Mohon tunggu...
Nurul Azizah
Nurul Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

My Hobby is studying NIM : 1224020117

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Anak Psikoterapi Sebut Jalan-Jalan ke Tahura Jadi Obat Setres

14 Desember 2024   11:19 Diperbarui: 14 Desember 2024   11:17 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Rinrin di Tahura

Kompasiana.com, Bandung - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang penuh tekanan, alam kembali membuktikan dirinya sebagai obat stres yang efektif. Menurut seorang mahasiswi Tasawuf dan Psikoterapi, manfaat jalan-jalan di alam, khususnya di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Tahura Djuanda), sangat signifikan dalam mengurangi tingkat stres, Jumat (06/12/24).

Rinrin Asmayani, mahasiswi jurusan Tasawuf Psikoterapi di UIN Bandung, berbagi pandangannya mengenai efek terapeutik dari berinteraksi dengan alam. "Tahura Djuanda menawarkan lingkungan yang tenang dan hijau, yang membantu menenangkan pikiran dan mengurangi tingkat kecemasan. Dalam konteks terapi, berjalan-jalan di alam seperti Tahura dapat memberikan efek menenangkan yang luar biasa," jelas Rinrin.

Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan alam dapat menurunkan hormon stres kortisol, meningkatkan suasana hati, dan memperbaiki fungsi kognitif. Anak-anak dan dewasa yang sering berinteraksi dengan alam dilaporkan memiliki kemampuan perhatian yang lebih baik dan tingkat stres yang lebih rendah.

"Dalam sesi terapi, saya sering mengajak teman saya yang mengeluh sedang mengalami setres karena banyak tugas, masalah percintaan dan lain sebagainya untuk beraktivitas di luar ruangan, seperti berjalan di Tahura Djuanda. Ini bukan hanya mengalihkan mereka dari tekanan sehari-hari, tetapi juga membantu mereka merasa lebih terhubung dengan lingkungan sekitar," tambah Rinrin.

Selain itu, kegiatan di alam seperti berjalan kaki, melihat daun yang hijau atau sekadar duduk di bawah pohon dapat meningkatkan produksi endorfin dan serotonin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Efek ini sangat bermanfaat dalam mengatasi setres, gangguan kecemasan dan depresi.

Nabi Muhammad SAW juga dikenal mencintai alam dan keindahannya. Dalam riwayat disebutkan bahwa beliau sering menikmati pemandangan hijau, yang diyakini memiliki efek menenangkan bagi pikiran dan jiwa.

Sebagai kesimpulan, terapi alam bukan hanya metode yang efektif untuk mengurangi stress bagi remaja, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak.

"Alam adalah obat yang tersedia gratis bagi semua orang. Manfaatnya sudah terbukti secara ilmiah dan spiritual," tutup Rinrin.

Dengan semakin banyaknya penelitian yang mendukung manfaat terapi alam, diharapkan lebih banyak individu dan keluarga yang memanfaatkan keindahan alam seperti Tahura Djuanda untuk kesehatan mental yang lebih baik.

Penulis: Nurul Azizah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun