Mohon tunggu...
DEWI SHOFIAROFIUZZAHRO
DEWI SHOFIAROFIUZZAHRO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan menganalisis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Torehan Kepemimpinan Visioner: Dhito Pramono Mewujudkan Transformasi Infrakstruktur di Kediri

28 Mei 2024   11:19 Diperbarui: 28 Mei 2024   11:35 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Revitalisasi Masjid Agung Pare

Masjid Agung Pare yang berdiri pada tahun 1996 itu akan dilakukan pembenahan pada bagian atap bangunan, ruangan khotib, serta menata bangunan supaya ramah disabilitas. Melihat dari kondisi bangunan, kurangnya prasarana pendukung, serta lingkungan sekitar yang kurang penerangan, Mas Dhito, Bupati Kediri, meminta supaya dilakukan pembenahan menyeluruh. Mas Dhito meminta Dinas Perkim, Bagian Kesra, dan Takmir Masjid untuk menginventarisir hal-hal yang harus diperbaiki termasuk penataan ruangan kantor dalam masjid serta membangun fasilitas pendukung mulai dari taman, bangunan masjid, dan lain sebagainya.

Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati

Tahap pertama Pembangunan infrastruktur Stadion Gelora Daha Jayati menelan anggaran sekitar Rp149 miliar. Bangunan fisik stadion yang dibangun mulai tahun 2023 itu diperuntukkan sebagai kawasan multifungsi untuk mendukung konektivitas Kediri yang memiliki pusat kawasan olahraga dan bisnis dengan fasilitas yang terstandarisasi.

Pembangunan Edukasi Wisata Kebudayaan Melalui Ekskavasi Situs Adan-Adan

Mas Dhito mengupayakan proses percepatan ekskavasi Situs Adan-adan, Kecamatan Gurah. Beliau mengambil kebijakan untuk tetap menampilkan beberapa item hasil ekskavasi untuk keperluan edukasi hingga wisata kebudayaan berbasis desa wisata budaya. Disinyalir situs Adan-Adan luasnya melebihi Candi Borobudur karena terindikasi melintasi 3 desa yakni Desa Adan-Adan, Semanding serta Gayam, dan Kecamatan Gurah.

Pembangunan Pasar Wates Selama Dua Tahap Pada 2022-2023

Selanjutnya Pembangunan Pasar Wates yang menelan anggaran sebesar Rp16 miliar akan menjadi percontohan bagi pasar lain. Baik dari unsur tematik, segi bangunan, digitalisasi pasar, maupun sarana pendukung yang sekarang telah tersedia. Adapun Mas Dhito menargetkan pasar tradisional selanjutnya yaitu Pasar Ngadiluwih untuk direvitalisasi setelah Pasar Wates. Pasar tersebut sempat mengalami tragedi kebakaran itu akan didesain ulang dengan mengusung konsep tematik.
 
Oleh karena itu, Mas Dhito mengajak masyarakat untuk ikut mendukung dan mendoakan supaya pembangunan yang kian masih dan terus berlangsung dapat segera difungsikan untuk masyarakat Kediri.

Disusun oleh : 

Kelompok 5 Kepemimpinan 2023J

- Arlinda Kavitasari/23040674485

- Dewi Shofia R/23040674495

- Aisya Bella D/23040674496

Dosen pengampu mata kuliah :

M. Noer Falaq Al Amin, SIP., M.KP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun