Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ironi Malam Minggu: Interpretasi Lagu Saturday Night

19 Maret 2016   08:33 Diperbarui: 19 Maret 2016   12:55 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sendirian di Sabtu malam"][/caption]Adakah di antara kalian yang selalu menanti-nantikan akhir pekan khususnya Sabtu malam alias malam Minggu? Konon Sabtu malam lebih menyenangkan dibandingkan malam-malam lainnya. Malam akhir pekan ini bisa disebut malam untuk bersenang-senang bersama sahabat atau pasangan. Tapi bagaimana jika Sabtu malam hanya digunakan sebagai malam ‘pelampiasan’ setelah melakukan berbagai hal yang membosankan seperti yang dituturkan oleh Suede dalam Saturday Night.

[caption caption="Pada Sabtu Malam Bisa Jadi Kita Merasa Sendiri"]

[/caption]

Dalam lagu ini Brett Anderson si penulis lagu dan vokalis Suede mengisahkan tentang Sabtu malam yang dinanti-nantikan olehnya, kekasihnya, dan juga sebagian besar orang. Tidak apa-apa pada sembarang hari hingga Sabtu pagi mereka bekerja keras, melakukan pekerjaan yang melelahkan atau membosankan, nantinya bakal terbayar pada Sabtu malam. Pada malam tersebut mereka akan pergi bersenang-senang, berdansa, tertawa, atau melakukan hal-hal yang konyol. Semua akan kembali baik-baik saja. Demikian seterusnya.

Today, she’s been working, she’s been talking, she’s been smoking

But it’s gonna be alright, cos tonight we’ll go dancing, we’ll go laughing, we’ll get car sick

And it’ll be okay like everyone says, it’ll be alright and ever so nice

We’re going out tonight, out and about tonight.

Memang pada umumnya pusat perbelanjaan, bioskop, dan tempat hiburan malam lainnya disesaki pengunjung saat akhir pekan. Jalanan menuju kawasan-kawasan tersebut menjadi macet. Pengunjung  pun sulit mencari tempat parkir dan mendapatkan tempat duduk untuk makan malam. Sebagian masyarakat terutama kalangan muda seakan ingin menunjukkan keeksisan mereka pada malam akhir pekan dengan meramaikan jalanan dan kawasan-kawasan hiburan.

[caption caption="Di keramaian mungkin kita juga merasa sepi"]

[/caption]

Tak jauh beda, saat masih sekolah dan kuliah saya memanfaatkan Sabtu malam untuk nonton bioskop bersama kakak atau kawan-kawan, atau sekadar makan di luar. Saat bekerja, saya dan kawan-kawan menggunakannya untuk berlibur ke luar kota atau sekedar karaokean dan nonton bioskop hingga larut malam. Hari Minggu kami gunakan untuk istirahat, baru kemudian kami siap mengarungi hari Senin-Jumat yang terkadang penuh tekanan, menguras otak, tapi tetap diselingi canda tawa.

Jika menilik pada video klip dan nuansa muram dalam lagu Saturday Night terlihat bahwa sebagian di antara mereka sebenarnya manusia-manusia kesepian yang memanfaatkan Sabtu malam untuk bersenang-senang dan untuk meyakinkan diri bahwa mereka baik-baik saja. Ada banyak manusia kesepian tanpa kawan yang ditemui di stasiun kereta api sehingga si tokoh wanita yang diperankan Keeley Hawes dan Brett Anderson merasa kondisi mereka jauh lebih baik.

[caption caption="Di sekeliling kita ada manusia-manusia kesepian"]

[/caption]

[caption caption="Pernahkah merasa sepi di tempat publik?"]

[/caption]

Hemmm saya pernah merasakan menjadi bagian dari manusia kesepian tersebut sehingga bisa memahami suasana yang digambarkan dalam video klip lagu lawas ini. Saya dan kawan-kawan pernah merasakan hari Sabtu bekerja atau mengerjakan tugas di laboratorium hingga malam hari. Tidak ada kawan pria yang mengajak pergi. Akhirnya kami tutup hari itu dengan memuaskan diri dengan makanan. Malam itu kami menjadi sekumpulan perempuan gembul. Melahap nasi goreng dilanjutkan bakmi godhok. Perut kami seakan karet saat itu, untunglah badan tidak melar.

Tentang lagu Saturday Night dan Suede, saya selalu menyukai Brett Anderson yang memiliki suara unik dan nada tinggi serta gaya bernyanyinya yang tak biasa. Lagu yang dirilis 13 Januari 1997 ini menurut saya lagu Suede terbaik yang menggambarkan kehampaan dan ironi di balik keglamoran Sabtu malam. Benarkah kita menabung hari-hari membosankan kita untuk Sabtu malam? Bisakah setiap hari setiap malam menjadi menyenangkan?

Ket. Gambar: Screenshot dari Youtube Suede, Saturday Night

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun