[caption caption="Launching Aplikasi BII Maybank2U"][/caption]
Semakin terjangkaunya produk smartphone dan semakin meluasnya akses internet di Indonesia, pengguna layanan mobile pun meningkat, termasuk pengguna mobile banking di Indonesia. Mobile banking semakin digemari karena memberikan kemudahan, fleksibilitas, dan kecepatan dalam melakukan berbagai transaksi perbankan.
Dalam acara nangkring Kompasiana bersama BII Maybank bertajuk Coverage BII Mobile Banking Launch, kompasianer mendapatkan wawasan tentang kondisi terkini dan tren ke depan tentang perkembangan aplikasi mobile, termasuk mobile banking. Pada acara yang dihelat di Midtown Jakarta Bistro & Lounge (14/9) ini juga diadakan launching aplikasi BII Maybank2U, diskusi yang dimoderatori CEO Cekaja John Patrick, bagi-bagi doorprize, live tweet competition, dan kuis dengan berbagai hadiah menarik.
[caption caption="CEO Cekaja John Patrick"]
[caption caption="Hansal Savla, Senior Director TNS Research"]
Menurut Hansal Savla, senior director TNS Research, sejak teknologi jaringan yang menghubungkan dua komputer dikembangkan tahun 1968, perkembangan teknologi jaringan meningkat pesat. Berdasarkan hasil penelitian tentang bagaimana teknologi mengubah gaya hidup terhadap 50 negara dengan 45 ribu responden termasuk di antaranya 1000 responden dari delapan kota di Indonesia, keberadaan internet dan perangkat teknologi terakses internet mengubah kebiasaan masyarakat dunia.
Kebiasaan yang berubah seperti cara bertemu dengan teman, cara menemukan jodoh, cara menikmati hiburan, cara berbelanja dan melakukan transaksi perbankan, dan sebagainya. “Jika dulu orang mencari jodoh dan teman di tempat keramaian, sekarang cukup dengan aplikasi chatting atau situs mencari jodoh,” ujar Hansal.
[caption caption="Teknologi Digital Mengubah kebiasaan Masyarakat"]
Dengan beragamnya perangkat teknologi mobile, banyak masyarakat modern yang tidak hanya memiliki laptop, namun juga PC dekstop, netbook, tablet, dan smartphone. Di tingkat dunia, rata-rata kepemilikan gadget adalah 3,6 sedangkan di Asia adalah 3.0 dan di Indonesia 2,5.
Berbeda dengan negara Eropa, pertumbuhan smartphone di Asia Pacific lebih pesat dibandingkan gadget lainnya, termasuk di Indonesia. Apalagi akses internet di Indonesia kian mudah dan cepat. Dengan tingkat penetrasi internet 37% tiap 100 orang di delapan kota besar Indonesia, 90 persen di antaranya diakses melalui mobile.
[caption caption="Penetrasi Internet di Indonesia"]
Yang menarik realitas anak muda sekarang di Indonesia lebih suka menggunakan mobile device untuk segala keperluan dari menelpon, mendengarkan musik, membaca dan membalas email, bertransaksi jual beli hingga bertansaksi perbankan. Hal inilah yang mendorong perbankan untuk mengembangkan aplikasi mobile banking untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Apalagi tren penggunaan aplikasi mobile banking di Indonesia meningkat tajam, dari 4% tahun lalu menjadi 11% pada kondisi saat ini. Diperkirakan dalam beberapa waktu ke depan, pengguna aplikasi mobile banking akan bertambah menjadi 20%. Apalagi Indonesia akan mendapat bonus demografi dimana generasi ini sudah terbiasa akan perangkat mobile.
[caption caption="Penggunaan Mobile Banking di Indonesia"]
Mobile banking di Indonesia banyak digunakan untuk transaksi transfer, berikutnya untuk memeriksa saldo dan mutasi juga mendapatkan notifikasi dari transaksi kartu kredit ataupun kartu debit. Pendorong peningkatan aktivitas perbankan melalui mobile banking di Indonesia didorong oleh faktor kecepatan, tidak adanya antrian, dan tidak adanya lembaran formulir (hard copy) yang harus diisi. “Sekarang faktor keamanan bukan yang utama, meskipun di Indonesia faktor tersebut tetap dianggap penting,” jelas Hansel.
[caption caption="Pendorong Penggunaan Mobile Banking"]
Sementara itu, menurut Stefanus Willy Sukianto, Head Wealth Management, Segment Strategi & E-Channel BII Maybank, pertumbuhan pengguna mobile banking dan gaya hidup anak muda saat ini (generasi Y) inilah yang mendorong BII Maybank untuk terus berinovasi dalam menyediakan layanan mobile banking yang mengerti kebutuhan nasabah. “Digital banking strategy saat ini bukan hanya transaksi, juga berhubungan dengan lifestyle,” terangnya.
[caption caption="Stefanus Willy Sukianto, Head Wealth Management, Segment Strategi & E-Channel BII Maybank"]
Hal ini bisa dicapai karena berkembangnya teknologi augmented reality yang bisa ditambahkan ke aplikasi mobile banking. “Saat jalan ke mal mereka bisa mengetahui berbagai diskon yang diberikan juga lokasi ATM terdekat,” ujar Willy. Inilah salah satu experience lebih dari aplikasi BII Maybank2U yang baru diluncurkan, selain fitur yang lengkap dan atraktif, kebebasan bertransaksi dimana saja, dan aplikasinya yang user friendly atau mudah digunakan. Teknologi perbankan saat ini juga memungkinkan omni channel dimana meskipun menggunakan berbagai jalur seperti mobile banking, ATM, internet banking, semua datanya ter-capture serta log-nya lengkap dan tersinkronisasi.
“Untuk itu janganlah jatuh cinta pada produk, tapi jatuh cintalah pada apa yang bisa dilakukan oleh produk, “ ujar Willy menegaskan keunggulan aplikasi BII Maybank2U.
Chairman Kaskus Danny Oei Wirianto menambahkan aplikasi mobile banking akan semakin diperlukan masyarakat karena membantu menghemat waktu, membantu orang untuk berekspresi, anak muda saat ini yang terikat dengan digital, kemalasan pengguna untuk mengetik. Dengan menekan satu button maka nasabah bisa menggunakan aplikasi mobile banking.
[caption caption="Chairman Kaskus Danny Oei Wirianto (paling kanan)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H