Saya yakin banyak orang tua bernasib sama dengan saya atau setidaknya pernah di kondisi seperti saya. Dan mereka berhasil melaluinya. Saya saja yang baru menapak, memerlukan upaya ekstra sabar dan telaten ternyata menjadi orang tua di era sekarang ini.Â
Tidak cukup menyediakan sarana seperti wifi, paket data, HP atau laptop. Tetapi kehadiran orang tua dan komitmen orang tua untuk meluangkan waktu mengajari anak, adalah sebuah kewajiban. Tidak bisa lagi menyerahkan pada teknologi.Â
Dulu mungkin bisa, anak kita belajar dari Youtube sendiri, tetapi sekarang semakin hari anak-anak sudah disuguhi pilihan game dan sajian youtube yang lebih entertaining atau menghibur.Â
Mereka justru dihipnotis susah untuk lepas dari layar youtube atau game, sehingga belajar membaca menjadi tidak menarik lagi. Â Mungkin orang tua seperti saya harus menemukan sendiri metode mengajar yang fun, seperti bermain.Â
Apalagi saat ini, semakin kita keras pada anak ketika belajar semakin efek yang ditimbulkan tidak bagus. Anak jadi ketakutan dan trauma kalau mau diajak belajar. T
api ini pun pilihan, banyak orang tua masih memakai "ketegasan" sebagai cara puncak untuk mengajari anak belajar.  Saya termasuk yang tidak tega sih, saya memilih mencari metode fun  daripada memakai "ketegasan" tadi, hanya saja ini prosesnya makan waktu lebih lama, entah sampai kapan.
Waktu menulis ini, saya benar-benar sedang memerlukan masukan dari para orang tua di luar sana tentang bagaimana mengajari anak membaca dan menulis secara efektif, fun dan berhasil.Â
Jika ada, saya sangat berterima kasih untuk ide dan saran tersebut. Jangan sampai kalimat "Nanti dikerjakan bersama orang tua ya" dari guru, menjadi momok saya setiap pertemuan zoom anak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H