Pengambilan janji selesai, yang kurang lebih bunyinya bahwa saya akan menyampaikan tidak lain tidak bukan hanya kebenaran.
Pertanyaan hakim seputar sudah berapa lama kenal penggugat dan keluarganya, apakah sering mendengar pertengkaran atau cekcok, apa yang diributkan, apakah pernah memberi saran untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Tanya jawab ini hanya sekitar 10 menit, kemudian saksi dipersilahkan keluar.
Sekitar 15 menit kemudian teman saya keluar dari ruang sidang berurai air mata. Saya suruh duduk di samping saya.Â
"Gimana keputusannya"
"Udah talak"
"Mengapa nangis, aku bingung nih, mau nyelamatin tapi kamu nangis"
"Aku senang sebenarnya statusku sudah jelas. Tapi sedih juga, langsung terbayang tadi momen bersamanya. Waktu kami nikah. Masa masa senang. Tak pernahlah terpikir akhir rumah tanggaku begini".
Saya mengalihkan pembicaraan. Ke kantin makan. Ngobrol ngolor ngidul. Sudah sejam air matanya masih ngalir juga
"Apa yang kamu rasakan"
"Nggak tau. Kosong"
"Kalau gitu kita pulang saja"