Sastra pra-Islam merupakan bagian penting dari peradaban Arab sebelum masa Islam. Karya sastra ini mencerminkan kehidupan masyarakat Arab pada zaman tersebut, termasuk kondisi geografis, adat istiadat, sistem ekonomi, dan bentuk-bentuk kepercayaan mereka1. Berikut beberapa hal yang menarik tentang sastra pra-Islam.
1. Syair (Mu'allaqat dan Mufaddaliyat): Pada era pra-Islam, dua karya sastra yang terkemuka adalah Mu'allaqat dan Mufaddaliyat. Mu'allaqat adalah puisi yang dihafal secara turun temurun oleh orang-orang Arab. Puisi ini mengandung nasihat dan filsafat hidup tertentu. Selain itu, Mufaddaliyat adalah jenis syair yang juga memiliki makna dan pesan yang mendalam.
2. Kegemaran pada Bahasa: Masyarakat Arab pra-Islam sangat menghargai keindahan bahasa. Orang yang pandai berbahasa dan berpidato dianggap sebagai orang intelektual. Mereka menggunakan perkataan indah untuk menggambarkan suasana alam dan mempercayai bahwa orang yang pandai berbicara dengan kata-kata indah dapat meramalkan masa depan1.
3. Pengaruh Spiritual: Penyair pra-Islam tidak hanya melantunkan puisi, tetapi juga berfikir dengan puisi mereka. Puisi atau syair bukan hanya hiburan musikal semata, tetapi juga menjadi sumber pengetahuan. Penyair sering memiliki sifat seperti tukang ramal atau tukang nujum, dan banyak masyarakat Arab mempercayai tahayul dan langkah buruk atau baik1.
4. Peninggalan di Indonesia: Di Indonesia, ada beberapa karya sastra yang menjadi peninggalan kerajaan-kerajaan Islam, seperti Babad Tanah Jawi, Babad Raja-Raja Riau, Babad Demak, dan Babad Cirebon.
Jadi, sastra pra-Islam memiliki nilai sejarah dan budaya yang kaya, dan memainkan peran penting dalam menggambarkan kehidupan dan pemikiran masyarakat Arab pada masa itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H