Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berwisata Bersama Ibu Juga Seru

25 Desember 2015   23:22 Diperbarui: 25 Desember 2015   23:56 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ibu Penasaran dengan Masjid Tiban"][/caption]Saat masih kanak-kanak Ibu sering menemani kami bertiga berlibur terutama ke tempat-tempat pemandian yang banyak tersebar di kota Malang. Saat semua anaknya beranjak remaja, kami lebih sering bepergian bersama kawan-kawan sebaya. Baru saat dewasa saya dan kakak menyadari bahwa bepergian bersama Ibu tetap seru. Kami menjadikan agenda jalan-jalan bersama Ibu baik ke tempat wisata atau sekedar berwisata kuliner setiap kami pulang kampung ke Malang.

Berhubung fisik Ibu sudah tidak sekuat dulu, maka kami memilih tempat wisata yang ramah kepada orang tua yang tidak banyak jalan menanjak seperti tempat wisata buatan, tempat wisata di tempat sejuk seperti di kawasan Batu dan tempat wisata sejarah seperti candi-candi dan masjid unik.

Waktu itu kakak pernah mengajak ke Jatim Park tapi rupanya Ibu malah kelelahan. Maka waktu saya berkunjung ke Malang saya menanyakan kemana Ibu ingin jalan-jalan. Ia enggan ikut kami berdua ke pulau Sempu melihat medannya yang harus berjalan cukup jauh. Oh Ibu rupanya ingin mengenang masa kecil kami. Ia memilih Selekta, tempat pemandian di Batu yang sering menjadi tujuan kami berlibur saat masih kecil.

[caption caption="Ibu, Saya, dan Sepupu di Tempat Favorit Masa Kecil Kami di Selekta"]

[/caption]

Maka saya dan Ibu bersama sepupu kami berangkat ke Selekta pagi-pagi. Dari rumah kami tidak begitu jauh, tidak sampai satu jam. Untunglah suasana di Selekta tidak begitu padat karena bukan masuk musim liburan.

Selecta tidak banyak berubah. Saya melihat kolam renang besar yang dulu tempat kami bertiga asyik berenang. Masih seperti dulu. Hanya ada sedikit perubahan dan kebun bunga yang makin asri. 

Ibu rasanya menikmati jalan-jalan ini dan meminta kami berfoto di tengah kebun bunga. Sayangnya tiba-tiba hujan mengguyur deras dan kami pun mengakhiri kunjungan kami.

Eh kemudian hujan reda. Karena masih siang kami meluncur ke pemandian air panas di Cangar. Ibu penasaran seperti Cangar yang dulu sering dikunjungi ayah. Rupanya Cangar masih kurang perawatan. Tempat ganti bajunya kotor dan tempat pemandiannya nampak kurang bersih sehingga kami hanya sebentar di sana. Baru kemudian kami bersantap di Payung sambil menikmati pemandangan kota Batu dari atas.

[caption caption="Sekalian Ke Cangar Karena Penasaran"]

[/caption]

Saat pulang kampung lagi Mei silam kami juga mengajak Ibu untuk jalan-jalan. Kali ini waktu kami cukup banyak sehingga bisa mengajak Ibu ke beberapa tempat. Pada acara jalan-jalan pertama Ibu hanya ingin berkeliling kota Malang sambil melihat alun-alun Malang yang baru direnovasi serta melihat bangunan SMA-nya di kompleks SMA Tugu yang juga sekolah seluruh anak-anaknya.

[caption caption="Ibu Ingin Melihat Bangunan SMA-nya dan Alun-alun Bunder yang Berbenah"]

[/caption]

Besoknya baru kami menuju Masjid Tiban. Ibu sejak dulu penasaran akan masjid ini. Ia sudah sering mendengar keunikan masjid ini dari para tetangga tapi belum sempat ikut. 

Masjid ini berada di Kabupaten Malang, tepatnya di Turen. Dari Malang hanya satu jam menuju masjid ini. Masjid ini memiliki gaya arsitektur yang unik, ada sentuhan India, Tiongkok, dan Timur Tengah-nya. Di dalamnya juga ada kolam renang mungil, akuarium, dan juga replika gua Hira.

[caption caption="Ibu di Taman Dalam Kompleks Masjid Tiban"]

[/caption]

Ibu sangat puas diajak berkeliling masjid ini. Meskipun agak melelahkan karena masjid ini sangat luas ia nampak bersemangat. Ketika sampai di rumah ia kontan bercerita ke Ayah yang tidak dapat ikut karena menunggu kawannya yang akan datang.

Jika berkunjung ke Malang lagi saya ingin mengajak Ibu dan Ayah ke candi-candi seperti Candi Singosari, Candi Badut, Candi Jago dan Candi Kidal karena keduanya juga pecinta sejarah seperti saya. Juga tentunya ke Museum Brawijaya dimana Ayah dulu sering bercerita tentang gerbong maut.

[caption caption="Lain Waktu Mau Ajak Ibu dan Ayah Keliling Candi"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun