Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

We Love Indonesia ala Best Western Premier The Bellevue

10 Oktober 2015   09:08 Diperbarui: 10 Oktober 2015   09:49 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kompasianer Berfoto di Depan Pameran Batik Betawi Terogong"]

[/caption]

Rombongan dibagi dua. Saya beruntung masuk rombongan yang dipimpin manajer cantik Eleine Koesyono. Bang Yos Mo nampak kecewa masuk rombongan lainnya karena ia  terlanjur tertarik dengan senyuman Bu Eleine yang tulus dan ramah. Dengan senyumannya yang adem dan tutur katanya yang lembut, kompasianer seolah terhipnotis dan mengikuti tur keliling hotel melebihi waktu yang ditentukan.

Ya, selain batik ada juga atribut etnik yang bertebaran di Best Western Premier The Belleuve. Ada sudut musik di lobby dengan bantal-bantal bergambar wayang dan alat musik tradisional berupa gamelan dan kecapi.

 [caption caption="Gamelan dan Kecapi"]

[/caption]

“Setiap Selasa dan Kamis kami menggelar pertunjukan musik tradisional,” jelas Eleine. Acara dimulai pukul 17.00-20.30 WIB. Dua minggu pertama pertunjukan gamelan, dua minggu berikutnya kecapi dan suling dengan tembang-tembang khas Sunda, demikian seterusnya, tambah Eleine.

Sentuhan Indonesia juga nampak pada pilihan terapi di spa, yakni pijat tradisional dan lulur dengan berbagai jenis aromatherapy yang khas Indonesia, seperti harum melati.

 [caption caption="Ayam Kaliasin Menu Unggulan Bulan September"]

[/caption]

Menu makan malamnya juga Indonesia banget, yakni Ayam Kaliasin. Ayam goreng setengah ekor tertata cantik dengan nasi, sambal merah dan sambal kecap, lalapan berupa mentimun dan daun selada. Ayamnya telah diungkep terlebih dahulu dengan aneka rempah sehingga bumbunya merasuk ke dalam dagingnya, tidak hanya di permukaan. Rasanya wah gurih dan nikmat, apalagi ketika daging ayamnya dicocol ke sambal merah. Sambalnya sendiri tidak terlalu pedas dengan seulas rasa manis. Hidangan lezat ini disiapkan oleh Chef Suyanto. Meskipun sibuk ia menyambut kompasianer dengan senyum ramahnya.

Kaliasin adalah nama daerah di Surabaya. Hemmm setelah saya ingat-ingat karena dulu pernah enam tahun di Surabaya, Kaliasin itu terletak tak jauh dari Taman Budaya Jatim. Wah jadi malu, saya malah tidak tahu kalau ayam Kaliasin itu terkenal dan nikmat banget.

Selain ayam Kaliasin, hidangan nusantara yang pernah menjadi menu utama adalah rawon iga. Dan bulan mendatang akan disajikan rendang.

[caption caption="Punggawa BWP The Belleuve Searah Jarum Jam: Ervin Febrina, Suyanto, dan Eleine Koesyono"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun