Mohon tunggu...
Dewi Novianti
Dewi Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Topik konten favorit terkait bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan UMKM Go Digital: Membawa UMKM ke Era Digital Strategi Digital yang Efektif & Inovasi Silky Puding

28 Februari 2024   19:45 Diperbarui: 28 Februari 2024   19:53 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan UMKM Go Digital KKN-P 43/Dokpri

Foto Bersama Mitra UMKM/Dokpri
Foto Bersama Mitra UMKM/Dokpri

Di Desa Sumberkembar, sebuah inisiatif baru telah diluncurkan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menghadapi era digital. Dalam upaya ini, sebuah pelatihan yang bertajuk "UMKM Go Digital" digelar pada tanggal 20 Februari 2024 di Balaidesa Sumberkembar.


Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM tentang pentingnya adopsi teknologi digital dalam mengembangkan bisnis mereka. Selama pelatihan, peserta diajari tentang berbagai platform digital termasuk aplikasi akuntansi khusus UKM yang dapat membantu mereka dalam mengelola keuangan bisnis mereka dengan lebih efisien dan akurat.
Selain itu, sosialisasi tentang penggunaan Google My Business juga dilakukan untuk membantu UMKM meningkatkan visibilitas mereka secara online. Dengan memanfaatkan Google My Business, pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pasar mereka dan menjangkau pelanggan potensial yang lebih luas.


Pelaksanaan pelatihan UMKM Go Digital dan sosialisasi aplikasi akuntansi UKM serta Google My Business merupakan hasil dari kerjasama yang erat antara pemerintah desa dan pelaku UMKM lokal. Melalui dukungan dan dorongan dari pemerintah desa, para pelaku UMKM didorong untuk terus berkembang dan meningkatkan daya saing mereka di pasar yang semakin kompetitif.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah desa tersebut, diharapkan pelaku UMKM dapat terus berinovasi dan memperluas usaha mereka sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Sumberkembar secara keseluruhan.


"Kami sangat mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan para pelaku UMKM di desa kami. Semoga dengan adanya pelatihan ini, mereka dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk mengembangkan bisnis mereka," ujar Bapak Suwito, Kepala Dusun Sumberkembar.

Selain pelatihan UMKM Go Digital, Sebuah inovasi menarik dihasilkan oleh para mahasiswa KKN-P Kelompok 43 dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) di Desa Sumberkembar. Dalam upaya untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat, para mahasiswa telah berhasil menciptakan inovasi kuliner yang menggugah selera, yaitu Silky Puding dari Sari Kedelai.

Memanfaatkan bahan baku lokal yang melimpah di desa tersebut, para mahasiswa KKN UMSIDA mengambil sari kedelai dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terkenal dengan produk kedelai berkualitas tinggi. Kemudian, sari kedelai tersebut diolah menjadi silky puding yang lembut dan lezat.


"Ini adalah langkah yang kami ambil untuk mendukung pengembangan UMKM lokal sambil menciptakan produk baru yang dapat menjadi nilai tambah bagi desa Sumberkembar ini," ungkap salah satu mahasiswa KKN, Arrini.

Inovasi silky puding ini tidak hanya memberikan alternatif konsumsi yang sehat dan bergizi bagi masyarakat, tetapi juga menjadi peluang baru bagi para pelaku UMKM di Desa Sumberkembar untuk mengembangkan bisnis mereka. Diharapkan, inovasi ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi mahasiswa KKN lainnya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan masyarakat desa melalui inovasi yang kreatif dan berkelanjutan.


Inovasi mahasiswa KKN-P 43 UMSIDA di Desa Sumberkembar telah menghasilkan produk baru yang bernama "Enzoy". Enzoy merupakan silky puding yang terbuat dari sari kedelai berkualitas tinggi, yang diolah dengan teknik khusus untuk menghasilkan tekstur lembut dan cita rasa yang menggugah selera.


Nama "Enzoy" dipilih dengan tujuan untuk menciptakan identitas yang kuat bagi produk ini. Kata "Enz" berasal dari "Enzyme", yang merujuk pada proses fermentasi alami dalam pembuatan sari kedelai, sedangkan "Joy" menggambarkan rasa gembira dan kelezatan produk ini.


Dengan nama yang unik dan menarik, Enzoy diharapkan dapat menjadi brand yang dikenal luas tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga dapat menembus pasar nasional dan internasional. Keberhasilan Enzoy juga akan menjadi bukti nyata bahwa inovasi lokal dapat menciptakan dampak positif yang besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun