Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fotografi Dokumentasi Perjalanan ala Pemula

29 Oktober 2015   12:34 Diperbarui: 29 Oktober 2015   19:19 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dokumentasi Perjalanan Memasuki Coban Randa (dokpri)"][/caption]

 

Tidak hanya tempat wisata yang menjadi tujuan liburan saja yang memiliki panorama berkesan. Ada kalanya pemandangan di sekeliling kita selama perjalanan memberikan kesan dan mengingatkan kita pada perjalanan di daerah tersebut. Kini dengan adanya berbagai gadget tersedia, maka merekam perjalanan lewat gambar lebih mudah.

Memang hobi merekam perjalanan mulai menjadi-jadi sejak saya memiliki smartphone. Oleh karena smartphone memang membuat pemiliknya multitasking, saya masih bisa mencatat sesuatu, SMS-an, mengobrol dengan pasangan, melakukan navigasi, dan sigap mengambil gambar jika ada panorama yang menarik di sekeliling. Rekaman perjalanan lewat gambar ini saya lakukan di atas kendaraan baik kendaraan darat maupun saat di kapal.

Memang tidak semua obyek berhasil saya abadikan dengan sempurna. Ada kalanya kabur, bahkan sering, karena laju mobil yang kencang atau kamera yang tidak fokus. Ada juga yang gelap karena hari tersebut yang sudah petang. Dan yang paling mengecewakan ketika ada obyek yang menarik namun respon kamera lambat karena ada berbagai aplikasi yang menyita resource cukup besar. Mau kembali ke lokasi tersebut juga enggan karena masih ada ratusan kilometer yang masih harus dijelajahi atau kondisi lalu lintas yang tidak memungkinkan.

Berikut beberapa hasil jepretan tentang pemandangan selama perjalanan yang berkesan.

 [caption caption="Bentangan Sawah di Banten Lama (dokpri)"]

[/caption]

Ada banyak obyek sawah yang apik selama perjalanan ke berbagai kota. Tapi obyek sawah yang saya ambil selepas mengunjungi berbagai situs sejarah di kawasan Banten Lama ini menurut saya menarik.

Saya mengambilnya dengan kamera smartphone Lenovo A859 milik suami dengan mode normal. Saat itu sudah pukul lima lewat, hampir Maghrib. Namun langit masih terang. Pada sawah nampak padi yang telah siap panen dan padi yang masih hijau dengan warna yang kontras, keemasan dan yang hijau segar. Entah kenapa saya merasa nuansa romantis saat melewati persawahan di daerah Banten Lama ini. Untuk memberi kesan warna lebih vivid, saya melakukan sedikit editing dengan menambahkan beberapa poin saturasi.

 [caption caption="Panorama Pagi Menuju Bumiayu dengan Panorama Pegunungan yang Syahdu (dokpri)"]

[/caption]

Lagi-lagi sawah. Obyek sawah memang banyak menghiasi album foto perjalanan saya. Hampir seluruh daerah di pulau Jawa masih memiliki sawah yang subur. Menurut saya ini hal yang patut disyukuri karena padi masih merupakan kebutuhan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia.

Foto ini saya ambil saat perjalanan ke Yogyakarta melalui Bumiayu beberapa waktu lalu. Sinar matahari masih belum terlalu terang. Di persawahan tersebut nampak latar belakang pegunungan yang seolah-olah bertumpukan. Rasanya begitu syahdu dan menenangkan sehingga beberapa saat saya lebih menikmati pemandangannya melalui mata biasa dengan jendela kendaraan yang saya turunkan. Panoramanya memang jauh lebih indah aslinya karena saat itu laju kendaraan cukup kencang. Oh iya gambar ini saya ambil melalui kamera Infocus M320 dengan mode normal tanpa blitz.

[caption caption="Panorama Pegunungan dari Jendela KA Bima Malang-Surabaya (dokpri)"]

[/caption]

Panorama pegunungan juga merupakan obyek favorit saya. Jika Anda melakukan perjalanan dengan kereta api dari Malang menuju Lawang atau Surabaya maka Anda akan dimanjakan oleh panorama yang menyejukkan mata. Memang ada banyak pegunungan yang terlihat di sepanjang rute kereta api ini. Gambar panorama berlatar pegunungan ini saya ambil sewaktu menumpang kereta api Bima dari Malang menuju Surabaya. Saya beruntung meskipun laju kereta cukup kencang, respon kamera dari smartphone Infocus M320 cukup cepat. Tidak banyak editing yang saya lakukan, cukup melakukan penambahan poin brightness karena hasil gambar yang agak gelap.

 [caption caption="Foto Jembatan yang Seolah Menyedot Segala yang Di Depannya (dokpri)"]

[/caption]

Jika saya menyukai obyek sawah dan pegunungan, suami memilih obyek jembatan. Ia sering mengingatkan saya agar segera menyiapkan kamera jika dalam beberapa meter kendaraan memasuki jembatan. Setelah saya perhatikan model jembatan memang memiliki pola yang berbeda. Ada yang persegi ada pula yang melengkung. Namun, saya merasa seolah ada pusaran yang menyedot energi jika memandang hasil jepretan jembatan-jembatan tersebut.

Ada beberapa pola jembatan yang berhasil saya bidik. Saya memilih menampilkan pola melengkung yang baru saya ambil ketika melakukan perjalanan menuju Yogyakarta melalui lintas tengah. Gambar ini saya crop sisi kanan dimana pada gambar riilnya ada anak kecil naik sepeda dari arah sebaliknya. Hal ini saya lakukan untuk menegaskan nuansa seolah-olah kendaraan tersedot oleh pusaran jembatan dan pola melengkungnya yang intimidatif.

Pada gambar jembatan ini saya menggunakan kamera smartphone Infocus M320 dengan mode normal. Proses editing-nya hanya menambahkan unsur kecerahan karena saat itu kondisinya backlight dan minim pencahayaan.

 [caption caption="Gerbang Tol Mertapada, Cirebon Saat Siang Hari (dokpri)"]

[/caption]

Gerbang tol juga merupakan obyek menarik karena model gerbangnya bervariasi. Gerbang Tol Mertapada, Cirebon ini salah satu gerbang tol setelah tol Cipali, tepatnya Tol Kanci-Pejagan. Ruas tol ini tidak sepadat tol Cikampel, bahkan termasuk sepi lalu lalang kendaraan saat kami melewatinya.

Kami melewati tol ini pada Mei lalu saat perjalanan menuju kota Malang. Saat itu masih siang hari sehingga gambar yang dihasilkan cukup terang dan cerah, sehingga tidak perlu dilakukan editing apapun.

Gambar berikutnya adalah gambar yang saya rekam saat menuju Sumbawa bertolak dari Pelabuhan Kayangan, Lombok. Hari sudah petang dan angin laut terasa sepoi-sepoi mengiringi perjalanan. Dek penumpang tidak terlalu penuh, namun meriah oleh pedagang yang menawarkan bungkusan nasi dan oleh-oleh berupa susu kuda liar. Pengamen pun terus beraksi dengan lagu-lagu dangdut.

 [caption caption="Suasana Perairan Menuju Sumbawa Saat Petang (dokpri)"]

[/caption]

Oleh karena perjalanan itu kali pertama saya lakukan ke Sumbawa, rasanya begitu berkesan. Pulau-pulau yang terlihat dari kapal nampak biru kehitaman membuat suasana terasa melankolis. Foto ini mengingatkan saya akan perjalanan solo saya pertama ke wilayah Sumbawa. Saya membingkainya dengan kamera smartphone LG E510 dengan mode normal.

 

Pentingnya Kamera di Smartphone Saat Ini

Fotografi perjalanan itu menyenangkan karena mendokumentasikan kenangan dan serba-serbi perjalanan. Kendala utama dalam fotografi perjalanan adalah kecepatan respon kamera, termasuk kecepatan menentukan fokus, juga kemampuannya menghasilkan gambar dengan pencahayaan rendah. Selain itu jika ingin mengambil gambar dengan naik motor di bangku penumpang saat musim hujan, saya was-was jika smartphone rusak terkena air hujan. Padahal kadang ada obyek menarik saat berkendara menyongsong gerimis.

Saat acara Coverage Sony Xperia Playground di Locanda Food Voyager (2/10), saya merasa kagum dengan fitur yang dimiliki Sony Xperia, yakni XperiaTM M5 Dual dan XperiaTM C5 Ultra Dual, terutama fitur kameranya yang oke banget.

Fitur kamera kedua smartphone cocok bagi penggemar fotografi perjalanan yang inginnya praktis dan simple. Hal ini dikarenakan kedua smartphone tersebut memiliki kemampuan hybrid autofocus dimana mampu mengambil momen dalam hanya sekejab yaitu 0,25 detik. Kameranya juga mampu menghasilkan gambar yang tajam dan low noise dengan kondisi pencahayaan minim. Sehingga memotret sawah atau pegunungan saat senja atau mendekati matahari terbit tetap bisa maksimal.

[caption caption="Xperia M5 Dual Mampu Mengabadikan Momen dengan Cepat (sumber: sonymobile.com)"]

[/caption]

Selain itu, kemampuan zoom-nya juga sangat membantu untuk mengambil gambar seperti pegunungan yang samar-samar, dimana bisa lima kali zoom. Resolusinya juga besar. Untuk XperiaTM M5 Dual, resolusi pada kamera utamanya 21,5 megapiksel sedangkan kamera belakangnya 13 megapiksel. Sedangkan resolusi pada XperiaTM C5 Ultra Dual untuk kamera depan dan belakangnya dibuat sama yakni 13 megapiksel sehingga penggunanya bisa puas mengambil gambar obyek atau berselfie bersama panorama tersebut.Kalau di kendaraan sih agak susah selfie bersama panorama sawah, tapi jika sedang di kapal laut maka bakal oke berfoto selfie bersama panorama pulau-pulau dan kapal di sekeliling.

Fitur kamera lainnya yang dimiliki oleh XperiaTM M5 Dual dan XperiaTM C5 Ultra Dual yaitu mode panorama, image stabilizer, HDR, dan sebagainya. Khusus untuk XperiaTM M5 Dual didesain tahan air dan mampu menjepret obyek bawah permukaan air hingga 1,5 meter dalam waktu 30 menit. Sehingga mengambil foto saat gerimis tidak masalah ketika menggunakan XperiaTM M5 Dual. Masih banyak keunggulan dari produk Sony XperiaTM M5 Dual dan XperiaTM C5 Ultra Dual yang bisa dibaca di artikel saya sebelumnya (Foto dan Video Selfie Seru dengan Sony Mperia M5 dan C5 Ultra )

[caption caption="Xperia C5 Ultra Dual Hasil Kamera Depan dan Belakang Sama-Sama Oke (sumber: sonymobile.com)"]

[/caption]

Wah jika menggunakan kedua jenis smartphone ini, album foto perjalanan saya bakal makin banyak dan tampil cemerlang. Kekesalan karena respon kamera lambat, gambar kabur dan gelap bakal bisa teratasi oleh XperiaTM M5 Dual dan XperiaTM C5 Ultra Dual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun