Kebatinan Mangkunegaran IV Transformasi Audit Pajak dan Memimpin Diri Sendiri
What ?
Apakah  yang Dimaksud dengan Kebatinan  Mangkunegaran IV ?
Kebatinan Mangkunegaran IV merupakan mengajarkan pentingnya seseorang untuk terus belajar dan mengembangkan diri, baik dari segi spiritual, intelektual, maupun sosial. Konsep "Raos Gesang" atau kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain adalah inti dari pengembangan diri ini. Ajaran ini memberikan pedoman tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat seperti bijaksana, adil, berani, dan rendah hati. Konsep "Asta Brata" menggambarkan delapan sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kebatinan ini juga mengajarkan tentang pentingnya hidup selaras dengan alam dan lingkungan sekitar. Konsep seperti "Nistha, Madya, Utama" menggambarkan tingkatan-tingkatan moralitas dan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus terus berusaha untuk mencapai tingkat "Utama" yaitu tingkat tertinggi dari kepemimpinan.
Kategori Kepemimpinan dalam Kebatinan Mangkunegara IV
Raos Gesang: Fokus pada kemampuan empati, memahami perasaan orang lain, dan memiliki kesadaran diri. Kebatinan ini mengajarkan pentingnya seseorang untuk terus belajar dan mengembangkan diri, baik dari segi spiritual, intelektual, maupun sosial. Konsep "Raos Gesang" atau kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain adalah inti dari pengembangan diri ini.
Asta Brata: Menggambarkan delapan sifat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin, seperti keberanian, keadilan, dan kebijaksanaan. Ajaran ini memberikan pedoman tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat seperti bijaksana, adil, berani, dan rendah hati. Konsep "Asta Brata" menggambarkan delapan sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Aja Gumunan : Seorang pemimpin yang baik tidak mudah terpesona atau kagum dengan hal-hal yang bersifat sementara atau materi. Ia memiliki pandangan yang jernih dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak penting.
Nistha, Madya, Utama: Menggambarkan tiga tingkatan kepemimpinan, dari yang terendah hingga yang tertinggi. Kategori ini menggambarkan tingkatan-tingkatan moralitas dan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus terus berusaha untuk mencapai tingkat "Utama" yaitu tingkat tertinggi dari kepemimpinan.
Apakah yang Dimaksud dengan Transformasi Audit Pajak ?
Transformasi audit pajak merupakan suatu perubahan mendasar dalam cara kita menjalankan proses audit pajak. Perubahan ini tidak hanya mencakup penggunaan teknologi baru, tetapi juga perubahan dalam pendekatan, metode, dan tujuan audit pajak. Dunia bisnis dan teknologi yang terus berkembang menghadirkan tantangan baru bagi sistem perpajakan. Untuk tetap relevan dan efektif, audit pajak perlu beradaptasi dengan perubahan ini. Transformasi audit pajak ditujukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pemeriksaan sehingga kegiatan pemeriksaan mampu mendorong pertumbuhan penerimaan pajak yang berkelanjutan.
- Dalam rangka transformasi audit pajak untuk mendorong pertumbuhan penerimaan pajak yang berkelanjutan, fiskus harus :
meningkatkan kualitas pemilihan wajib yajak yang akan diperiksa. - melakukan pembinaan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemeriksa sehingga menjadi pemeriksa yang handal (bangga dan berkarakter).
- meningkatkan kemampuan SDM Pemeriksa dalam penerapan ketentuan di bidang pemeriksaan khususnya dalam hal metode, penggunaan teknologi dan teknik pemeriksaan.
Transformasi audit pajak mencakup beberapa aspek utama, antara lain:
Digitalisasi
- Wajib pajak dapat melaporkan SPT secara online, sehingga lebih mudah dan cepat.
- Data pajak yang besar dapat dianalisis dengan menggunakan teknologi big data untuk mengidentifikasi pola dan tren yang tidak biasa.
- Banyak proses audit yang dapat diotomatisasi, seperti perhitungan pajak dan verifikasi data.
Risk-based audit
- Fokus audit diarahkan pada area yang memiliki risiko tinggi terjadinya kesalahan atau fraud.
- Penggunaan data analitik untuk mengidentifikasi risiko.