Mohon tunggu...
Dewi Yolanda
Dewi Yolanda Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMPN 1 Lembang Jaya. Kab.Solok. Sumatera Barat.

Saya adalah guru matematika yang suka menulis dan membaca. Saya ingin berbagi tulisan-tulisan dan pengetahuan yang saya miliki untuk semua guru/pendidik dan siapa saja yang gemar membaca. Semoga bermanfaat untuk semua.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Minggu ke-21 CGP Angkatan 4

23 Juni 2022   15:39 Diperbarui: 23 Juni 2022   15:46 2349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MODEL 4C

Mempelajari modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya sangat penting dalam menjalankan peran sebagai calon guru penggerak. Untuk menjadi pemimpin pembelajaran, saya harus menggunakan pendekatan berbasis aset, yaitu mengoptimalkan aset yang dimiliki sekolah untuk mengembangkan potensi murid. 

Dalam menggerakkan komunitas praktisi, cara pandang yang digunakan seharusnya apa potensi, kekuatan, dan sumber daya yang dimiliki oleh komunitas untuk pengembangan diri anggota komunitas. 

Agar dapat menjadi coach bagi guru lain dan menjalin kolaborasi antar guru, idealnya melihat kelebihan setiap guru yang bisa dikembangkan untuk saling melengkapi dengan guru lain, sehingga visi memerdekakan belajar murid bisa dilaksanakan. Dengan melihat kelebihan, potensi, dan bakat murid, saya akan mampu mendorong murid menjadi mandiri dan mampu menjadi pemimpin.

Selama ini, dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan lainnya di sekolah, saya dan rekan sejawat lebih banyak berpikir berbasis masalah. Sehingga yang lebih banyak kami lihat adalah kelemahan, kekurangan, dan kesalahan. 

Mulai dari murid yang bermasalah, tidak mengerjakan tugas, tidak mampu menjawab soal saat ulangan, tingkah laku murid tidak baik, pembagian tugas tidak sesuai, sarana sekolah yang kurang memadai, dan layanan kepegawaian kurang memuaskan. 

Program yang disusun dan tindakan yang akan dilaksanakan hanya mengacu pada pemecahan masalah yang ditemukan. Hal ini berdampak pada aset dan modal yang dimiliki sekolah belum termanfaatkan dengan optimal. Visi sekolah yang disusun belum bisa direalisasikan karena masih menghadapi masalah yang ditemui.

Pembelajaran pada modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya memberikan saya pengetahuan tentang sekolah sebagai sebuah ekosistem, faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem sekolah, pendekatan berbasis masalah dan pendekatan berbasis aset, Pengembangan Komunitas Berbasis Aset PKBA), dan tujuh aset sekolah. 

Sekolah sebagai sebuah ekosistem adalah pola interaksi antara faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik ekosistem sekolah adalah murid, kepala sekolah, guru, pengawas sekolah, tenaga kependidikan, orang tua murid, komite sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Faktor abiotik ekosistem sekolah adalah sarana dan prasarana, serta keuangan sekolah. 

Pendekatan berbasis masalah akan fokus pada kekurangan, kelemahan, dan yang tidak bekerja dengan semestinya, sehingga fokusnya pada hal-hal negatif. Sementara pendekatan berbasis aset merupakan cara praktis menemukan dan memanfaatkan hal-hal positif dalam komunitas, kekuatan yang dimiliki, inspirasi, dan potensi yang positif. 

PKBA menggunakan pendekatan berbasis aset dalam mengembangkan komunitasnya, yang digerakkan oleh seluruh anggota komunitas. Tujuh modal yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sekolah adalah modal manusia, sosial, lingkungan, fisik, politik, finansial, serta agama dan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun