Usaha doorsmer atau carwash ini adalah usaha cuci kendaraan seperti motor, mobil, dan truk dengan menggunakan semprotan air bertekanan tinggi. Meskipun kadang-kadang yang dicuci tidak selalu kendaraan, bisa juga barang lainnya seperti karpet.
Saat mengambil alih usaha itu tahun lalu saya tidak punya banyak pertimbangan. Saya cuma tau tempat itu ramai dan pasti untung. Padahal nyalain mesin aja tidak tau.
Sekilas pemilik lama hanya menjelaskan biaya sekian, omset sekian, dan untung sekian. Sederhana sekali dengan untung yang lumayan.
Setelah setahun berlalu, apakah semudah itu? Ternyata tidak. Apa saja tantangannya?.
Tantangan pertama adalah tenaga kerja. Meskipun kita sering dengar banyak pengangguran, mencari pekerja yang sesuai sangat sulit. Alasannya beragam mulai dari alergi sabun, terluka, kutu air, terlalu capek, pelanggan cerewet, atau diterima bekerja di tempat lain.Â
Umumnya bekerja di doorsmer hanya sebagai batu loncatan hingga diterima kerja di tempat lain. Jadi pekerja akan keluar masuk. Jarang yang bertahan lama.Â
Pekerjaan di sini pun tidak bisa dicicil. Bisa saja seharian duduk santai, pas jam pulang kantor penuh. Dan semua itu harus dikerjakan dengan cepat dan harus tetap bersih. Saat seperti ini pekerja ngos-ngosan.
Untuk alasan keamanan, meskipun sudah disediakan sarung tangan dan sepatu tetap saja pekerja tidak mau memakai karena gerakannya menjadi kurang leluasa.
Yang kedua adalah munculnya kompetitor. Semula hanya ada dua doorsmer yang berdekatan, sekarang jadi empat. Muncul dua yang baru. Bagaimanapun bagusnya pekerjaan kita pastilah pelanggan terbagi. Disinilah kita harus meningkatkan pelayanan dan tetap mempromosikan usaha ke teman dan kerabat.
Tantangan ketiga adalah pelanggan itu sendiri. Pelanggan itu macam-macam tipe dan kemauannya. Ada yang datang cuci motor dengan permintaan joknya tak boleh basah, jok tak boleh disikat, mesinnya jangan disemprot, minta didahulukan. Ada juga pelanggan yang tidak mau duduk nunggu. Selama kendaraannya dicuci hingga dikeringkan pelanggan berdiri mengamati setiap detailnya, membuat pekerja tidak nyaman. Tetapi banyak juga pelanggan yang baik.Â
Selain tantangan di atas, ada juga kendala lain yang tidak bisa diapa-apain. Kita terima saja. Seperti pemadaman listrik, air mati, dan hujan. Kalau seperti ini mending bersilaturahmi mengunjungi tetangga tetangga. Selain lebih dekat, merekapun tidak akan berpindah ke lain tempat.
Usaha doorsmer itu berat, biar kami saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H