[caption caption="Poster Film From Up On Poppy Hill yang Didesain Hayao Miyazaki. Gambar dari imdb.com"][/caption]Hanya ada percakapan lugas dan aksi saling menolong di film anime ini, akan tetapi penonton bisa melihat dua tokoh dalam film From Up On Poppy Hill, Umi Matsuzaki dan Shun Kazama, memiliki perasaan yang kuat satu sama lain. Ketika romansa keduanya mengalami konflik, saya ikut merasa sedih. Sebuah kisah romansa remaja yang menyentuh.
Sejak dari awal film penonton diajak bersimpati dan menyukai kepribadian Umi. Ia gadis yang mandiri dan rajin.
Setiap hari ia bangun pagi, bergegas memasak dan membersihkan rumah neneknya yang ditinggalinya bersama dua adiknya, nenek, dan dua wanita penyewa. Ada satu lagi kebiasaannya yang unik yaitu mengibarkan bendera warna-warni dimana mengandung pesan agar perjalanan berlayar berlangsung aman.
Umi memang anak yang baik dan rajin. Usai sekolah ia juga mengurus rumah tangga dan memasak makan malam. Namun neneknya yang mengetahui perasaannya merasa iba padanya. Ibunya pergi melanjutkan sekolah ke luar negeri dan belum kembali. Sedangkan ayah Umi yang seorang perwira AL kapalnya karam saat perang Korea. Pesan melalui bendera itu ia sampaikan untuk ayahnya dimana Umi masih berharap ayahnya masih hidup dan keluarga mereka kembali utuh.
Hidup Umi mulai berwarna ketika ia menemukan puisi di koran sekolah yang ditujukan bagi gadis pengibar bendera. Di saat itu ada kakak kelasnya, Shun, yang tergabung dalam klub koran sekolah ikut berdemo agar bangunan klub sekolah, Quartier Latin, tidak diruntuhkan.
Umi yang penasaran akan pembuat puisi itu pun kemudian bergabung dengan klub koran. Ia kemudian juga membantu agar bangunan tua klub tidak dimusnahkan.
Mereka semakin akrab. Tapi jalinan romansa mereka luluh ketika Umi menunjukkan foto ayahnya bersama dua temannya. Shun terkejut. Ia memiliki foto yang sama.
Sejak awal saya menyukai karakter Umi yang tenang dan rajin. Ia kakak yang baik juga pengurus rumah tangga yang jempolan. Ia tak pernah mengeluh setiap hari ia harus memasak seorang diri untuk makan seisi rumah.
Karakter Shun juga contoh remaja Jepang yang dapat diandalkan. Ia memiliki banyak ide cemerlang dan selalu bersemangat. Shun lah yang mengusulkan untuk membersihkan gedung klub yang merupakan gedung klasik secara bersama-sama agar tidak jadi dimusnahkan.
Umi yang tenang bertemu dengan Shun yang bersemangat. Rasanya senang melihat keduanya semakin akrab apalagi ketika Shun mengantar Umi berbelanja. Ketika Umi hancur oleh perubahan sikap Shun dan menangis diam-diam di balik selimutnya saya ikut merasa sedih. Traumanya akan kehilangan sosok yang disayanginya kembali hadir.
Film anime produksi studio Ghibli ini bisa ditonton remaja dan kaum dewasa. Ada banyak pesan menarik di film ini seperti kerja keras dan kerja sama antar para siswa di sekolah mempertahankan gedung tempat ekstra kurikuler, sikap kemandirian dan tanggung jawab anak muda, juga kehangatan dalam keluarga. Romansa yang dihadirkan juga khas remaja masa dulu yang tidak mengumbar kontak fisik melainkan hanya gerak-gerik dan sikap saling membantu.