

Karakter agar istimewa maka cari yang unik dengan membangun sejarah karakter tersebut, misal pekerjaannya, kawan-kawannya, mertuanya, dan sebagainya.

Selanjutnya untuk membuat karakter juga perlu mereka-reka fisiknya, misalnya karakternya adalah pria modern dengan pekerjaan mapan, maka perlu dibuat detail tentang latar belakangnya. Maka perlu juga dibayangkan kostumnya, gaya berpakaiannya dan sebagainya. Kemudian Kalian perlu menggambarkan kelakuannya, dan mencari contoh manusianya dalam dunia nyata untuk memudahkan.

Setting bisa lokasi, waktu, dan dimensi. Waktu bisa cerita masa lalu, flashback, dan sebagainya. Dimensi bisa di bumi atau dunia supranatural.

Pada bagian pertama incitement/set up, ada exposition dari pengenalan karakter dan pemunculan konflik. Di babak kedua itu setback/konfrontasi dengan rising action, pengembangan konflik. Di babak ketiga climax ada failing action dan deinouement (resolusi konflik).

Selanjutnya sesi praktik dimana blogger belajar mengetahui premis dan karakter dari sebuah ftv berjudul Pangeran Katropolitan. Film bergenre komedi ini asyik diikuti dan dibuat jadi bahan diskusi. Kelas dilanjutkan dengan praktik mengetahui premis sebuah film dan membuat skenario.

[caption caption="Mba Diah Memaparkan Bagaimana Menjadi Scriptwriter (dokpri)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun