Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Optimalisasi e-Government di Kota Malang

25 Mei 2015   23:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_420177" align="aligncenter" width="400" caption="Tugu Kota Malang (sumber: malangkota.go.id)"][/caption]

E-Government atau pemerintahan elektronik bukan merupakan hal baru di dunia pemerintahan Indonesia. Namun, belum banyak pemda yang mengoptimalkan peran e-government tersebut untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Lantas bagaimana Pemkot Malang memandang e-government dan TIK untuk meningkatkan kinerjanya?

E-government menggunakan media elektronik untuk menambah saluran berhubungan dengan publik. Apabila kantor pemerintahan secara fisik hanya mampu melayani warga sesuai hari dan jam kerja. Dengan adanya e-government, diharapkan tidak ada batasan waktu dan tempat dalam hal layanan publik seperti proses pengurusan admistrasi kependudukan, proses perijinan, dan sebagainya. Informasi publik seperti besaran APBD dan alokasinya serta proses pengadaan barang dan  jasa juga dapat diketahui umum secara transparan.

Memang ada banyak hal yang mendukung kesuksesan implementasi e-government. Faktor-faktor tersebut di antaranya berupa infrastruktur, sumber daya manusia, dan kesiapan masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas e-government tersebut. Oleh karena keterbatasan di faktor-faktor tersebut, penerapan e-government di Indonesia umumnya baru menginjak tahap pertama dan tahap kedua dimana portal baru berisi informasi seperti profil daerah dan info instansi layanan publik di daerah tersebut dan belum ada interaksi dengan warga.

Pemerintah kota Malang menyadari optimalisasi penerapan e-goverment dan TIK akan meningkatkan kinerja dari segi efektivitas dan aksesibilitas. Penerapan e-government dan TIK juga akan mendukung rencana kota Malang menjadi salah satu kota cerdas di Indonesia.

Oleh karena itu sejak beberapa tahun terakhir Pemkot Malang bekerja keras untuk membenahi portal resmi mereka yang beralamat di www.malangkota.go.id agar dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan juga investor. Selain memberikan informasi publik, portal ini memiliki link dengan media center (mediacenter.malangkota.go.id) yang memiliki fasilitas sistem informasi pengadaan barang dan jasa, sistem informasi pengaduan masyarakat, dan juga melayani permintaan informasi publik.

143256866260763844
143256866260763844

Portal Pemkot Malang (sumber: www.malangkota.go.id)
Portal pemerintah kota Malang terdiri atas konten sekilas Malang, pemerintahan, fasilitas daerah, pajak & retribusi, dokumen daerah, aplikasi daerah, pelayanan publik, potensi daerah, dan jaringan informasi. Dari portal ini pengunjung portal akan mengetahui informasi kota Malang dari segi geografis, keunggulan daerah, dan fasilitas yang tersedia di kota ini. Di fitur ‘Dokumen Daerah’, tersedia informasi seputar APBD, Malang dalam angka, peraturan daerah, dan peraturan walikota yang berlaku di kota Malang.

[caption id="attachment_420180" align="aligncenter" width="419" caption="Pemanfaatan TIK di Lingkungan Pemkot Malang (sumber: malangkota.go.id)"]

14325687951695597874
14325687951695597874
[/caption]

Pada fitur layanan publik terdapat informasi mulai data rumah sakit dan dokter, perpustakaan, permohonan informasi publik, juga layanan ketenagakerjaan dan sosial. Layanan ketenagakerjaan dan sosial meliputi prosedur layanan seperti pelayanan ijin lembaga pelatihan kerja, ijin tempat penampungan calon TKI, pembuatan kartu pencari kerja, dan sebagainya.

Sementara di fitur ‘Aplikasi Daerah’ terlihat bahwa pemerintah kota Malang telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk membantu melaksanakan tugas dan perannya. Ada berbagai aplikasi seperti aplikasi administrasi kependudukan, e-finance, SMS gateway, SIM retribusi daerah, SIMRENDA, LPSE, dan sebagainya.

Di portal tersebut dijelaskan fungsi dari tiap-tiap aplikasi. SIMBADA, misalnya. Simbada singkatan dari Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah yaitu sistem untuk mengelola aset barang daerah baik, berupa barang modal maupun barang habis pakai. Di dalam sistem ini terdapat kegiatan mulai dari perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang, penerimaan barang, inventarisasi barang daerah dalam bentuk aset tetap, habis pakai tak berwujud, aset lain-lain, dan non aset.

Interaksi Antara Pemkot dan Warga Kota Malang
Warga kota Malang juga investor bisa memanfaatkan dan mengkritisi portal tersebut untuk mengetahui perkembangan kota Malang dan mengetahui potensi daerahnya. Di dalam portal yang memiliki link ke media center juga terdapat sistem informasi harga kebutuhan pokok di kota Malang yang sayangnya jarang di-update, begitu pula halnya dengan informasi terkait APBD dimana hanya ada APBD tahun 2013.

Bagi warga kota Malang dan pelaku dunia usaha, informasi terkait pengadaan barang dan jasa cukup penting. Untuk itu Pemkot memiliki e-procurement bernama LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) yang dikelola UPT LPSE Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang. Di sini pengunjung portal dapat melihat barang dan jasa apa saja sedang dilelang, seperti pengadaan kontainer sampah lengkap dengan HPS (harga perkiraan sendiri) dan masa lelangnya.

[caption id="attachment_420181" align="aligncenter" width="600" caption="LPSE untuk Pengumuman Pengadaan (sumber: mediacenter.malangkota.go.id)"]

1432569036419340624
1432569036419340624
[/caption]

Selain dapat mengikuti proses lelang yang dilakukan secara transparan, warga kota Malang dapat mengunduh formulir pendaftaran atau perubahan data KTP dan akta kelahiran. Warga kota Malang juga dapat mengajukan permohonan informasi publik dan melakukan pengaduan secara online. Pengaduan masyarakat ini juga bisa dilakukan melalui kanal berupa facebook dan twitter pemerintah kota Malang.

Yang menarik, rupanya bukan hanya pemkot yang ingin memberikan informasi detail dan bermanfaat tentang kota Malang, ada beberapa warga yang secara mandiri berinisiatif membagikan informasi kota Malang dengan gaya dan penampilan yang lebih menarik, seperti website ngalam.web.id. Di website yang dikelola warga ini informasi terkait fasilitas publik dan fasilitas wisata sangat lengkap dan mutakhir. Website ini juga terkoneksi dengan PLN dan PDAM sehingga warga bisa memeriksa tagihan mereka. Pengunjung juga bisa mengunduh peta digital Malang dan berkenalan dengan berbagai komunitas di kota Malang. Yang lebih menarik ada info tentang sepakbola kesayangan arek Malang yaitu Arema dengan segala kegiatannya.

[caption id="attachment_420183" align="aligncenter" width="516" caption="Website ngalam.web.id yang Memajang Info Arema"]

14325692301817363487
14325692301817363487
[/caption]

Pemkot Malang saat ini terus berupaya mengoptimalkan e-goverment dengan memacu tiap kelurahan untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang IT sehingga 57 kelurahan di kota Malang dan SKPD akan terintegrasi dengan sistem administrasi kependudukan. Apabila sebelumnya kepengurusan akta kelahiran harus ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil kini hanya perlu datang ke kelurahan karena sistem administrasi pendudukannya telah terintegrasi.

Kota yang Mengoptimalkan TIK dan Mengarah ke Kota Cerdas
Dari segi pemanfaatan TIK, Pemkot Kota Malang telah bekerja keras agar TIK tersebut dapat membantu pemerintah memberikan layanan sebaik-baiknya. Namun jika dicermati, masih ada berbagai kekurangan pada implementasi e-government tersebut seperti beberapa informasi publik di portal yang jarang di-update dan tahap implementasi e-goverment yang baru memasuki tahapan interactive presence, dimana masyarakat baru dapat mengunduh formulir seperti formulir pendaftaran KTP, informasi dalam berbagai tipe seperti audio dan video.

Pemkot Malang masih harus bekerja keras untuk memasuki tahap yang lebih tinggi yaitu yang bersifat transaksi (transactional presence)  dimana komunikasi dua arah bisa berlangsung lebih baik serta formulir bisa diajukan dan ditanggapi secara online dan aman.

[caption id="attachment_421658" align="aligncenter" width="438" caption="Tahapan e-Government (sumber: tkgweb.com)"]

1433117806405619890
1433117806405619890
[/caption]

Pemerintah kota Malang juga perlu menyiapkan SDM yang kompeten agar aplikasi TIK tersebut terpelihara dan dimanfaatkan dengan baik. Yang tak kalah penting adalah sosialisasi ke warga agar warga kota Malang dapat memanfaatkan layanan publik tersebut melalui portal tanpa menutup saluran layanan konvensional seperti datang langsung ke kantor atau melalui telepon.

Lantas apakah kota Malang telah memenuhi standar kota cerdas menurut Kompas-ITB-PGN?
Ada tiga kategori kota cerdas, cerdas secara ekonomi, secara sosial, dan secara lingkungan. Komponen kota cerdas secara ekonomi terdiri atas kuantitas dan kualitas pusat kegiatan ekonomi, pendidikan, industri, dan sumber daya alamnya dalam memenuhi kebutuhan warganya. Dan secara keseluruhan kota Malang bisa dianggap memenuhi kota cerdas secara ekonomi meskipun ada beberapa kekurangan.

[caption id="attachment_420190" align="aligncenter" width="410" caption="Kota Cerdas Secara Ekonomi dan Komponennya (sumber: Presentasi Kota Cerdas Kompas-ITB-PGN)"]

1432569706958704277
1432569706958704277
[/caption]

Kota Malang telah dikenal sebagai kota pendidikan sejak berpuluh-puluh tahun. Di kota ini terdapat Universitas Brawijaya dan Universitas Malang (dulu IKIP Malang) yang menjadi tujuan siswa melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi. Beberapa SMA dan SMP-nya masuk sekolah unggulan di Jawa Timur dan sebagian sekolah telah memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui e-learning.

Dari segi industri dan sumber daya alam, dulu Malang dikenal sebagai salah satu pusat industri keramik. Namun saat ini industri ini agak suram dan Malang lebih lekat dengan industri makanan seperti kripik tempe dan kripik buah-buahan, bakso, juga hasil olahan apel seperti dodol, sirup, cuka apel, hingga strudel apel yang lagi beken. Beberapa pelaku usaha di bidang makanan ini cukup sukses sehingga mampu melayani pemesanan secara online hingga ke berbagai kota. Industri wisata juga terus menanjak dengan semakin banyaknya hotel dan pesawat/kereta yang memiliki rute ke Malang. Dan saat ini batik Malang mulai diperkenalkan menjadi salah satu ikon kota Malang

Pasar tradisional juga masih menggeliat dan tak kalah aktif  dengan supermarket ataupun mal meskipun seharusnya fasilitas di pasar tradisional ini perlu dibenahi agar pengunjungnya lebih nyaman. Sayangnya sistem informasi tentang harga kebutuhan pokok jarang di-update oleh pemkot, padahal hal ini penting bagi pedagang eceran dan pembeli.

[caption id="attachment_420189" align="aligncenter" width="373" caption="Kategori Smart Society dan Komponennya (sumber: presentasi Kota Cerdas Kompas-ITB-PGN)"]

1432569570621604680
1432569570621604680
[/caption]

Untuk kategori kota cerdas secara sosial, ada lima komponen yang patut diperhatikan, seperti keamanan, kesehatan, layanan publik, transportasi, dan sosial digital. Dari kelima komponen tersebut, layanan publik dan sosial digital cukup menonjol dengan implementasi e-government yang mulai terintegrasi dengan seluruh kelurahan dan UPT/dinas. Ada banyak kegiatan kota seperti berbagai lomba kebersihan dan HUT Kota Malang yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

Dari segi keamanan pernah terjadi perampokan di minimarket dan pencurian kendaraan bermotor masih mengancam. Untuk itu perlu diaktifkan kembali hansip dan siskamling di tiap RT/RW, juga peletakan CCTV di jalan rawan laka dan tempat publik. Sedangkan dari segi kesehatan perlu peningkatan kualitas layanan BPJS agar seluruh masyarakat dari segala lapisan dapat terlayani dengan baik.

Sementara dari segi transportasi, Malang mulai mengalami kemacetan di beberapa jalan yang mengarah ke pusat pendidikan di daerah Sukarno Hatta dan Dinoyo, juga jalan yang mengarah ke Arjosari dan Lawang. Untuk itu Pemkot Malang perlu meningkatkan kualitas transportasi publik sehingga masyarakat lebih memilih transportasi publik daripada kendaraan pribadi. Ruas jalan untuk sepeda dan troktoar untuk pejalan kaki juga sebaiknya diperhatikan agar mahasiswa lebih memilih berjalan kaki dan naik sepeda dari tempat kos ke kampusnya.

[caption id="attachment_420187" align="aligncenter" width="297" caption="Kemacetan di Jl. Sukarno-Hatta dan Sekelilingnya (sumber: sipil.umm.ac.id)"]

14325694631738727928
14325694631738727928
[/caption]

Sebenarnya permasalahan transportasi itu mulai krusial di kota Malang, terutama saat liburan. Saat long weekend, liburan sekolah, atau liburan lebaran kota Malang padat oleh pendatang yang ingin berlibur ke kota Malang dan kota Batu. Alhasil serbuan kendaraan bermotor dari luar kota malah menyusahkan warga kota Malang non pelaku industri wisata dan makanan. Mereka malah tidak dapat menikmati liburan di kotanya sendiri. Hal ini mungkin seperti yang dialami warga kota Batu, Puncak, dan Bandung. Pemkot Malang perlu memikirkan hal ini agar lonjakan wisatawan tidak mengganggu kenyamanan warga lokal.

Sementara untuk kategori kota cerdas secara lingkungan, ada tiga komponen yaitu energi, lingkungan, dan tata ruang. Untuk hal ini menurut saya pemerintah kota Malang sejak beberapa kepemimpinan kurang menyoroti hal ini.

[caption id="attachment_420191" align="aligncenter" width="394" caption="Kota Cerdas Lingkungan (sumber: Presentasi Kota Cerdas Kompas-ITB-PGN)"]

1432569808638602936
1432569808638602936
[/caption]

Belum ada inisiatif dari pemerintah untuk membudayakan hemat BBM ke warga misal dengan naik transportasi umum dan bersepeda. Dari segi lingkungan, menurut saya kota Malang mengalami degradasi lingkungan yang juga dipengaruhi tata ruang yang  kurang terkontrol.

Ruang terbuka hijau di kota Malang semakin berkurang, kalah oleh gencarnya pembangunan penginapan, perumahan, dan pertokoan. Morotarium pembangunan hotel yang dulu diberlakukan malah dicabut. Padahal, jumlah hotel di Malang sudah terlalu banyak yaitu mencapai 81 hotel dengan pertambahan 43 hotel dalam jangka waktu tiga tahun terakhir.

Iklim di kota Malang juga mulai berubah. Predikat Malang sebagai kota sejuk mulai pupus. Kabut tipis yang dulu membayangi perjalanan saya ke sekolah sepertinya mulai hilang. Padahal dulu saya selalu berjaket jika menuju sekolah dan tidur berselimut saat malam hari.

Perubahan lingkungan ini turut dipacu oleh pertumbuhan penduduk yang pesat. Kota Malang yang seluas 110,06 km persegi kini telah memiliki 870.844 penduduk. Jumlah yang sangat padat dan sudah tidak lagi ideal untuk kota menengah. Jumlah penduduk yang tak terkendali mempengaruhi ketersediaan air dan kebutuhan tempat tinggal. Pemkot perlu menggalakkan lagi program KB agar pertumbuhan penduduk tersebut terkontrol.

[caption id="attachment_421660" align="aligncenter" width="377" caption="Level Kematangan Kota Cerdas ITB-Kompas ((sumber: Presentasi Kota Cerdas Kompas-ITB-PGN))"]

1433119304908363903
1433119304908363903
[/caption]

Ya, Malang menurut saya baru memenuhi predikat kota cerdas secara ekonomi, baru memenuhi sebagian komponen kota cerdas secara sosial dan kurang responsif dalam hal kota cerdas secara lingkungan. Jika berdasar level kematangan kota cerdas ITB-Kompas baru melangkah ke tahap scattered, dimana kota Malang baru mulai intensif menerapkan konsep kota cerdas. Saya masih merindukan kota Malang bermartabat seperti dulu yang sejuk dan tetap nyaman selama musim liburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun