Praktik Spiritual
Praktik seperti puasa, tirakat, dan olah batin mengajarkan disiplin diri yang tinggi. Dalam audit, disiplin sangat penting untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan dengan kualitas yang baik. Dengan berlatih fokus, auditor dapat lebih konsentrasi dalam menjalankan tugasnya dan menghindari kesalahan.
Contoh Penerapan dalam Transformasi Audit Pajak
- Memasukkan nilai-nilai spiritualitas dan etika dalam kurikulum pelatihan auditor.
- Menetapkan kode etik yang jelas dan tegas bagi seluruh pegawai pajak.
- Menerapkan sistem pengawasan yang ketat untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
- Memberikan penghargaan dan insentif bagi pegawai yang berprestasi dan berintegritas.
- Memberikan mentoring kepada auditor muda untuk menanamkan nilai-nilai luhur sejak dini.
- Membangun budaya organisasi yang menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme.
- Menyediakan program-program yang mendukung keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Kebatinan Mangkunegara IV, yang tertuang dalam Serat Wedhatama, menekankan pada pentingnya pengendalian diri, pengembangan spiritual, dan pengabdian diri. Prinsip-prinsip ini sangat relevan dengan konsep kepemimpinan diri.
Bambang Sumantri
Bambang Sumantri dikenal dengan disiplin dan kemauan kerasnya. Dalam konteks kepemimpinan diri, hal ini berarti seseorang harus memiliki disiplin untuk mencapai tujuan dan kemauan keras untuk mengatasi tantangan.
Contoh: seorang pemimpin harus memiliki jadwal yang teratur, disiplin dalam bekerja, dan mampu mengatasi tekanan.
Kumbakarna
Kumbakarna dikenal sebagai sosok yang setia pada tanah airnya. Dalam kepemimpinan, kesetiaan pada tujuan organisasi atau visi pribadi sangat penting.
Contoh: seorang pemimpin harus selalu mengutamakan kepentingan organisasi atau tim di atas kepentingan pribadi.
Adipati Karna
Adipati Karna dikenal sebagai sosok yang teguh pada pendiriannya dan selalu menepati janji. Dalam kepemimpinan, keteguhan hati sangat penting untuk menghadapi berbagai tantangan.
Contoh : seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan yang sulit dan konsisten dalam menerapkan keputusan tersebut.
Kesimpulan
Ajaran Mangkunegara IV memberikan pemahaman yang kuat untuk membangun karakter auditor yang berintegritas dan profesional. Dengan menerapkan nilai-nilai luhur dalam transformasi audit pajak, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem perpajakan. Â Ajaran kebatinan Mangkunegara IV mendorong untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Seorang auditor yang baik harus selalu mengikuti perkembangan peraturan perpajakan dan meningkatkan kompetensinya serta dapat memimpin dirinya sendiri dengan tidak terpengaruh pada godaan sekitar selama proses pemeriksaan pajak berlangsung. Pentingnya keteguhan hati dalam menghadapi tantangan. Seorang auditor pajak harus mampu mengambil keputusan yang sulit dan tetap teguh pada pendiriannya.
RefrerensiÂ
Modul Soal K15. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegaran IV, 1853 sampai 1881 Raden Mas Sudiro (Serat Wedhotomo). Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG.
Surat Edaran No. SE-06/PJ/2016 Tetntang Kebijakan Pemeriksaan.
Wikipedia. Mangkunegara IV. https://id.wikipedia.org/wiki/Mangkunegara_IV (diakeses pada 21 Desember 2024)