Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dracula Untold: Sisi Kepahlawanan Vlad Dracul

14 Oktober 2014   15:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:05 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_366239" align="aligncenter" width="432" caption="Poster Film Dracula Untold (Sumber: Situs Resmi Dracula Untold)"][/caption]

Sosok pahlawan dan musuh bergantung pada sisi melihatnya. Sejak tokoh Dracula digulirkan oleh Bram Stoker, sosok Dracula menjadi monster yang ditakuti dan menjadi mimpi buruk. Sosok monster yang haus darah itu terus melekat di film Hollywood hingga kemudian Gary Shore mencoba menceritakan Dracula dari sisi lain, sebagai pahlawan bangsa Transylvania, Rumania, dalam menghadapi kediktatoran Kesultanan Turki Ottoman.

Pada abad pertengahan, kejayaan Kesultanan Turki tidak terbendung. Mereka berekspansi keEropa Timur dan berhasil menundukkan beberapa teritori termasuk Transylvania, Rumania. Dalam masa kependudukannya, pemerintah Turki kerap meminta seribu anak dan anak raja dari tiap daerah yang dikuasainya untuk dijadikan prajurit Turki. Vlad Tepes (Luke Evans), pangeral asal Transylvania, keturunan Dracul(ordo naga) adalah salah satu prajurit asuhan Turki yang tangguh dan kemudian berbelot untuk menyelamatkan negerinya. Ia dikenal sebagai kesatria yang menakutkan bulu roma prajurit Turki karena kebiasaannya menyula para musuhnya untuk memberikan efek psikologis yang menakutkan. Alhasil Vlad dijuluki Vlad si penyula (Vlad The impaler).

Cerita bergulir beberapa tahun kemudian ketika Vlad bersama kesatrianya tanpa sengaja bertemu dengan monster yang mematikan (Charles Dance). Dan ketika Vlad kembali berhadapan dengan ribuan pasukan Turki, ia membuat perjanjian dengan monster tersebut.

Cerita Dracula Untold ini memang berbeda dengan pakem Dracula pada umumnya yang menjadi musuh bagi semua pihak, dimana Vlad Dracul adalah pahlawan bagi Transylvania. Bagi Anda yang pernah membaca buku The Historian karangan Elizabeth Kostova, pasti tidak terlalu asing dengan cerita ini. Ya, awalnya saya mengira Dracula Untold adalah versi layar lebar dari buku The Historian yang menelusuri lebih dalam asal-usul dan sejarah pangeran Draculya, tapi rupanya film ini lebih mengupas tentang transformasi seorang pangeran menjadi monster yang haus darah dan memiliki kekuatan super.

Dracul sendiri merujuk pada ordo naga tapi juga bisa berarti iblis. Dari segi sejarah ada beberapa hal dari film ini yang kurang sesuai dengan kisah riil, dimana Vlad sebetulnya berasal dari Wallachia, daerah yang berbatasan dengan Transylvania. Namun, keberadaan janissari konon benar-benar eksis, yaitu pasukan yangberasal dari anak laki-laki dari seluruh wilayah kesultanan. Mereka diajari untuk tidak kenal takut dan mengenal etika perang, bahkan mereka diajarkan untuk memusuhi bangsa mereka sendiri.

Dari segi cerita dan kemasan, Dracula Untold masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Trilogi The Lord of The Ring ataupun Trilogi The Hobbit. Dari segi kostum sudah oke, tapi dari pertempuran menurut saya kurang greget. Padahal seharusnya efek dan koreografi pertempurannya bisa dioptimalkan mengingat teknologi perfilman Hollywood yang canggih. Tone-nya yang kelam seharusnya bisa lebih dimaksimalkan sehingga efek menakutkan dari si Dracula bisa membuat penonton merasa ngeri.

Akting Luke Evans sebagai pahlawan dan monster nampak kurang garang. Namun ia tampil lebih baik ketika menampilkan sosok manusiawi Vlad Dracul. Pemeran lainnya tampil standar, termasuk Sarah Gadon dan Dominic Cooper yang berperan sebagai si istri, Mirena, dan Sultan Muhammad II (Mehmed II).

Film ini mungkin terkesan mengekor film-film Hollwood lainnya yang berembel-embel sudut pandang lain atau mencoba tampil lebih gelap, seperti Hansel & Gretel: Witch Hunter, Snow White and The Hunstman, Maleficent dan sebagainya dimana di antaranya gagal dan ceritanya terkesan mengada-ada.

Dracula Untold cukup menghibur. Penonton bisa merasakan sosok pangeran yang lebih manusiawi dan sangat mencintai negerinya. Bagi saya film ini memberikan warna baru setelah film vampire yang itu-itu saja. Saya memberi nilai 7/10 untuk film ini.

[caption id="attachment_366240" align="aligncenter" width="300" caption="Vlad dan Anak Laki-lakinya (Sumber: Situs Resmi Dracula Untold)"]

14132512391380821889
14132512391380821889
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun