Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Bus Kota

13 April 2015   08:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_409613" align="aligncenter" width="259" caption="Bus Kota (sumber gambar: shutterstock.com)"][/caption]

Tiap pagi ada yang kubenci
tapi selalui kutunggui
sebuah bus kota
arah kampung rambutan

Hampir tiada ruang tersisa
Raga seolah tak berharga
berdesakan antar sesama
hingga bernafas pun susah

Saat kerja di kejauhan
bus menjadi andalan
tak penting badan merana
asal tiba di tujuan

Jika lelah melihat situasi
macet yang makin tak berperi
pikiran melalang ke hal sani
agar hati tetap manusiawi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun