Novistiar Rustandi dari HarukaEdu Menjelaskan Seputar E-learning dan HarukaEdu di Kompasiana Nangkring (dokpri)
Indonesia dianugerahi belasan ribu pulau dengan kondisi topografi yang beragam dari pegunungan, lembah, dan pantai. Kekayaan ini bisa menjadi hambatan dalam hal pemerataan pendidikan, namun dengan pembelajaran jarak jauh aliase-learning permasalahan tersebut bisa diatasi.
Ya, e-learning merupakan solusi untuk penyebaran dan pemerataan pendidikan. Selama ini masih ada kesenjangan pendidikan antara di kota besar dan daerah pelosok. Jika hal ini terus dibiarkan maka pemerintah bisa dikatakan kurang berhasil mewujudkan pemerataan pendidikan bagi warganya.
Pembelajaran jarak jauh juga bisa menjadi alternatif solusi memutus rantai kemiskinan. Kemiskinan bukan sebuah warisan turun-temurun. Melainkan bisa diputus rantainya melalui pendidikan tinggi. Jika seseorang meraih pendidikan tinggi ia bisa bekerja di tempat yang lebih baik dan kesempatan yang lebih luas. Dengane-learning seseorang tetap bisa bekerja sambil melanjutkan pendidikan.
Kemajuan teknologi dan juga kebijakan dari pemerintah mendukung terimplementasinya e-learning. Satu dekade silam e-learning menjadi pelengkap belajar-mengajar bagi sebuah universitas dan sekolah-sekolah, dimana materi ajar dan pengumpulan tugas bisa dilakukan di sistem berbasis online tersebut, namun kini sebuah universitas/pendidikan tinggi bisa menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dengan tetap memenuhi ketentuan Dikti.
Pendidikan jarak jauh berdasar Permendikbud No 109/2013 bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan tinggi kepada sekelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti secara tatap muka, serta memperluas akses dan mempermudah layanan pendidikan tinggi. Karakteristik pendidikan jarak jauh yakni bersifat terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, serta berbentuk pembelajaran terpadu perguruan tinggi. Oh iya sama dengan kampus konvensional, kampus yang menyelengarakan pendidikan jarak jauh juga akan diakreditasi.
Selain dalam bentuk pendidikan formal jarak jauh, e-learning juga bisa berupa kursus online atau massive open online course(MOOC) yang sekarang mulai berkembang dan makin diminati di Indonesia. Salah satu start up di Indonesia yang berfokus kepada e-learning adalah HarukaEdu. Selain mengelola MOOC yang bisa diakses secara online, HarukaEdu juga bekerja dengan berbagai universitas untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh.
Kehadiran HarukaEdu ini dilatarbelakangi keinginan untuk memeratakan kesempatan belajar untuk meraih pendidikan setinggi mungkin. Oleh karena pendidikan bisa memutus rantai kemiskinan dan membuka banyak peluang. HarukaEdu merupakan singkatan dari PT Haruka Edukasi Utama. Nama Haruka berasal dari bahasa Jepang berarti jauh sehingga cocok dengan konsep mereka sebagai penyelenggara dan penyedia infrastuktur pendidikan jarak jauh. Haruka juga berasal dari nama ketiga pendirinya, yaitu Novistiar Rustandi, Krisdianto, dan Ariff.
HarukaEdu memiliki visi untuk menyediakan masa depan yang lebih baik dengan pendidikan yang berkualitas, terjangkau, dapat diakses oleh setiap orang selama terhubung dengan koneksi internet, dan interaktif (menyenangkan dan sociable). Saat ini HarukaEdu bekerja sama dengan universitas yang menyelenggarakan pendidikan strata satu dan stara dua dengan jurusan manajemen dan komunikasi, yaitu Universitas Wiraswasta Indonesia (UWIN) dan London School of Public Relations. Pendidikannya tidak full jarak jauh, tetap ada beberapa kali pertemuan untuk menjamin siswa benar-benar memahami akan studi tersebut. Ujian juga tetap dilaksanakan di kelas untuk mengantisipasi kecurangan.