Mohon tunggu...
Dewi Wulandari Octaviani
Dewi Wulandari Octaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110053 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

K03_Quiz to 28 September_Pemeriksaan Pajak_Diskursus Audit Pajak Schleiermecher

29 September 2024   14:11 Diperbarui: 29 September 2024   14:11 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Modul Prof. Apollo

Jika ditemukan adanya pelanggaran terhadap ketentuan perpajakan, wajib dapat dikenakan sanksi administratif atau pidana, seperti sanksi administrative berupa denda, bunga, atau pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan sanksi pidana berupa hukuman penjara dan denda.

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Apakah Metode Kualitatif Schleiermacher : Nacherleben itu ?

Nacherleben merupakan kata dalam bahasa Jerman secara harfiah berarti "mengalami kembali". Dalam konteks metode kualitatif Schleiermacher, Nacherleben mengacu pada upaya seorang peneliti untuk secara aktif berusaha memahami dan mengalami dunia dari perspektif subjek yang sedang diteliti. Ini melibatkan proses immersing diri dalam pengalaman orang lain, seolah-olah kita sedang mengalaminya sendiri.

1. Re-experience
Merupakan terjemahan langsung dari Nacherleben ke dalam bahasa Inggris, dan memiliki makna yang sama. Konsep ini menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam memahami fenomena sosial dan budaya.

2. Emphaty
Merupakan konsep yang lebih umum, tetapi sangat terkait dengan Nacherleben. Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami emosi orang lain. Dalam konteks metode Schleiermacher, empati memungkinkan peneliti untuk masuk ke dalam dunia subjek dan merasakan apa yang mereka rasakan.

3. Transposisi Diri
Merupakan proses di mana peneliti secara mental menempatkan dirinya dalam posisi subjek yang sedang diteliti. Dengan melakukan transposisi diri, peneliti dapat lebih memahami motivasi, perasaan, dan tindakan subjek.

Metode kualitatif Schleiermacher sangat bergantung pada interaksi langsung antara peneliti dan subjek penelitian. Peneliti akan menggunakan berbagai teknik, seperti wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis teks, untuk mengumpulkan data. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang makna dan pengalaman subjek dalam konteks sosial dan budaya mereka. Meskipun metode Schleiermacher sangat berguna untuk memahami pengalaman subjektif, ada beberapa kritik yang sering diajukan. Salah satu kritik utama adalah bahwa metode ini terlalu subjektif dan sulit untuk diuji secara objektif. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa peneliti dapat terlalu terbawa oleh pengalaman subjek dan kehilangan pandangan yang lebih kritis.

Why ?

Mengapa Audit Pajak Penting Dilakukan ?

Audit pajak dilakukan karena beberapa alasan, yaitu :
1. Menguji Kepatuhan

  • Audit memastikan bahwa semua wajib pajak dikenakan pajak yang sama sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan;
  • Audit dapat mencegah tindakan penghindaran pajak yang dilakukan oleh WP secara sengaja.

2. Menentukan Besarnya Pajak yang Terutang

  • Melalui audit pajak, dapat dipastikan bahwa jumlah pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak sudah sesuai dengan penghasilan atau keuntungan yang diperoleh;
  • Audit pajak dapat mencegah terjadinya kekurangan pembayaran pajak yang dapat merugikan negara.

3. Menjaga Integritas Sistem Perpajakan

  • Audit pajak yang dilakukan secara berkala dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem perpajakan;
  • Audit pajak juga dapat mencegah terjadinya praktik korupsi dalam pengelolaan pajak.

4. Sebagai Bahan Evaluasi

  • Hasil audit dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pajak;
  • Audit pajak dapat membantu mengidentifikasi kelemahan dalam peraturan perpajakan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

Mengapa Pendekatan Kualitatif Nacherleben Dibutuhkan dalam Audit Pajak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun