[caption id="attachment_407409" align="aligncenter" width="400" caption="Elizabeth dan Belle (sumber: capture dari film)"][/caption]
Pengalaman tertipu menyenangkan terjadi ketika saya menonton Belle. Awalnya saya mengira film ini adalah salah satu adaptasi dari Beauty and The Beast, tapi rupanya Belle yang dimaksud dalam film ini adalah Belle yang pernah hidup pada abad 18. Seorang bangsawan Inggris yang berdarah mulato.
Kehadiran Belle mengejutkan keluarga Murray, seorang bangsawan Inggris sekaligus seorang Lord Chief Justice, hakim tertinggi no dua di Inggris masa itu. Ia dibawa keponakannya, Sir John Lindsay, yang memohon bantuannya untuk merawat puterinya hasil hubungannya dengan seorang pelayan berkulit hitam. Keponakannya tidak malu mengakui anaknya dan ia berwasiat jika ia meninggal maka seluruh harta kekayaannya jatuh pada puterinya.
Gadis berdarah mulato tersebut bernama Dido Elizabeth Belle Lindsay. Ayahnya memanggilnya Belle, namun keluarga Murray lebih suka memanggilnya Dido. Setelah menitipkan puterinya, Sir John Lindsay kembali bertugas sebagai kapten kapal.
Belle alias Dido senang keluarga barunya menerimanya. Apalagi di keluarga Murray juga ada gadis sebaya yang juga dititipkan di rumah tersebut. Sepupunya yang cantik itu bernama Elizabeth Murray. Ia dititipkan karena ayahnya menikah lagi.
Belle diperlakukan sama seperti sepupunya tanpa perkecualian. Namun, mau tidak mau keluarga tersebut masih mengikuti peraturan tak tertulis di antara kaum bangsawan. Jika ada tamu, Belle tidak boleh ikut bersantap dengan mereka. Belle juga tidak boleh menonjol di acara-acara yang digelar kaum bangsawan. Belle lama-lama sadar akan diskriminasi tersebut dan paham mengapa para bangsawan lainnya di luar keluarganya agak merendahkannya.
Sikap para bangsawan di sekelilingnya mulai berubah ketika mengetahui kondisi keuangan dua gadis tersebut. Setelah ayahnya meninggal, Belle mewarisi seluruh kekayaannya dan menjadi gadis kaya raya. Sebaliknya, sepupunya yang cantik malah bernasib malang karena seluruh kekayaan ayahnya jatuh ke ibu tirinya dan tak mendapat sepersen pun.
Konflik dalam film meningkat ketika William Murray mendapat kasus tentang klaim asuransi terkait tenggelamnya sekitar 130 budak kulit hitam di sebuah kapal. Pada kasus yang dikenal sebagai zong messacre tersebut pemilik kapal beralasan ia mengalami kerugian dengan kematian para budak tersebut. Namun, seorang sarjana hukum yang magang pada kakeknya, John Davinier, bersama Belle menemukan fakta-fakta yang memilukan tentang kondisi sebenarnya para budak tersebut. Sikap Belle dianggap terlalu ikut mencampuri urusan hukum oleh kakeknya, sementara sepupunya mulai cemburu kepadanya terkait kondisi finansialnya.
Film yang terinspirasi dari lukisan tahun 1779 di Kenwood House ini menarik karena pada masa Belle lahir (1761) hingga dewasa, perbudakan di Inggris adalah sesuatu yang jamak. Budak banyak didatangkan dari Afrika dan kemudian dikirim ke Inggris dan koloni-koloninya untuk bekerja di perkebunan.
[caption id="attachment_407410" align="aligncenter" width="500" caption="Lukisan Belle dan Elizabeth (sumber: capture film)"]
Meskipun perbudakan baru resmi dihapuskan di seluruh koloni Inggris tahun 1834, Sir John Lindsay berani mendobrak sistem dengan mengakui anaknya hasil hubungannya dengan pelayan dan menjadikan Belle sebagai wanita bangsawan di Inggris berdarah mulato. Lukisan yang dipajang di Kensington juga menunjukkan kesetaraan antara Belle dan sepupunya di mata keluarga Murray.
Pada film ini kasus zong messacre mendapat porsi cukup banyak di film. Dan kasus ini rupanya adalah kasus nyata yang pernah ditangani William Murray. Kejadian zong messacre ini ibarat mimpi buruk di mata kaum humanisme, memicu tuntutan untuk penghapusan perbudakan dan lahirnya pergerakan anti perbudakan Tahun 1807.
Dari segi akting, penampilan aktris pendatang baru di Hollywood Gugu Mbatha-Raw layak dipuji. Performa aktingnya layak disandingkan dengan aktris dan aktor yang lebih senior seperti Tom Wilkinson dan Emily Watson. Desain kostum dan setting di film yang menunjukkan lingkungan kontradiktif antara lingkungan bangsawan dan tempat kumuh juga cukup menggambarkan kondisi Inggris akhir abad ke-18.
Detail Film:
Judul      : Belle
Sutradara: Amma Asanet
Pemain    : Gugu Mbatha-Raw, Tom Wilkinson, Miranda Richardson, Sam Reid, Emily Watson, Sarah Gadon
Rating     : 8/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H