[caption caption="Sherina pernah membawakan Ibu Pertiwi di sebuah konser berbalut orkestra (sumber: youtube)"]
[/caption]
Mungkin Indonesia bukan negara yang ideal jika dibandingkan negara tetangga yang telah maju. Di Indonesia masih banyak kemiskinan dan kasus kejahatan, belum lagi berbicara tentang keterbatasan lainnya. Akan tetapi ketika mendengar dua lagu nasional ini saya melupakan sejenak hal-hal buruk tentang Indonesia, karena dalam lubuk hati tetap ada kasih bagi negeri ini. Dua lagu nasional yang membuat saya terharu adalah Tanah Air dan Ibu Pertiwi.
Lagu Tanah Air karya Ibu Sud mengisahkan tentang kebanggaan dan kerinduan seseorang akan tanah airnya ketika ia sedang merantau ke negara lainnya. Meskipun di negara tersebut ia lebih makmur dan tenteram, masih ada hal-hal di kampung halamannya yang membuatnya selalu teringat dan merindukannya. Bagi yang lupa syairnya berikut lirik Tanah Air karya Ibu Sud.
Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Lagu nasional lainnya yang bisa membuat haru biru pendengarnya adalah Ibu Pertiwi. Pengarangnya belum diketahui dan pihak-pihaj yang menduga lagu ini diadopsi dari puji-pujian umat Kristiani. Meski ada kontroversi tentang keorisinalan lagu ini, lagu Ibu Pertiwi sangat tepat menggambarkan kondisi Indonesia saat ini.
Kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati
Air matanya berlinang, mas intanmu terkenang
Hutan gunung sawah lautan, simpanan kekayaan
Kini Ibu sedang lara, merintih dan berdoa
Saat ini sumber daya alam di segala penjuru Indonesia tereksploitasi besar-besaran. Sayangnya hal yang penting malah terlupa bahwa hutan bukan hanya milik manusia, melainkan ada hewan-hewan dan flora yang hidup di dalamnya.
Hutan juga bukan hanya menyimpan kekayaan yang ketika musnah siap diubah menjadi perkebunan yang lebih menghasilkan. Hutan juga menjaga keseimbangan alam. Dan kini daerah-daerah dimana dulunya hijau seperti Sumatera dan Kalimantan makin terkoyak karena laju deforestasi yang tak terkendali. Saya membayangkan Ibu Pertiwi kini bersedih karena manusia yang disayanginya semakin tamak dan tak mengindahkan kawan-kawannya, bangsa flora dan fauna serta lalai menjaga keseimbangan alam.
Berbeda dengan bait pertama, bait kedua menunjukkan masih adanya kepedulian untuk berupaya menjaga harta bangsa, agar Ibu Pertiwi kembali tersenyum dan bangga kepada manusia Indonesia.
Kulihat Ibu pertiwi, kami datang berbakti
Lihatlah putra-putrimu, menggembirakan Ibu
Ibu kami tetap cinta, putramu yang setia
Menjaga harta pusaka, untuk nusa dan bangsa
Lagu Tanah Air biasanya diputar saat siaran sebuah stasiun televisi telah berakhir. Tapi Ibu Pertiwi jarang dihadirkan kecuali di acara pertunjukan musik bertema nasionalisme. Dua lagu ini sepatutnya lebih sering dihadirkan baik di televisi maupun saat upacara bendera, agar masyarakat tetap diingatkan untuk tetap mencintai alam dan menjaga keutuhan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H