[caption id="attachment_385464" align="aligncenter" width="233" caption="Tong Sampah Tiap RT"]
Sebenarnya cepat penuhnya tong sampah di sebagian besar warga di tempat kami karena warga belum terbiasa memisahkan sampah hijau, sampahbasah, serta sampah kering seperti plastik dan kardus. Semua dimasukkan tong sampah. Salah satu alasannya karena di tempat kami tidak ada komposter dan tidak adanya sosialisasi tentang bagaimana membuat kompos. Mereka yang rajin mengumpulkan sampah daun umumnya juga menggunakan cara tradisional sehingga proses sampah tersebut menjadi kompos memerlukan waktu lama.
Oleh karena itu apabila tempat tinggal di lingkungan saya mendapatkan bantuan dari Unilever Indonesia, alangkah baiknya jika diwujudkan dalam bentuk komposter, aneka tanaman yang tangguh dalam menyerap air untuk ditanam di tanah kosong, alat biopori, dua tempat sampah untuk membedakan sampah basah dan kering, dan pelatihan untuk membuat barang kerajinan dari sampah plastik. Teknologi pengolahan air minum dan sanitasi terpadu juga teknologi pengolahan air limbah rumah tangga yang merupakanproduk Litbang Kemenpu-pera juga akan membantu lingkungan tempat saya tinggal untuk mengolah dan menghemat sumber daya air. Air tanah bersih dan layak minum bukan hanya membuat pengeluaran hemat untuk konsumsi air, namun membuat lingkungan tetap lestari dan mendukung gerakan Untuk indonesia Sehat dan menciptakan bright future.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H