Assalamualaikum semuanya,
Ini tulisan pertama saya disini. Biasanya cuma baca doang. Tapi membaca komentar berbau SARA belakangan ini memang tak mengenakkan, apalagi saya sebagai orang minang, rasanya tak enak.
Untuk semua pendukung Semen Padang, saya anak kemaren sore dan belum banyak pengalaman ini mohon agar tolong tak membuat tulisan-tulisan khusus tentang Semen Padang lagi apalagi tentang kelebihannya. Biarlah orang lain yang menyadarinya dan membuat tulisan itu. Mari kita lebih banyak diam dan fokus mendukung dengan doa demi kemajuan Semen Padang aja. Tak ada gunanya tulisan pujian ini itu kalo nyatanya hanya akan jadi sumber iri hati dan berujung keributan yang berujung SARA. Ini bisa juga membebani Semen Padang sendiri. Biarlah Semen Padang bermain dengan langkah ringan dan tanpa beban termasuk beban permusuhan yang kita ciptakan sebagai suporternya.
Begitu juga dengan Coach Nil Maizar. Tak perlulah kita bahas lagi dan kita benturkan dengan yang lain. Kasian NM nya jad banyak yang tak suka. dia pun mungkin tak mau begini. Â Biarlah NM memilih jalannya sendiri dengan ringan, kita cukup mendoakan saja. Dia orang cerdas, tentunya tahu mana yang terbaik untuk dirinya dan keluaganya. Jangan kita bebani lagi dengan artikel-artikel tak penting.
Untuk semua pendukung IPL, mari fokus kembali memperjuangankan semua anggota IPL. Jangan ada salah satu klub yang dizalimi PSSI dan kita sebagai suporternya diam aja dan malah sibuk ribut SARA. Bagaimana nasib klub yang tak masuk penyatuan liga tahun depan. Kenapa kita tak ikut menyuarakannya. Kenapa kita tak mengkritik nama liga tahun depan ISL padahal katanya penyatuan liga. Kalo penyatuan liga harusnya pake nama baru dong bukan IPL bukan ISL. Apalagi tampaknya kelompok La nyala masih dendam sama beberapa klub IPL termasuk persebaya, persema dan persibo sehingga pake berbagai alasan untuk menjegal mereka (Jadi pemimpin kok dendaman ya).  Kemana kekompakan kita semua, apa bisanya cuma ribut SARA aja?
Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H