Siapapun pasti membutuhkan sandaran hidup, karena hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang pastinya akan banyak melewati banyak rintangan, hidup memang tak selamanya indah seperti pelangi dan tak semulus jalan tol terkadang Ia mengutus kerikil kerikil kecil untuk menghadang kita bahkan terkadang juga batu yang besar, agar apa? Agar kita menyadari bahwa kita itu memiliki banyak kekurangan banyak kelemahan kita itu bukan siapa siapa tanpa Nya, menyandarkan diri kepada Nya dengan sepenuhnya bukan berarti itu adalah simbol kefanatikan seorang hamba, melainkan kita menunjukkan betapa dekatnya kita dengan Nya, bahwa kitalah yang membutuhkanNya.
Menyandarkan hati sepenuhnya kepada sang khalik tidak dilakukan dengan pasrah begitu saja melainkan harus dengan niat yang kuat dan diawali dengan sebuah usaha atau ihtiyar yang totalitas, jika seluruh tenaga sudah kita kerahkan maka langkah selanjutnya adalah menyerahkan dan menyandarkan segala urusan kita kepada Allah semata dalam hal ini pasrah bukan berarti menyerah akan tetapi "Berserah diri" dalam QS At thalaq menyebutkan :
"Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan nya, sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu"
Mencari makna hidup melalui filsafat hidup yang tenang, dalam menghadapi kehidupan yang terkadang penuh dengan tekanan, filsafat hidup yang tenang bisa membantu kita untuk lebih bisa belajar sabar dan lebih Arif dalam mengambil sebuah keputusan, dalam hal ini filosofi stoikisme
 " ketika kita tidak bisa mengendalikan keadaan, maka kita harus belajar untuk mengendalikan diri sendiri"
Dalam hal ini, ketenangan batin bisa dicapai dengan memperluas kesadaran kita terhadap apa yang dapat dan tidak dapat kita kendalikan dalam hidup, paling tidak kita harus menyadari dan menerima kenyataan bahwa ada banyak hal di dunia ini yang berada diluar kendali kita, masihkah kita mau mengendalikannya?? Padahal kita itu hanya bisa mengendalikan diri kita sendiri, dengan memahami hal ini maka kita bisa menjadi sedikit lebih bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam hidup.
Filsafat hidup yang positif membantu seseorang mengembangkan sikap positif dan pandangan hidup yang optimis hal ini akan membantu kita untuk mengatasi rasa putus rasa dan ketidakpastian dalam hidup serta membantu kita untuk tetap fokus pada hal hal yang positif dalam kehidupan kita.
"Sematkan dalam ingatanmu pandangan optimis penuh harapan seperti menatap indahnya langit biru penuh cahaya menghangatkan hati kan kusambut langkah perjuangan ini bersama Kalam dan sabda yang telah terpatri buktikan rasa peduli simbol pemberani agar sinarnya tetap menerangi"
Jika kita memiliki tujuan hidup yang jelas dan bermakna kita akan selalu merasa terinspirasi, bersemangat dan bahagia dalam menjalani kehidupan maka penting untuk :
Mengenali diri sendiri, jujur dan terbuka, menjaga keseimbangan dalam hidup, memupuk rasa sabar dan tekun, mencari tujuan hidup yang bermakna dan memberi arti pada hidup kita jangan lupa " love your self" sayangi diri kita sendiri juga.
Semoga bermanfaat .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H