Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 3] Ben, Mahaguru Jati dan Jempol

26 November 2015   11:52 Diperbarui: 26 November 2015   12:05 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Nyakkk..kalau yang aneh-aneh itu doyanannya Bang Ben.Tuh ceritanya tentang jempol setan apa kagak misterius tuh Mak si abang?!” Ipin mengalihkan perhatian ibunya ke kakaknya yang masuk ke ruang makan sambil membawa tempe goreng dan piring. Ben mendelik ke Ipin.

 ---

“Jempol setan apaaan? Cerita bocah itu mah!!!”

“Yang serem itu bangsanya palasik, leak, pocong genderuwo, kuntilanak, dan sebangsanya. Jempol setan mah tak ada ape-apenya..” Mpok Ipeh semakin ngelantur. Kedua putranya berpura-pura tak mendengar dan sibuk dengan makanan di hadapannya. Piring Ben penuh dengan nasi, semur jengkol, sambal terasi, dan tempe goreng.

“ Emang lu pernah ketemu setan itu Ben waktu kerja?” Mpok Ipeh dan Ipin kompak memandangi Beni dengan mata curiga.

Beni gerah dengan pandang penuh selidik tersebut. Ia jadi tidak bernafsu lagi mengisi piringnya dengan nasi dan semur jengkol. Tidak salah juga sih sudah dua piring nasi ia habiskan.

“Itu bukan cerita beneran Nyakkk..cuma cerita fiksi. Kalau sudah jadi, Beni mau pasang ke pesbuk dan kempesianu biar Beni beken Nyakkk.." kilahnya.

“Ben.,.Ben..kalau mau beken ye jadi artis. Bukan malah kerja kayak kalong gini. Rejeki itu temannya orang yang bangun pagi bukan yang malah begadang tiap malam.”

“Nyakkk yang penting kan Beni bukan pengangguran. Tuh giwang sama baju Nyak kan Beni yang beliin...” Beni mulai sewot dan saat ini ia berpikir untuk masuk saja ke dunia rekaannya berhadapan dengan jempol setan daripada diomelin melulu sama Nyaknya.

---

“Nih Nyak cerita buatan Beni. Coba Nyak baca,” Ipin tanpa diminta langsung beranjak dari meja makan dan menyerahkan naskah Beni ke ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun