[caption caption="Wisatawan Asyik Bercanda dengan Ombak di Pantai Glagah"]
[/caption]Â Para wisatawan nampak bersenang-senang. Sedangkan saya di sisi lain merasa terusik dengan keberadaan sampah di sana sini yang merusak pemandangan. Pantai ini sebenarnya indah dan nyaman, namun kesan yang terlihat kumuh dan berantakan.
[caption caption="Duh Mana Tempat Sampahnya?"]
[/caption]Â Beda dengan pengalaman saat menikmati pagi hari di desa nelayan Poto Tano. Laut begitu nampak hangat dengan matahari terbitnya yang keemasan Tak jauh dari penginapan saya sudah menikmati keindahan panorama laut dengan perahu nelayan yang baru pulang setelah semalam melaut. Keindahan yang diperoleh dengan cuma-cuma, hanya memandangi lautan dan kondisi sekitar, namun sangat berkesan.
Bagi saya menikmati wisata bahari bukan hanya panorama indah atau fasilitas bermain yang lengkap. Tumpukan sampah atau sampah berserakan bisa membuat kesan buruk, begitu juga pedagang yang tidak teratur atau yang suka memaksa seperti di Tanjung Aan, Lombok. Pantai yang sederhana ataupun yang komplet asal tetap menjaga lingkungan dan nyaman akan membuat perjalanan menjadi berkesan.
 [caption caption="Pagi Hari di Poto Tano yang Sangat Berkesan"]
[/caption]Â Perjalanan wisata bahari ini makin membuat saya kagum akan
pesona Indonesia, oleh karena masih banyak pulau yang belum saya kenal dan saya jelajahi. Menurut Badan Informasi Geospasial (BIG) ada 99.093 kilometer garis pantai dan 13.466 pulau yang telah diberi nama dan diakui PBB, sedangkan 4 ribu lainnya masih didata ulang dan diverifikasi. Semoga pulau dan pantai tersebut mampu menjadi salah satu
pesona Indonesia menggantikan Bali yang sudah penuh sesak oleh wisatawan, dengan catatan tidak hanya dieksploitasi namun juga mempertimbangkan kelestarian lingkungannya.
Ket Gambar: dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya