siswa-siswi Fase C SDN Lanbau 01 Citeureup Kabupaten Bogor Jawa Barat, yaitu pembuatan ecoprint. Sebelumnya kita kenalan tipis-tipis dulu yuk! apa itu ecoprint?
Hari ini, blog kita akan membahas tentang kegiatan seru dan kreatif dariEcoprint adalah sebuah teknik seni cetak yang unik dan menarik, di mana pola dan warna dihasilkan dari bahan-bahan alami seperti daun, bunga, batang, bahkan kulit kayu. Ecoprint bukan sekadar seni, namun juga perpaduan kreativitas manusia dengan keindahan dan kekayaan alam.
Proses pembuatan ecoprint melibatkan beberapa langkah utama:
Pencarian dan persiapan bahan: Daun, bunga, dan bahan alami lainnya dikumpulkan. Jenis dan bentuknya menentukan motif dan warna yang dihasilkan.
Persiapan kain: Kain katun putih atau kain alami lainnya digunakan sebagai media cetak.
Penempatan motif: Daun dan bahan lain ditempelkan atau dibentangkan di atas kain.
Transfer warna: Teknik seperti memukul dengan palu kayu, mengikat, menggulung, atau mengukus digunakan untuk memindahkan warna dan motif ke kain.
Fiksasi warna: Proses akhir bertujuan membuat warna tahan lama, bisa menggunakan mordant alami seperti tawas atau kapur sirih.
Hasil ecoprint selalu unik dan tidak bisa diprediksi. Setiap helai kain memiliki motif dan warna yang berbeda, dipengaruhi oleh jenis bahan alami yang digunakan, teknik aplikasi, serta proses transfer warna. Inilah keindahan dan daya tarik utama ecoprint, memadukan kreativitas manusia dengan sentuhan unik dari alam.
Ecoprint memiliki daya jual yang tinggi karena keunikan, keindahan, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan strategi yang tepat, ecoprint dapat menjadi produk yang diminati oleh konsumen.
SDN Lanbau 01 mengenalkan sekaligus mempraktikkan pembuatan ecoprint kepada siswa Fase C dengan beberapa tujuan, di antaranya:
1. Meningkatkan Kreativitas dan Keterampilan Seni
Ecoprint merupakan teknik seni yang unik dan menarik. Dengan belajar ecoprint, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilan seni mereka, seperti:
Kemampuan observasi: Siswa belajar mengamati bentuk, tekstur, dan warna daun yang akan digunakan.
Keterampilan motorik: Siswa melatih keterampilan motorik halus saat menata daun dan memukul kain.
Kemampuan mengekspresikan diri: Siswa dapat menuangkan ide dan perasaan mereka melalui karya ecoprint.
2. Menumbuhkan Rasa Cinta dan Kepedulian terhadap Alam
Ecoprint menggunakan bahan-bahan alami dari alam. Dengan belajar ecoprint, siswa dapat:
Belajar tentang keanekaragaman hayati: Siswa mengenal berbagai jenis daun dan bunga yang dapat digunakan untuk ecoprint.
Menghargai alam: Siswa belajar untuk menghargai keindahan alam dan menggunakannya secara bertanggung jawab.
Mempraktikkan gaya hidup berkelanjutan: Siswa belajar untuk menggunakan sumber daya alam secara bijak dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Memperkuat Karakter dan Profil Pelajar Pancasila
Kegiatan ecoprint dapat membantu memperkuat karakter dan profil Pelajar Pancasila, di antaranya:
Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia: Siswa diajak untuk mensyukuri keindahan alam yang diciptakan Tuhan dengan menggunakan bahan-bahan alami dalam berkarya.
Mandiri: Siswa diajak untuk berani mencoba teknik baru dalam pembuatan ecoprint.
Berkebinekaan Global: Siswa dapat mempelajari budaya dan tradisi ecoprint dari berbagai daerah di Indonesia dan negara lain.
Kreatif: Siswa belajar untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menghasilkan karya ecoprint.
Gotong royong: Siswa belajar bekerja sama dan saling membantu dalam kegiatan ecoprint.
Bernalar kritis: Siswa belajar untuk menganalisis hasil ecoprint dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Memperkaya Pengalaman Belajar
Ecoprint memberikan pengalaman belajar yang baru dan menyenangkan bagi siswa. Dengan belajar ecoprint, siswa dapat:
Mempelajari konsep sains: Siswa belajar tentang proses transfer warna dan pigmen dari daun ke kain.
Mengembangkan keterampilan sosial: Siswa belajar untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan teman-teman mereka.
Meningkatkan rasa percaya diri: Siswa merasa bangga dengan karya ecoprint yang mereka buat.
Kreativitas dan kepedulian terhadap alam berpadu dalam kegiatan pembuatan ecoprint oleh siswa siswi Fase C SD Negeri 01 Lanbau. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi pembelajaran seni rupa dan program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema "Gaya Hidup Berkelanjutan".
Proses Pembuatan Ecoprint
Diawali dengan pengenalan tentang ecoprint, yaitu teknik seni cetak menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan batang. Para siswa kemudian diajak untuk mencari dan memilih daun dengan berbagai bentuk dan tekstur di taman sekolah.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan kain katun putih sebagai media cetak. Kain dibentangkan dan daun-daun diletakkan di atasnya. Kemudian, kain dipukul-pukul dengan palu kecil untuk mengeluarkan warna dan motif dari daun.
Setelah proses pounding, sebaiknya kain diikat dan dikukus selama kurang lebih 2 jam. Kukusan ini membantu memaksimalkan transfer warna dan pola dari daun ke kain.
Hasil yang Menakjubkan
Setelah kain dibuka, para siswa disuguhkan dengan hasil ecoprint yang unik dan beragam. Setiap kain memiliki motif dan warnanya sendiri, tergantung pada jenis daun yang digunakan.
Kegiatan ecoprint ini merupakan contoh nyata bagaimana seni dapat dipadukan dengan pendidikan karakter dan kepedulian terhadap alam. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan di Indonesia untuk menciptakan generasi muda yang kreatif, berkarakter, dan berwawasan lingkungan.
Kegiatan ecoprint ini akan terus dikembangkan di sekolah. Kami berencana untuk mengadakan pameran karya ecoprint siswa, serta mengadakan workshop ecoprint untuk para orang tua dan masyarakat umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H