Banyak kisah-kisah dalam buku ini yang menarik karena benar-benar terjadi. Bu Lina banyak mendapat balasan tak terduga atas perbuatan baiknya yang kerap membantu siswa
kurang mampu sebagai orang tua asuh. Ia pernah mendapat telepon misterius yang memberikan hadiah kepadanya berupa tiket bisnis pesawat.
Cara bertutur Bu Lina sedikit berbeda dengan Pak Tjipta dengan lebih banyak menyuguhkan foto-foto dari berbagai petulangannya berkeliling nusantara dan dunia. Sekilas bu Lina memang lebih pendiam dibandingkan Pak Tjip jika belum mengenalnya dengan baik.
Lantas apa yang dimaksud penjaga rasa di sini? Dalam pengantarnya Pak Thamrin berujar bahwa Bu Lina selalu setia mendampingi Pak Tjipta dalam suka dan duka. Ia lebih memilih mendampingi suaminya meskipun saat itu ia berada di puncak karier. Ia juga kaya rasa berkat pengalaman hidupnya yang berliku, jatuh bangun dan kemudian menikmati hasilnya saat ini.
Bagi saya kehadiran dua buku ini sangat menginspirasi dan menggugah. Bagi pasangan muda seperti saya, saya jadi makin menghargai kehadiran dan cinta dari suami saya. Saya jadi ingin suatu hari juga membuat buku yang inspiratif seperti buku duet Rasa Pak Tjip dan Bu Lina.
Oh ya 2 Januari besok  usia pernikahan Pak Tjip dan bu Lina memasuki 51 tahun. Selamat ulang tahun pernikahan dan semoga makin menginspirasi warga Kompasiana.
Detail Buku:
Judul dan Penulis:
- Beranda Rasa oleh Tjiptadinata
Effendi
- Penjaga Rasa oleh Roselina Tjiptadinata
Penerbit: Peniti Media
Editor : Thamrin Sonata
Perancang Sampul: Arief Setiadi
Lay Out: Joe M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H