Mohon tunggu...
Dewi IntanAmaliyah
Dewi IntanAmaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Suka makan dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alur Hidup Menurut Jack Ma, sang Pendiri Alibaba dan Orang Terkaya di China

2 Juni 2022   21:07 Diperbarui: 30 Juni 2022   11:45 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://images.app.goo.gl/M91GzUXE2ZiVAxK48

Siapa yang tidak kenal dengan Alibaba? Sebuah perusahaan yang memiliki spesialis e-commerce, teknologi, internet, ritel, dan juga kecerdasan buatan. Perusahaan yang berada dibawah naungan Alibaba salah satunya adalah Lazada, yang merupakan aplikasi membeli dan menjual barang secara online.

“From Zero to Hero”. Tidak mudah bagi Jack Ma dalam merintis perusahaan besar ini. Sebelumnya, Ia sempat melamar kerja di 30 perusahaan dan semuanya menolak Jack Ma. Kemudian pada tahun 1995, ketika Jack Ma baru pertama kali menggunakan internet dan mencari kata “beer” dalam Bahasa China tetapi tidak menemukan hasilnya. Dari situ Jack Ma kemudian menciptakan laman website jasa layanan terjemahan dalam mandarin dengan teman-temannya. Inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Alibaba empat tahun kemudian.

Kisah Jack Ma yang sangat inspiratif membuat banyak orang terinspirasi. Dalam salah satu acara televisi di China, Jack Ma mengungkapkan bagaimana alur hidup manusia yang baik.

  • Sebelum usia 20 tahun

“Menjadi murid yang baik”. Termasuk mempelajari apa yang akan menjadi bidangnya, dan memperbanyak pengalaman.

  • Ketika usia 25 tahun

“Buatlah cukup kesalahan”. Karena setiap kesahalah adalah pendapatan yang baik. Dari kesalahan kita dapat belajar banyak tentang bagaimana memperbaiki diri.

  • Sebelum usia 30 tahun

“Ikutilah seseorang”. Misal bekerja diperusahaan kecil. Tidak perlu terburu-buru untuk ingin menjadi seorang bos. Pelajari lebih banyak hal dan nikmati prosesnya. Yang paling terpenting sebenarnya bukan terletak seberapa besar perusahaanmu, tapi siapa yang menjadi bosmu. Karena pimpinan yang baik akan mengajari bawahannya dengan baik juga.

  • Ketika usia 30-40 tahun

“Mulailah bekerja untuk diri sendiri”. Jika ingin menjadi pengusaha, maka pelajari dan tekuni ilmunya. Raup pengalaman sebanyak-banyaknya melalui praktek kerja.

  • Ketika usia 40-50 tahun

“Lakukan sesuai kemampuan”. Jangan terlalu memaksakan diri. Fokus pada satu yang harus dikembangkan. Jangan berpindah-pindah bidang karena itu sudah cukup terlambat. Meski ada kemungkinan sukses, tapi nilai kegalalannya juga akan lebih besar.

  • Ketika usia 50-60 tahun

“Bekerjalah untuk anak muda”. Karena anak muda dapat melakukan lebih baik dari kita. Andalkan mereka, investasikan untuk mereka, dan pastikan mereka handal serta memiliki pengetahuan yang baik dan benar.

  • Usia di atas 60 tahun

“Gunakan waktu untuk dirimu sendiri”. Lakukan apa yang kamu suka. Seperti besepeda, berjemur di pantai, atau memancing ikan. Ini adalah usia menikmati hasil dari betapa sudah banyak yang kamu lakukan, menysukuri kamu dapat melalui semuanya, dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun