Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ketika Liburan Diwarnai ‘Kejutan’, Smartfren 4G LTE Advanced Bisa Jadi Penyelamat

22 September 2015   04:48 Diperbarui: 22 September 2015   05:06 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jika Berlibur Siap-siap Menerima Kejutan Baik Menyenangkan Maupun yang Mengecewakan"][/caption]

 

Travelling itu menyenangkan, tapi ada kalanya bisa berubah menjadi kejadian mengecewakan. Kami berdua pernah mengalami kejadian tak terduga yang lucu jika diceritakan, tapi percayalah kondisinya tidak enak saat dialami. Kejutan tidak menyenangkan itu membuat kami kelabakan hingga terpaksa bermalam di bandara.

Peristiwa-peristiwa tidak menyenangkan saat perjalanan beberapa kali saya alami saat berlibur, baik ketika melakukan perjalanan sendirian ataupun saat bersama-sama pasangan. Beberapa tahun silam, smartphone masih jarang dimiliki. Harganya masih selangit, sehingga kami pun sudah puas dengan ponsel yang kami miliki saat itu, yang hanya bisa mengirim pesan melalui SMS, menerima telpon, dan memotret dengan hasil seadanya.

Waktu itu kami berpikiran jika liburan ya liburan. Kami menikmati suasana liburan dengan santai, menikmati pemandangan atau suasana kota tujuan. Setidaknya bebas gadget dan internet lah, toh liburan telah kami siapkan jauh-jauh hari.

 [caption caption="Asyik Berlibur 'Kejutan' Menghampiri Saat Hendak Kembali ke Jakarta"]

[/caption]

Akan tetapi kejutan itu tiba-tiba hadir saat kami hendak kembali ke Jakarta. Oleh karena selama berlibur kami tidak pernah mengakses berita ataupun media sosial, kami terheran-heran melihat realitas yang terhampar di depan kami. Loket check in armada yang akan membawa kami ke Jakarta, nampak sepi dari penjaga. Sedangkan ada banyak penumpang yang nampak kebingungan. Saya merasakan kabar buruk, apalagi setelah melihat status penerbangan kami yang berubah menjadi ‘canceled’ bukan lagi ‘delayed’. O..oh...ada apa ini, batin saya.

Kami berdua sama seperti calon penumpang lainnya, terbengong-bengong melihat kabar singkat di satu lembar kertas yang diedarkan oleh petugas bandara Changi. Tidak ada satu batang hidungpun perwakilan dari maskapai.

Calon penumpang yang cepat pulih dari keterkejutan bergegas mencari pesawat pengganti yang terbang paling akhir hari itu. Sedangkan lainnya masih sibuk mengumpulkan rencana, ada juga yang kembali ke pusat kota dan mencari penginapan. Satu-persatu sudah meninggalkan loket check in seolah terpaksa maklum akan kejutan mengecewakan tersebut. Tinggal kami dan beberapa orang lain yang masih syok dengan pengumuman tersebut.

Singkat cerita, kami yang sudah kehabisan uang saku dan pulsa mepet, akhirnya terpaksa bermalam di bandara Changi sambil menunggu kakak di Jakarta membalas pesan kami dan membelikan tiket pulang.

Tidur di Changi itu tidak nyaman, dingin sekali. Kami lega sekali ketika akhirnya nomor booking tiket berhasil di tangan dan kami bisa kembali ke Jakarta. Hahaha jika dipikir-pikir pengalaman bermalam di Changi itu berkesan sekaligus terasa konyol

Eh kejadian berikutnya malah lebih menegangkan. Kami kesal bukan main ketika tiket bus resmi kami tidak diakui oleh operator bus yang nakal, padahal kami membelinya secara online di situs resmi bus tersebut. Kami kesulitan mencari bus pengganti yang semuanya sudah penuh sesak. Jika tidak ada bus lagi ke New Delhi kami berencana ke Shimla terlebih dahulu. Namun karena di terminal saat itu tidak banyak yang bisa berbahasa Inggris, kami menyerah dan bergegas mencari penginapan. Masalah baru muncul, penginapan dimana-mana penuh, untuk menemukan penginapan yang masih kosong kami bisa kecapekan berjalan kaki jauh. Sementara warnet pun susah ditemui untuk mencari penginapan yang masih tersedia.

 [caption caption="Di Terminal Bus Manali Inilah Kami Menerima 'Kejutan'"]

[/caption]

Nasib kami masih beruntung. Ketika kami kembali ke penginapan dimana sebelumnya kami menginap yang lokasinya cukup jauh, masih ada kamar kosong. Namun kamar yang tersisa berukuran sangat luas dan tarifnya cukup mahal. Mungkin karena kasihan mendengar cerita kami, ia memberikan diskon tarif hingga 50 persen. Kami jadi terharu mungkin ia tahu bekal uang kami di saku maupun di ATM sudah menipis. Sementara penginapan-penginapan di Manali masa itu jarang menerima pembayaran secara kartu kredit.

[caption caption="Kami Mengobati Kekesalan dengan Menikmati Pemandangan Selama Naik Bus Menuju Delhi"]

[/caption]

[caption caption="Rupanya 'Kejutan' Juga Terjadi pada Kamera Kami di Manali, Ini Penampakan Bus Manali-Delhi"]

[/caption]

Akhirnya lewat bantuan pemilik penginapan, kami bisa mendapatkan bus dan kembali ke New Delhi. Lewat akses internet di warnet, kami menyusun ulang sisa perjalanan kami ke New Delhi, dimana kami berencana naik kereta ke Agra. Rencana berlibur kami sebenarnya sudah berantakan dan kami tidak punya waktu lagi untuk berjalan-jalan ke Lotus Temple dan Qtub Minar. Untunglah kami sempat singgah ke Agra sehingga liburan ini terbilang berkesan.

 [caption caption="Agra Menjadi Obat Setelah Terjadi 'Kejutan'"]

[/caption]

Ada lagi cerita unik saat ke Sumbawa dari Lombok seorang diri. Saya kesal dengan bus yang menurunkan saya sebelum tiba di pelabuhan. Saat itu smartphone saya sudah low bat dan kesulitan mengakses internet untuk mengetahui lokasi saya waktu itu. Sudah menggerutu dan menumpang ojek, eh ternyata lokasi saya turun dan pelabuhan tidak jauh-jauh amat, masih bisa jalan kaki hehehe.

 [caption caption="Dari Sini ke Pelabuhan Kayangan Ternyata Bisa Berjalan Kaki Meskipun Lumayan Menguras Energi"]

[/caption]

Di Sumbawa, saya agak menyesal karena sebenarnya di lokasi saya menginap ada banyak tempat wisata yang menarik dan keburu untuk dikunjungi sebelum kembali ke Mataram, Lombok dengan naik kapal feri. Selama perjalanan naik feri, elken, dan angkot ke Mataram saya juga manyun karena jaringan sering putus sehingga sulit berkomunikasi dengan suami baik lewat whats app maupun SMS. Tapi sebenarnya saya tak sedih-sedih banget sih. Saya menghibur diri dengan menikmati suasana di kapal dan elken yang meriah. Penumpang di elken tidak hanya manusia, namun juga ayam-ayam yang berkotek meriah. Selama naik angkot, rombongan saya adalah dua ibu dengan berkarung-karung sayuran seperti tomat, cabe, dan kentang yang memenuhi seisi angkot. Hahaha. Lucu juga jika mengenangnya.

 [caption caption="Menikmati Panorama Selama di Kapal"]

[/caption]

Dari berbagai ‘kejutan’ saat liburan tersebut, traveler memang harus sigap dan waspada. Smartfren 4G LTE Advanced saya rasa mampu mengatasi kejutan-kejutan tersebut. Kecepatan akses internetnya begitu cepat hingga 300 MBps. Jaringannya pun luas. Sehingga tak perlu kuatir jaringan internet sering putus-putus dan tak perlu was-was jika berada di lingkungan asing karena mudah mengakses informasi via internet. Seandainya harus memesan penginapan secara go show ataupun memerlukan informasi ketersediaan tiket pesawat atau tiket kereta api saat itu juga tidak perlu.

Saat perjalanan mudik ke Malang beberapa waktu lalu dengan kendaraan pribadi, kebutuhan utama saya adalah mengakses peta. Oleh karena itu merupakan perjalanan kami berdua pertama kali dengan menggunakan kendaraan pribadi dengan rute yang masih asing. Di beberapa tempat, jaringan sempat terputus sehingga kami salah berbelok. Dengan adanya Smartfren 4G LTE Advanced saya rasa kejadian seperti tersesat akan bisa dihindari karena mudah mengakses peta dan mengetahui rute menuju lokasi.

 [caption caption="Saat Jaringan Internet Terputus, Kami Salah Berbelok "]

[/caption]

Memang Smartfren 4G LTE Advanced saat ini jangkauannya masih sebagian besar kota Indonesia, terutama di bagian Indonesia Barat dan Tengah. Namun, saya yakin ke depan Smartfren 4G LTE Advanced dapat menjangkau seluruh kota dan kabupaten di Indonesia.

Dengan Smartfren 4G LTE Advanced, traveller sekaligus blogger dapat mengunggah hasil tulisannya sekaligus foto-foto perjalanan ataupun wisata dengan lebih cepat. Sehingga rekaman perjalanan itu lebih fresh dan aktual. Mengunggah video travelling juga tidak lagi merepotkan karena akses yang cepat dan relatif stabil. Perjalanan berjam-jam seperti perjalanan darat dari Jakarta ke Jawa Timur juga tidak lagi bikin bete, karena selama perjalanan, penumpang bisa menikmati video dan radio streaming

Berlibur pun bakal lebih menyenangkan dan tahan terhadap berbagai ‘kejutan’ yang bisa terjadi kapan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun