Mohon tunggu...
Dewi Wulandari Octaviani
Dewi Wulandari Octaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110053 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

K05_Quiz to 12 Oktober_Pemeriksaan Pajak_Semiotika Umberto Eco untuk Memahami Audit Pajak

12 Oktober 2024   16:41 Diperbarui: 12 Oktober 2024   16:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

K05_Quiz to 12 Oktober Pemeriksaan Pajak_Semiotika Umberto Eco Untuk Memahami Audit Pajak_Dosen Bapak Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Semiotika Umberto Eco untuk memahami Audit Pajak

 What ? 

Apakah Yang Dimaksud Dengan Semiotika Umberto Eco ? 

Umberto Eco, seorang semiotisi Italia yang terkenal, menawarkan kerangka berpikir yang sangat menarik untuk diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam konteks pemeriksaan pajak. Semiotika, ilmu yang mempelajari tanda dan makna, dapat membantu kita memahami bagaimana aturan, simbol, dan bahasa yang digunakan dalam sistem perpajakan membentuk persepsi, perilaku, dan bahkan hasil dari pemeriksaan pajak.

Sejalan dengan Umberto Eco, Ferdinand de Saussure yang merupakan salah satu pencetus semiotika modern, mengungkapkan tentang tanda (sign) sebagai hubungan antara penanda (signifier) dan petanda (signified) menjadi dasar bagi banyak kajian semiotika selanjutnya, termasuk karya Umberto Eco. Berikut adalah beberapa konsep dasar semiotika menurut Saussure:

  • Tanda (sign) : Unit dasar dalam semiotika, terdiri dari dua bagian: penanda dan petanda.
  • Penanda (signifier) : Bentuk fisik tanda, seperti kata, gambar, atau suara.
  • Petanda (signified) : Makna yang terkandung dalam tanda.
  • Hubungan arbitrer : Hubungan antara penanda dan petanda tidak bersifat alami atau intrinsik, melainkan ditentukan oleh konvensi sosial.
  • Sistem tanda : Tanda-tanda tidak berdiri sendiri, melainkan terorganisasi dalam sistem yang saling terkait.
  • Nilai tanda : Nilai suatu tanda ditentukan oleh hubungannya dengan tanda-tanda lain dalam sistem.

Saussure menekankan bahwa semiotika harus mempelajari tanda-tanda sebagai bagian dari sistem bahasa, bukan sebagai entitas yang berdiri sendiri. Ia juga menekankan pentingnya memahami hubungan antara penanda dan petanda sebagai hubungan arbitrer yang ditentukan oleh konvensi sosial. Teori Saussure telah menjadi dasar bagi banyak kajian semiotika selanjutnya, dan konsep-konsepnya masih digunakan hingga saat ini. Namun, beberapa kritik juga telah dialamatkan terhadap teorinya, seperti terlalu menekankan pada struktur bahasa dan kurang memperhatikan aspek-aspek pragmatis dari penggunaan tanda.

Apakah Yang Dimaksud Dengan Audit Pajak ?

Audit pajak menurut SE-06/PJ/2016 pada dasarnya adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh petugas pajak untuk memeriksa dan menguji apakah wajib pajak telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Tujuan utama dari audit pajak adalah untuk memastikan apakah wajib pajak telah melaporkan penghasilan dan membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mencegah terjadinya penghindaran pajak, dan mendeteksi adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh wajib pajak untuk mengurangi atau menghindari pembayaran pajak yang seharusnya serta memastikan bahwa semua wajib pajak dikenakan beban pajak yang sama dan adil. Peraturan ini menjadi pedoman bagi pemeriksa pajak dalam melakukan pemeriksaan, mulai dari tahap perencanaan hingga penyusunan laporan hasil pemeriksaan. Beberapa hal pentinh dalam SE-06/PJ/2016, yaitu :

  • Mengklasifikasikan pemeriksaan menjadi beberapa jenis, seperti pemeriksaan rutin, pemeriksaan khusus, dan pemeriksaan tindak lanjut;
  • Mengatur langkah-langkah yang harus dilakukan oleh petugas pajak dalam melakukan pemeriksaan, mulai dari tahap persiapan hingga tahap penyelesaian;
  • Menjelaskan hak dan kewajiban wajib pajak selama proses pemeriksaan berlangsung.

Semiotika Umberto Eco menawarkan kerangka berpikir yang sangat berguna untuk memahami kompleksitas audit pajak. Dengan memahami bagaimana tanda-tanda bekerja, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang proses audit dan menemukan cara untuk meningkatkan keadilan, efisiensi, dan transparansi dalam sistem perpajakan.

Why ? 

Sumber : Komunikasi Audit, Metode Semiotika, dok. Prof Apollo (hal.2)
Sumber : Komunikasi Audit, Metode Semiotika, dok. Prof Apollo (hal.2)

Mengapa Semiotika Umberto Eco Diperlukan Untuk Memahami Audit Pajak? 

Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tanda dan makna, mungkin tampak jauh dari dunia audit pajak yang penuh angka dan regulasi. Namun, jika kita menggali lebih dalam, terdapat hubungan yang sangat erat antara keduanya. Umberto Eco, salah satu tokoh sentral dalam semiotika modern, menawarkan kerangka berpikir yang sangat berguna untuk memahami kompleksitas audit pajak.

Bahasa dan Makna

  • Aturan pajak adalah sebuah sistem kode yang kompleks. Setiap kata, frasa, atau angka memiliki makna spesifik yang dapat ditafsirkan berbeda oleh berbagai pihak (wajib pajak, petugas pajak, pengadilan). Semiotika membantu kita memahami bagaimana bahasa ini membentuk persepsi dan tindakan.
  • Didalam perpajakan, seringkali terdapat ambiguitas dalam aturan. Semiotika membantu kita mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana berbagai pihak menginterpretasikan ambiguitas ini.

Konteks dan Budaya

  • Setiap kantor pajak memiliki budaya sendiri yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan aturan dan melakukan audit. Semiotika membantu kita memahami bagaimana budaya ini membentuk praktik audit.
  • Faktor sosial, ekonomi, dan politik juga mempengaruhi cara kita memahami pajak. Semiotika membantu kita melihat bagaimana konteks sosial ini membentuk makna dari tindakan pajak.

Interaksi Manusia

  • Audit pajak adalah proses interaksi manusia. Semiotika membantu kita memahami bagaimana bahasa tubuh, nada suara, dan pilihan kata mempengaruhi hasil audit.
  • Audit seringkali melibatkan negosiasi. Semiotika membantu kita memahami bagaimana makna dibangun dan dinegosiasikan dalam proses ini.

Contoh  Penerapan Semiotika dalam Audit Pajak

  • Semiotika dapat digunakan untuk menganalisis dokumen pajak seperti SPT, laporan keuangan, dan surat-surat pemberitahuan pajak. Dengan memahami makna di balik setiap kata dan frasa, kita dapat mengidentifikasi potensi masalah atau ketidaksesuaian.
  • Semiotika membantu kita memahami mengapa wajib pajak berperilaku tertentu dalam kaitannya dengan pajak, misalnya mengapa mereka cenderung menghindari pajak atau mengapa mereka proaktif dalam memenuhi kewajiban pajaknya.
  • Dengan memahami bagaimana tanda-tanda diinterpretasikan secara berbeda, petugas pajak dapat menyusun komunikasi yang lebih efektif dan mudah dipahami oleh wajib pajak.

Manfaat Penerapan Semiotika dalam Audit Pajak

  • Meningkatkan keadilan dengan memahami bagaimana tanda-tanda diinterpretasikan secara berbeda, kita dapat mengurangi ketidakadilan dalam penerapan aturan pajak.
  • Meningkatkan efisiensu dengan memahami sumber-sumber konflik interpretasi, kita dapat menyusun aturan pajak yang lebih jelas dan mudah dipahami.
  • Semiotika dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antara petugas pajak dan wajib pajak. 

How ? 

Sumber : Komunikasi Audit, Metode Semiotika, dok. Prof Apollo (hal.6)
Sumber : Komunikasi Audit, Metode Semiotika, dok. Prof Apollo (hal.6)

Bagaimana Mengimplementasikan Semiotika Umberto Eco Untuk Memahami Audit Pajak ? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun