Mohon tunggu...
dewi sartika
dewi sartika Mohon Tunggu... Wiraswasta - ig : dewisartika8485

penyuka sejarah, travelling, kuliner, film dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Memasuki Mesin Waktu Era Kolonial Belanda di Hotel Niagara (bagian 1)

20 Mei 2024   11:26 Diperbarui: 20 Mei 2024   16:19 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian depan Hotel Niagara (dokpri)

Setelah menunggu agak lama, acara tur Hotel Niagara pun dimulai. Ada sekitar lima puluh peserta  yang ikut. Tepat jam empat sore, kami pun mulai mengelilingi kompleks hotel dipandu pemandu tur. Kami mulai mengelilingi bagian luar luar Hotel Niagara.

Lobi hotel (dokpri)
Lobi hotel (dokpri)

Semua berawal saat Liem Sian Joe pergi ke Amerika Serikat di awal abad ke-20. Tentu bisa dibayangkan berapa kayanya Tuan Liem saat itu. Mungkin karena terkesima dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi sewaktu mengunjungi negeri tersebut, ia pun menghendaki bangunan villa yang akan ia dirikan bentuknya diluar pakem alias berbentuk vertikal.

Liem Sian Joe sendiri seorang pengusaha karet dan kayu yang tinggal di Malang. Sementara daerah Lawang dikenal sebagai pintu masuk menuju Malang serta kawasan perkebunan semisal Perkebunan Teh Wonosari yang sudah ada sejak tahun 1910.

Baca juga : Cerita sejarah 3 Periode dari Rumah Amor 25

Villa Liem Sian Joe mulai dibangun 1914 kemudian selesai empat tahun berikutnya tepatnya tahun 1918. Pembangunannya diarsiteki Fritz Joseph Pinedo, arsitek Belanda berdarah Portugis. Sekilas mengenai Fritz Joseph Pinedo, pada tahun 1911, ia mendapat surat izin praktek di Semarang. Beberapa karyanya yang masih berdiri seperti Restoran 1914  dan Gedung PTPN. Kedua bangunan tersebut berada di Surabaya.

Bagian samping hotel (dokpri)
Bagian samping hotel (dokpri)

Sementara itu, gaya bangunan Hotel Niagara sendiri mengadopsi gaya neo-klasik yang sepenuhnya meniru bangunan Eropa. Meskipun begitu, sebenarnya bangunan ini juga menggunakan unsur China melalui ornamen yang tidak terlalu diperlihatkan berupa garis-garis yang menghiasi bagian depan hotel.

Dahulu, bangunan asli Villa Liem Sian Joe ini sebenarnya dilengkapi air mancur yang saat itu menjadi simbol status sosial seseorang. Sampai saat ini, air mancur tersebut masih ada dan terletak di halaman depan. Tak hanya air mancur saja, di halaman yang sama juga terdapat  tiang bendera yang masih berdiri tegak sejak tahun 1914.

Baca juga : Sepenggal Kisah dari Kompleks Sendang Duwur

Pada bagian depan hotel terdapat pintu utama dan pintu samping. Pintu utama  sebagai akses menuju lobi sementara pintu samping, dulunya digunakan untuk menuju ke taman villa yang terletak di selatan bangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun