Mohon tunggu...
Dewi Wahyu Utami
Dewi Wahyu Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis adalah gadis yang tertarik dengan bahasa, sastra, dan seni.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Kreatif dan Inovatif di Abad 21

10 November 2023   10:36 Diperbarui: 11 November 2023   21:11 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Guru merupakan elemen penting dalam pendidikan. Guru bukan hanya seorang pendidik yang mengajarkan ilmu, tetapi juga membimbing, melatih, dan mengarahkan siswa. Guru juga tidak hanya berperan dalam pendidikan formal siswa, melainkan juga pendidikan moral dan budi pekerti. Seorang guru yang baik dapat menjadi telandan yang baik pula untuk siswa. Dalam pembelajaran, guru sebagai fasilitator harus mampu untuk memberi fasilitas sebagai sarana kemudahan dalam proses belajar siswa. Salah satu tujuan dari pembelajaran adalah menjadikan siswa paham dan mengerti terhadap materi-materi yang diajarkan guru. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai fasilitas dan metode-metode yang dapat digunakan untuk menunjang keberhasilan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.

            Seiring berkembangnya zaman, siswa-siswa memiliki kebutuhan yang beragam sehingga guru dituntut untuk dapat menjadi guru yang kreatif dan inovatif. Guru kreatif adalah guru yang memiliki kemampuan untuk membuat variasi-variasi dalam pembelajaran sehingga siswa tidak merasakan kejenuhan dan kebosanan. Kemudian, guru yang inovatif adalah guru yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu hal yang berbeda dan unik dalam suatu proses pembelajaran demi kemajuan siswa. Dengan guru yang kreatif dan inovatif diharapkan pembelajaran berjalan dengan lebih menyenangkan dan bermakna. Guru dapat membuat berbagai kreasi dengan hal-hal baru, membuat berbagi model pembelajaran, meneliti hal baru yang ingin dikembangkan sesuai dengnan sumber daya sekolah, hingga membuat media pebelajaran yang menarik untuk siswa.

            Guru yang kreatif dan inovatif sangat diperlukan, apalagi di abad 21 ini. Abad 21 adalah abad dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Globalisasi dan keterbukaan dengan dunia luar menjadi alasan perubahan tata kehidupan. Abad 21 juga dipenuhi oleh generasi Z dan Alpha di mana generasi ini memiliki kemampuan yang baik bahkan mahir terhadap dunia digital. Oleh karena itu, pada abad ini digitalisasi terjadi di segala bidang. Tidak dapat dipungkiri alasan utama digitalisasi adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas terhadap suatu pekerjaan sehingga sumber daya dapat digunakan seoptimal mungkin. Saat ini digitalisasi juga sudah terjadi dalam dunia pendidikan. Contoh sederhana adalah penggunaan perpustakaan digital atau diital library. Perpustakaan digital ini mempermudah siswa untuk membaca bahkan meminjam buku tanpa harus datang langsung ke perpustakaan. Contoh kemudahan-kemudahan seperti ini yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi dapat digunakan sebagai pemantik guru untuk dapat berkreasi dengan hal-hal yang berbasis teknologi. Tidak dapat dipungkiri, siswa akan lebih tertarik dengan hal-hal yang berbau digital karena dalam kesehariannya dunia maya bukanlah hal yang asing lagi untuk mereka hingga hampir sebagian besar waktu mereka habis digunakan untuk menatap layar.

            Berbagai media pembelajaran dapat diciptakan dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang ada. Sebagai contoh, apabila guru ingin membuat power point, guru dapat menggunakan Microsoft Power Point atau Canva. Pada Microsoft Power Point dan Canva guru dapat mengkreasikan salindia-salindia yang akan dibuat sesuai dengan keinginan mereka. Pada Canva sudah disediakan banyak template sehingga memudahkan pengguna dan pengguna tinggal memilih template sesuai yang diinginkan. Setelah template terpilih, pengguna dapat mengubah template tersebut sesuai dengan keinginan, dapat ditambah hiasan, animasi, gambar, suara ataupun dekorasi lain untuk mempercantik tampilan Power Point. Kemudian, pada Microsoft Power Point juga menyediakan beberapa template yang dapat digunakan. Tidak hanya itu, terdapat pula beragam animasi dan transisi unik yang dapat digunakan dalam presentasi. Fitur record pada Microsoft Power Point juga sangat membantu guru jika ingin membuat video pembelajaran, tanpa harus menggunakan aplikasi tambahan. Dengan fitur tersebut guru dapat merekam power poin yang telah dibuat beserta dengan video yang menampilkan wajah dan suara ataupun hanya power point saja tanpa video dan suara. Apabila guru kreatif dan mahir dalam menggunakan fitur-fitur yang ada dalam Microsoft Power Point maka salindia-salindia yang dihasilkan akan terlihat bagus dan menarik untuk pembelajaran. Namun, bagi guru-guru yang masih belajar menggunakan Microsoft Power Point ataupun Canva jangan khawatir karena ada banyak tutorial penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut di Youtube.


            Selain membuat salindia yang menarik, guru juga dapat mengajar dengan memberikan kuis-kuis menarik kepada siswa. Adapun aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan yaitu Kahoot dan Quizizz. Kahoot merupakan platform pembelajaran yang berbasis game. Kahoot dapat digunakan untuk pemberian kuis, pre-test, post-test, pemberian latian soal, pemberian soal pengayaan, remidial, dan pemberian soal-soal lain sesuai materi. Kemudian, Quizizz adalah platform yang juga melibatkan siswa karena memungkinkan guru untuk melakukan kuis interaktif. Kuis dapat dibuat dengan maksimal lima pilihan jawaban dan guru juga dapat menambahkan gambar pada latar belakang pertanyaan. Quizizz dapat menyajikan data dan statistik hasil kerja siswa secara langsung dan aplikasi ini juga tidak hanya dapat digunakan ketika di kelas, tetapi juga dapat digunakan untuk tugas dan pekerjaan rumah siswa.

Sumber Pribadi
Sumber Pribadi

            Lalu bagaimana dengan sekolah yang berada di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang belum memiliki akses internet dengan mudah? Untuk menjadi guru yang kreatif dan inovatif tidak mesti harus menggunakan teknologi canggih dan internet. Jika memang kondisi sekolah dan lingkungan sekitar tidak mendukung untuk penggunaan alat-alat digital berbasis internet, guru dapat memanfaatkan barang-barang atau benda-benda yang ada di lingkungan sekolah. Salah satu contoh, jika di sekolah ada kardus dan kertas berwarna-warni maka sebagai guru yang kreatif dapat menjadikan kardus sebagai media pembelajaran berupa papan dengan sistem permainan menggunakan roda keberuntungan yang berisi nama siswa dan pilihan materi berbagai kuis yang kemudian diberi nama papan misteri. Sejatinya, untuk menjadi guru yang kreatif dan inovatif di abad 21 tidak hanya bergantung dengan aksesibilitas seorang pendidik dengan teknologi dan internet, tetapi juga bergantung dengan bagaimana kemauan, kemampuan, dan kepekaan guru itu sendiri terhadap sumber daya yang dimiliki sekolah dan lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun