Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

HUT ke-28 Arema, Tetaplah Menjadi Kebanggaan Kera Ngalam

11 Agustus 2015   08:02 Diperbarui: 11 Agustus 2015   08:35 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata keduanya, atmosfer pertandingan dan suporter Arema yang militan membuat mereka terharu. Apalagi jika lawan Persebaya, klub dari kota tetangga, Surabaya, yang suporternya terkenal bonek alias bondo nekat (modal nekat).

Jika kedua sepupu sangat antusias jika ada pertandingan Arema lawan Persebaya, berbeda dengan saya. Jika ada pertandingan antar keduanya, saya memilih buru-buru pulang dari sekolah takut ada huru-hara. Saya pernah dilempar petasan oleh rombongan suporter sepakbola yang iseng ketika menunggu angkot bersama teman-teman. Sejak itu saya merasa was-was jika melihat rombongan suporter sepakbola.

Tapi ketika saya cerita ke sepupu, ia berdalih itu suporter tim lawan. Yen suporter Arema iku bondo Mbak, ga bonek, santun arek-areke, (Kalau suporter Arema itu pakai modal Mbak, tidak modal nekat saja, anak-anaknya juga santun), belanya.

Kesan baik tentang suporter Arema mulai muncul ketika duduk di bangku terakhir SMA. Ada teman wanita sekelas yang rupanya seorang aremanita, suporter wanita Arema. Ia bercerita jika ia gemar menonton pertandingan arema dan antarsuporter seolah terjadi ikatan persaudaraan yang erat. Apalagi jika mars Arema dikumandangkan oleh Arema Voice diikuti aremania/aremanita, suasana di stadion itu sulit dilukiskan. Mars Arema...Arema Voice, apalagi itu?

Rupanya rasa penasaran saya terjawab ketika mendapat tugas menjaga stan pameran tahunan. Kebetulan sebelah stan saya adalah stan Arema. Stan mereka sangat ramai dibanjiri pengunjung.Mereka menampilkan foto-foto Arema dan suporternya, juga piala penghargaan. Ada banyak pengunjung yang bertahan di stan tersebut untuk berbincang-bincang dengan pengurus suporter dan manajemen Arema. Dari ajang pameran tersebut, saya berkenalan dengan penjaga stan yang rupanya salah satu koordinator aremania. Saya juga sempat bersalaman dengan Ovan Tobing, salah satu pendiri Arema dan manajer Arema saat itu. Bapak yang berambut gondrong itu tak hanya kharismatik, namun juga hangat kepada aremania dan para pengunjung stan.

Dari situ, saya sedikit mengenal tentang perkumpulan suporter Arema yang guyub. Di berbagai pertandingan rupanya ada pemimpin sorak-sorai seperti dirigen di sebuah paduan suara. Dirigen tersebut memiliki istilah khusus, yaitu Yuli Sumpil. Sorak-sorai itu diiringi dengan drum sehingga sorak sorai aremania terdengar menggelegar dan membuat ciut nyali lawan. Bahkan menurut sepupu perempuan, Luluk, yang sekarang bergabung menjadi aremanita, tiap daerah di kota Malang punya drum sendiri, yang menguatkan betapa lekatnya Arema dengan kera Ngalam.

Aris tak mau kalah. Ia mengaku penggemar Arema Voice. Beberapa album kasetnya telah ia koleksi. Lagu-lagunya banyak yang asyik didengar seperti Lagu Cinta Damai, Api Jiwaku, Singai Bola, dan Ayas Kera-kera Ngalam. Ada juga dua film tentang Arema, yang salah satunya berjudul Darah Biru Arema

 

Tentang Arema

Arema adalah klub sepak bola kota Malang yang berdiri 11 Agustus 1987. Oleh karena lahir pada Agustus dan berzodiak Leo maka klub ini menggunakan julukan Singo. Tambahan kata ‘edan’ sebenarnya mengundang kontroversi. Ayah saya termasuk yang tidak suka dengan istilah tersebut karena edan berkonotasi negatif sehingga pemainnya kadang bertanding kurang terarah. Tapi saya termasuk yang berpandangan positif dan menganggap istilah ‘edan’ itu seperti gila-gilaan yang bisa bermakna pantang menyerah.

Karena singo edan itu sudah melekat pada Arema sementara Arema telah menjadi salah satu ikon Malang maka di seberang Stasiun Kota Baru Malang terdapat Monumen Singo Edan yang baru diresmikan beberapa waktu lalu. Banyak kera Ngalam dan wisatawan yang berfoto bersama patung singo edan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun