Mohon tunggu...
DEWI NURHAYATI
DEWI NURHAYATI Mohon Tunggu... Guru - Perempuan usia 30 tahun sudah menikah

Saya adalah seorang guru di sekolah swasta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

SDIT AL Husna Parungkuda

14 Juli 2021   12:38 Diperbarui: 14 Juli 2021   12:41 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrohmanirrohim...

Disini saya akan menceritakan seputar sekolah tempat saya mengabdi yaitu SDIT Al Husna Parungkuda, tak terasa sudah 10 tahun lebih saya mengabdi di Sekolah Ini, awalnya saya merasa bingung dan canggung karena saat itu saya hanya seorang mahasiswa semester 2 yang belum terlalu mengetahui dan masih mentah mengenai dunia mengajar. Ketika melangkahkan kaki pertama kali memasuki pelataran sekolah mata ini terkagum pada lingkungan sekitar yang sangat asri dan bangunan yang tidak terlalu megah namun begitu begitu terawat.

Kulangkahkan kakiku memasuki kantor untuk menemui kepala sekolah, hati ini sangat berdebar sekali bagaimana, entah apa nanti yang akan saya katakan ketika sudah bertemu.Kuucapkan salam dan menanyakan apakah dapat bertemu dengan ibu kepala sekolah kepada staf tata usaha. Saya dipersilahkan duduk, datanglah seorang wanita yang amat berwibawa sekali ternyata tak lain itu adalah ibu kepala sekolah. 

Saya di wawancarai seputar visi, misi, serta keapa tertarik untuk mengajar. Jujur saja saya katakan bahwa mengajar adalah cita-cita dari saya kecil dan ingin sekali mewujudkan cita-cita itu. Selesailah sesi wawancara dan saya diminta untuk datang kembali besok.

Esoknya saya kembali kesekolah ini SDIT Al Husna, masih berkecamuk dalam dada apakah saya dapat berinteraksi dengan baik dalam lingkungan ini dapatkah saya beradaptasi dan menyesuaikan diri. Ketika bertemu dengan guru-guru yang ada, masya Allah ternyata guru-guru yang saya temui sungguh luar biasa ramah-ramah, dengan lingkungan yang agamis, saling mengayomi, tak ayal dengan cepat saya dapat beradaptasi, raker seminggu sebelum menyambut peserta didik pun telah usai.

Dada ini kembali bergetar, ini pertama kalinya untuk saya mengajar langsung menghadapi anak-anak, bisakah????? semakin berdebar, tangan bergetar. Untungnya guru senior selalu menguatkan dan mendampingi sehingga hari pertama pun dapat saya lalui, ternyata mengajar itu sangat menyenangkan. Semakin kuat keinginan untuk segera menyelesaikan kuliah dan mengabdi menjadi seorang guru.  Hari-hari pun berganti banyak sekali ilmu dan pelajaran yaang saya pelajari disini.

Semakin hari,  saya semakin mencintai Al husna, banyak sekali faktor yang membuat saya merasa nyaman berada di sekolah ini, mulai dari lingkungan yang agamis, selalu saling mengayomi, saling mengingatkan, bahkan sudah seperti keluarga. disini setiap minggu ada kegiatan yang harus senantisa guru lakukan dan akan selalu ada pengecekan dan ada targetantarfgetan yang harus dicapai, mulai dari rutin mengaji, menghafak quran, membaca buku, sholat tepat waktu, puasa sunah, sholat sunah, infak, shodaqoh dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Walaupun memang awalnya terasa begitu berat, namun lama kelamaan menjadi terbiasa dan dan semakin sadar bahwa memang itu adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim, belajar, belajar dan belajar lagi, perbaiki diri dan terus perbaiki.

Kami senantiasa diingatkan bahwa kami adalah pengajar yang akan menjadi Uswah / contoh bagi peserta didik maka kami harus baik dalam berbagai aspek baik ilmu pengetahuan, keterampilan, penampilan maupun akhlak. ada 10 muhasofat yang harus senantiasa kami miliki sebagai pendidik yaitu Salimul Aqidah, Shahihul Ibadah, Matinul Khuluq, Qowiyyul Jismi, Mutsaqqoful Fikri, Mujahadatun Linafsihi, Harishun 'ala Waqtihi, Munazhzhamun fi Syu'unihi, Qodirun 'alal Kasbi dan Naafi'un Lighoirihi.

Hari ini pun kami masih disini, namun dengan suasana berbeda. Tidak ada peserta didik kami yang sangat kami rindukan karena pandemi. Semoga pandemi ini segera berakhir dan sem

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun