Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge pada Samsung Store (dokpri)
Perubahan teknologi memang bisa mengubah kebiasaan dan gaya hidup. Dari yang semula menggunakan berbagai perkakas kini cukup tergantikan dengan satu alat saja yaitu ponsel pintar. Tentunya dengan ponsel pintar seperti Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge maka aktivitas bekerja dan relaksasi bisa lebih optimal dan maksimal.
Sepuluh tahun silam ketika saya masih berkecimpung sebagai admin konten sebuah website dan media internal, peralatan ‘perang’ saya bikin ribet. Ada mp4 player sebagai hiburan di perjalanan sekaligus sebagai perekam, agenda merangkap notes, juga kamera poket dan buku untuk menemani jika harus menunggu ini itu. Akan tetapi jika acaranya formal dan berlangsung malam hari , maka saya diminta untuk berjaga-jaga membawa kamera DSLR dan flash. Peralatan tersebut seringkali memerlukan satu tas tersendiri untuk menampungnya.
Pernah suatu kali saya juga ditugaskan sebagai petugas dokumentasi tidak hanya tugas reportase. Alhasil tugas saya pun bertambah dengan merekam acara tersebut dalam bentuk video. Wow saya terbelalak membayangkan tugas tersebut, memotret, merekam video, juga membuat reportase. Dengan alasan penghematan dan keterbatasan SDM, akhirnya saya pun dengan terpaksa memenuhi tugas tersebut. Tas saya pun bertambah dengan handycamdan tripod. Kamera pun oleh atasan juga diminta menggunakan DSLR karena ada direksi yang membuka acara tersebut. Ya, atasan ingin serba sempurna karena ada orang nomor satu di perusahaan membuka sebuah kegiatan.
Belum cukup dengan tugas rangkap sebagai peliput dan petugas dokumentasi acara, rupanya reportase hari itu diminta segera tayang di website perusahaan. Duh lagi di Sukabumi dan saat itu sudah tidak sempat bawa laptop karena sudah pusing dengan bawaan segambreng. Akhirnya saya meminta bantuan pengemudi kantor mencari warnet. Akhirnya dapat juga warnet setelah mencari-cari hampir sejaman.
Wah tidak enak juga membuat reportase diburu-buru dan ditunggui. Duh ribetnya, memindahkan dulu memori kamera kecard reader, memilih-milih foto, baru kemudian mengunggahnya dalam website. Setelah itu baru menelpon atasan agar jika ada perubahan bisa segera saya lakukan. Setelah dua jam akhirnya beres deh.
Mungkin atasan belajar dari permintaan direksi yang ingin segalanya lebih cepat, maka saya pun dimintai untuk siap sedia membawa laptop dan modem jika sedang bertugas ke luar kota. Alhasil bawaan lebih berat. Tapi untunglah kemudian ada rekan yang bertugas khusus video. Mungkin atasan kapok melihat hasil kerja rekaman saya sebelumnya yang beberapa sesi hanya diam di tempat. Hahaha tangannya cuma satu, diminta untuk merekam dan memotret. Alhasil ketika diminta memotret, handycam saya pasrahkan ke tripod.
Sepuluh tahun kemudian segalanya jadi praktis
Mengingat peralatan 'perang' saya dulu yang sejibun, sekarang rasanya saya terbantu dengan kehadiran ponsel pintar. Sebenarnya tidak nunggu sepuluh tahun sih. Sekitar tahun 2010 sudah mulai hadir berbagai merk smartphone di pangsa pasar Indonesia. Tapi masih ada keterbatasan yang umumnya ada pada smartphone, yakni kapasitas baterai yang kecil sehingga harus bersiap-siap membawa power bank, fitur kamera yang kurang bagus di dalam ruangan, kapasitas penyimpanan yang terbatas, dan suara yang kurang jernih dari speaker, serta hasil perekaman video yang kurang baik.
Nah ketika mendapat kesempatan mengikuti Kompasiana Unboxing Samsung Galaxy S7dan S7 Edge di Samsung Store Central Park 25 April lalu, saya langsung jatuh cinta dengan fitur-fiturnya yang keren dan lengkap. Wah jika saya masih aktif mengurusi website dan media internal perusahaan tentu saya tak perlu bawa perlengkapan sejibun, cukup dengan membawa Samsung Galaxy S7 atau S7 Edge saja.
Saya bisa merekam tanya jawab atau materi narasumber, bisa memotret, bisa membuat rekaman video, dan juga bisa mencatat dan langsung mengirimkan reportase dalam melalui email atau langsung diunggah ke website. Praktis kan?! Semua peralatan seperti laptop, perekam, kamera, handycam, notes, card reader, dan modem yang total beratnya bisa sampai 4- 5 kilogram itu bisa dipangkas dengan hanya sebuah Samsung Galaxy S7 atau Galaxy S7 Edge seberat 152 gram. Hah aku bayangkan pasti atasanku masa itu bakal memuji-muji kecepatanku menyelesaikan tugas, termasuk memuji ketajaman dan keindahan gambar yang kubuat. Kalau sebagai blogger saat ini, tentu hasil reportase bakal lebih cepat diunggah dengan kualitas jepretan dan video yang prima.
Oke saya akan bercerita mengapa Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge ini sahabat ideal bagi pencari berita maupun blogger seperti saya. Ada berbagai alasan yang mendasari kenapa saya menyebutkan Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge ini praktis dan kita bisa lebih puas dan maksimal dalam memanfaatkan fitur-fitur dalam Galaxy S7 dan S7 Edge untuk kepentingan pekerjaan dan juga hiburan. Yuk kita ulas lebih dalam.
Samsung Galaxy S7 ini merupakan inovasi terbaru Samsung Galaxy Series yang diluncurkan sejak tahun 2010. Setiap pertambahan seri tentunya memiliki inovasi dalam hal fitur maupun kualitas.
Yang pertama saya akan bahas dari segi desain. Pada Kompasiana Unboxing Kompasianer beruntung karena setiap orang bisa memegang dan mencobai Samsung Galaxy S7. Saya mendapat Samsung Galaxy S7 Edge, sedangkan Nisa yang duduk di sebelah saya mendapatkan Samsung Galaxy S7 sehingga kami mudah membandingkan. Total ada 20 kompasianer yang mengikuti Kompasiana Unboxing Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge, dengan dua kompasianer lainnya dari luar Jakarta yang terhubung dengan Google Hangout.
Ada perbedaan antara kedua tipe S7 series ini, dari segi ukuran, Samsung Galaxy sedikit lebih lebar dan panjang, tapi ukurannya lebih tipis. Ukurannya masing-masing untuk S7 dan S7 edge adalah 142,4 x 69,6 x 7,9 dengan layar 5,1 inci dan150,9 x 72,6 x 7,7 mm dengan layar 5,5 inci. Bobot S7 lebih ringan yakni 152 gram, lebih ringan 5 gram dibandingkan S7 Edge. Dua-duanya termasuk ringan sih menurut saya.
Jika digenggam kedua ponsel pintar ini sama-sama nyaman dan memenuhi standar ergonomis. Juga tidak licin ketika dipegang. Pada Samsung S7 edge ada lengkungnya (curve) sehingga lebih manis dan nyaman.
Selain itu bedanya dengan pendahulunya, kamera pada S7 lebih terbenam, sehingga permukaannya lebih rata. Panel layarnya menggunakan super amoled display dengan resolusi 2560 x 1440 dan ketajaman layar 577 ppi sehingga gambarnya lebih tajam tapi tetap nyaman di mata. Oleh karena menggunakan gorilla glass 4 maka smartphone ini juga anti lecet dan anti gores. Ketika kompasianer mencoba menggoresnya dengan kunci pintu, layar Samsung S7 tetap bersih, tak terlihat goresan.
Lantas bagaimana dengan kapasitas penyimpanan? Untuk memori telah disematkan 32 GB. Tapi jika merasa masih kurang maka bisa ditambah dengan memori card hingga 200GB. Oh ya Samsung S7 ini hibrid dengan memanfaatkan dual sim. Sim 2 nano bisa digunakan sebagai dual sim atau fungsinya diganti sebagai slot kartu microSD.
Berikutnya bahas hal yang paling sering dikeluhkan gamer atau mereka yang suka menggunakan berbagai aplikasi seperti saya, merekam suara sekaligus memotret dan diselingi mencatat dalam note. Apalagi kalau bukan kapasitas baterai. Pada Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge masing-masing memiliki kapasitas 3000 dan 3600 mAh. Jadi gamer tidak perlu kuatir kehabisan baterai saat bermain game di taman. Tapi jika misalkan kehabisan baterai juga tidak perlu was-was berlebihan karena pengisian baterai S7 berlangsung cepat. Bisa dengan kabel atau wireless. Jika dengan kabel pengisian untuk S7 dan S7 Edge berkisar 90 dan 100 menit, sedangkan jika menggunakan wireless chargerbisa 130 dan 155 menit untuk tiap seri tersebut. Tidak lama bukan?! Tidak sampai tiga jam untuk pengisian penuh.
Bagaimana jika sedang asyik mengetik tiba-tiba terkena hujan abu atau terjatuh ke kolam? Samsung Galaxy 7 Series telah tersertifikasi IP68 sehingga aman dari air dan debu. Hal ini dikarenakan ada karet yang melindungi pada USB module, earjack, dan sim tray. Tapi tentu tetap ada batasan yakni maksimal kedalaman air yaitu 1,5 meter dan selama 30 menit. Saat di air juga tetap bisa menerima telpon dan mengambil gambar/video. Tapi karena fitur kamera saat di air tidak berfungsi maka menekan gambar dengan tombol volume. Saat didemokan sih gambar yang dihasilkan saat di dalam air tetap bagus.
Berikutnya bahas yang paling disukai blogger dan netizen, yakni performa kamera. Kamera di sini bisa digunakan untuk merekam dengan hasil video dan juga memotret baik dengan kamera depan untuk selfie atau kamera belakang (kamera utama). Fitur pada Samsung Galaxy S7 series semakin prima dengan 12 MP, F/1.7 aperture, dan dual pixel yang membuat gambar lebih tajam, vivid, dan lebih cepat dalam mencari fokus (auto focus). Ketika dibandingkan dengan kamera lain memang terlihat bahwa Samsung Galaxy S7 lebih cepat dalam mengambil fokus sehingga gambar tidak kabur dan momen istimewa bisa terdokumentasi. Kalau untuk selfie maupun memotret dengan kamera belakang nampak hasilnya lebih cerah dan tajam. Resolusi kamera bisa diatur hingga 4032x3024 pixel.
Selain itu kamera ini juga bersahabat dengan pencahayaan ruangan termasuk yang pencahayaannya kurang. Saat diuji coba di tempat dengan cahaya samar-samar masih terlihat gambar yang dihasilkan sedangkan kamera lainnya benar-benar gelap.
Fitur lainnya asyik untuk bersenang-senang. Ada panorama yang bisa membuat gambar bisa lebar ke kiri atau ke kanan. Ini cocok untuk memotret pemandangan seperti gunung atau lautan, atau memotret teman-teman yang berjajar memanjang. Ada juga fitur motion photo sehingga gambar terekam tiga detik sebelum kita memotret. Bentuknya seperti video singkat dengan gerak lambat. Cocok untuk mendokumentasikan sebuah momen atau sebuah gerakan tari. Yang tak kalah keren adalah fitur hyperlapse dimana Kalian bisa membuat sebuah rekaman dengan sesuatu yang bergerak dinamis seperti pantai dengan laut yang bergerak. Indah dan menarik.
Untuk efek saya juga asyik bermain-main dengan efek seperti deep, retro, film, monogram, nostalgia, good, delicious. Efek ini ditampilkan langsung saat kita hendak mengambil gambar sehingga kita dapat langsung melihat perbedaannya.
Oh ya Samsung Galaxy S7 Series juga bisa dengan mudah dikoneksikan dengan perkakas Samsung lainnya seperti printer, Smart TV, smart watch, dan gear VR. Juga bisa menampilkan sesuatu yang penting agar selalu muncul di layar alias fitur always on display (AOD). Fitur ini bisa menampilkan waktu, indikator baterai, panggilan yang tak terjawab dan pesan di lock screen dengan mode hemat energi, serta hal-hal lainnya yang sekiranya penting.
Nah yang terakhir, Samsung S7 Series ini memanjakan gamer. Gamer bisa tak terganggu oleh telpon dengan fitur 'no alert during game', bisa juga menunda game saat ada panggilan penting dengan fitur ‘minimaze’ dan juga merekam gambar dan meng-capture gambar yakni fungsi record dan screenshoot. Juga ada fungsi pendingin sehingga handphone tidak cepat panas dan permainan berlangsung lancar dengan prosesor Octacore Exynos 8890, 23GHz. Wih asyik bukan, saya jadi ingin ikutan jadi gamer kalau melihat spesifikasi seperti ini.
Setelah melakukan unboxing Samsung S7 dan S7 Edge, saya akui performa dan fiturnya memang prima dan sangat membantu masyarakat modern, termasuk pencari berita serta para blogger dan netizen yang suka berbagi lewat media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H