Mohon tunggu...
dewi sartika
dewi sartika Mohon Tunggu... Wiraswasta - ig : dewisartika8485

penyuka sejarah, travelling, kuliner, film dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Peringati Milad ke-93, NA Kota Malang Selenggarakan Talkshow

30 Juni 2024   14:48 Diperbarui: 30 Juni 2024   18:16 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyambut milad Nasyiatul Aisyiyah  ke-93, Pengurus Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) mengadakan talkshow  Kesetaraan Akses Pendidikan.

Annisa Rosyidah selaku Ketua NA Kota Malang dalam sambutannya menjelaskan bahwa acara talkshow ini  diselenggarakan dalam rangka memperingati  Milad NA. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari safari dakwah yang dilakukan pengurus daerah NA Kota Malang.

Kegiatan talkshow yang diadakan pada Sabtu (29/6) ini turut dihadiri Sirajuddin yang mewakili Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Malang serta diikuti sekitar 50 peserta yang berasal dari perwakilan cabang NA serta Pemuda Muhammadiyah Kedungkandang.

Baca juga : Peduli Kesehatan Remaja, NA Kota Malang Adakan Pashmina

Saat memberikan sambutan, lelaki asal Probolinggo tersebut menceritakan sekelumit pengalaman anggota keluarganya yang harus menikah dini. Menurutnya, akses pendidikan sangat penting bagi kaum perempuan untuk meningkatkan taraf hidup keluarga.

Bertempat di Masjid Al-Hasyr, Kedungkandang, talkshow ini menghadirkan tiga pemateri utama yaitu  Lili Zalizar (Ketua program doktor ilmu pertanian UMM), Ani Dwi  Agustina (Guru PAUD berprestasi), dan Tamima Rubbama (lulusan universitas dari Inggris).

Lili Zalizar selaku pembicara pertama  dalam penjelasannya di hadapan peserta mengungkapkan  fakta bahwa kaum perempuan lebih banyak menyelesaikan pendidikannya dibanding laki-laki. Begitu juga terkait putus sekolah  yang lebih banyak didominasi kaum laki-laki.

"Tetapi dalam proses pendidikan di tingkat TK dan SD jangan memberikan stereotip bahwa kaum perempuan hanya memberikan stereotip pekerjaan domestik  sementara laki-laki bekerja di luar," pesannya kepada peserta yang berprofesi sebagai guru TK maupun SD.

Perempuan yang mengambil S3 di Bogor itu juga menambahkan sejumlah tantangan  yang dihadapi perempuan menikah dalam menempuh pendidikan seperti manajemen waktu, tantangan dari lingkungan kerja, dan yang paling utama tantangan dari diri sendiri.

Baca juga : Ketua PDM Kota Malang Dorong Para Kader Makmurkan Masjid Melalui Pengajian Bidang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun