[caption caption="Deretan Penjual Suvenir"]
[caption caption="Batu Pijakan untuk Menuju Tangga ke Lantai Berikut"]
Total ada 10 lantai. Dari lantai 1-6, bangunan masjid ini sudah rapi dan nyaman. Namun untuk lantai 7-10 bangunannya nampak masih setengah jadi. Ada beberapa kabel yang belum rapi dan membuat saya was-was tersetrum. Ada juga tangga yang cukup curam dan tinggi sehingga membuat kami was-was dan memilih jalan berputar mencari tangga yang lebih aman.
Di lantai-lantai atas, pengunjung bisa melihat pemandangan dengan menara, kubah, dan tiang masjid yang elok. Di lantai atas juga terdapat kandang monyet yang sayangnya nampak kurang terawat dan monyetnya nampak lapar dan haus.
Melihat adanya bagian yang masih setengah jadi, saya maklum, bangunan megah ini pasti menyedot dana besar baik untuk pembangunan maupun untuk perawatan. Meski ada kotak donasi dari pengunjung, saya rasa perolehannya masih belum cukup kecuali ada donatur-donatur yang bersedia menanggung biaya perawatannya.
Saya rasa pemerintah kabupaten Malang bisa membantu untuk dana pemeliharaan Masjid Tiban alias Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah ini. Toh masjid ini sudah menjadi salah satu daya tarik Kabupaten Malang selain wisata pantainya. Apalagi masjid ini memiliki konsep yang menarik, memadukan wisata religi, kultur,dan juga pusat oleh-oleh. One Stop Travelling. Konsep wisatanya sudah bagus, hanya pengunjung dan pengelola masjid tetap perlu ingat jika masjid ini adalah pesantren, tempat menimba ilmu agama. Alangkah baiknya juga dikembangkan wisata edukasi agama yang dikemas menarik untuk pengunjung anak-anak dan juga kaum dewasa. Kelas dongeng singkat tentang kisah nabi dan walisongo buat pengunjung anak, misalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H