Mohon tunggu...
Dewi RatnaJai
Dewi RatnaJai Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Pastoral Kateketik

Aku 100% Katolik, 100% Indonesia. Punya cita-cita mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik seperti tokoh-tokoh perdamaian dunia. Misalnya Mother Theresa, Paus Yohanes Paulus II, Mahatma Gandhi dan lain-lain. Aku suka menyanyi dan menulis puisi untuk mencurahkan perasaanku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanpa Dia, Kita Tidak Dapat Berbuat Apa-Apa; Memori Pastoral Care bersama Para Lansia Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik

3 November 2023   12:35 Diperbarui: 3 November 2023   12:58 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan Gereja selama 21 abad terakhir mengukir sejarah yang cukup indah terkait misinya bagi mereka yang lemah. Hal ini lahir dari solidaritas Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia. Yesus sebagai puncak kasih Allah telah menunjukkan bahwa Allah sungguh berpihak pada mereka yang lemah. Gereja masa kini sebagai interprestasi wajah Kristus mencoba menciptakan apa yang telah diteladankan Tuhan selama di dunia. Pastoral Care adalah salah satu cara Gereja untuk menunjukkan eksistensinya di tengah dunia agar hadir, terlibat, berkontribusi dan bahkan menjadi pelopor peradaban kasih.

Katekis sebagai subyek pastoral  care dalam hal ini mesti dibekali dengan suatu kegiatan yang mendukung keterampilannya dalam berpastoral. Medan pastoral care ada beraneka macam sesuai dengan kebutuhan manusia di tiap masa. Dunia Lansia merupakan salah satu medan pastoral care yang wajib diperhatikan oleh Gereja. Pastoral care bagi lansia bukan saja untuk mempersiapkan lansia pada batas realitasnya sebagai manusia tetapi juga untuk menimba pengalaman iman yang telah mereka lalui selama kurun waktu yang tidak singkat. Gereja hadir mendampingi lansia untuk mensyukuri dan menerima masa tua dengan penuh harapan sekaligus menimba kekayaan rohani dari pengalaman iman para lansia.

Sekolah tinggi pastoral kateketik Santo Fransiskus Asisi Semarang sebagai lembaga resmi yang mendidik anggota Gereja untuk menjadi katekis professional dalam hal ini memfasilitasi para mahasiswa untuk menjalankan latihan pastoral care di berbagai jenis karya. Pastoral Care bagi para lansia adalah medan yang dipilih oleh saya dan ketiga teman lain untuk belajar berpastoral. Pada Rabu, 25 Oktober 2023, kami mengunjungi Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik untuk melakukan deep talk iman bersama para lansia di sana.  Acara dikemas dalam  nuansa nonformal layaknya seorang cucu yang mengunjungi kakek dan neneknya. Kami berbagi kisah mulai dari suka duka di wisma lansia sampai pada pengalaman akan Tuhan yang dialami lansia selama hidupnya hingga detik mereka berada di panti jompo. Hal yang sungguh mendalam bagi saya ialah bagaimana para lansia menemukan siapa Tuhan dalam hidup mereka meski di ujung senja hidupnya. Kesan awal saya yang mengira masa lansia adalah masa tanpa harapan atau masa menunggu kematian sungguh berubah ketika mendengar penuturan para lansia soal hakekat kehidupan. Berikut adalah  beberapa poin yang kiranya menjadi isi deep talk iman antara saya dan para lansia di WLHA, Banyumanik, Semarang.

Pertama, Tuhan itu adalah Allah yang tak pernah meninggalkan. Tak bisa dipungkiri bahwa selama perjalanan hidup ini, eksistensi Tuhan terkadang diragukan oleh berbagai situasi dan kondisi. Terutama saat manusia mengalami situasi terpuruk dalam hidupnya. Pertanyaan yang seringkali muncul ialah ke mana Tuhan saat aku menderita? Mengapa orang baik ditimpa banyak kemalangan? Mengapa harus aku?  Itulah yang lazim terjadi jika manusia dihadapkan pada penderitaan. Namun, mendengar kisah para lansia yang telah akrab dengan kehidupan, saya melihat bahwa dalam segala hal, Tuhan itu hadir. Mata dan rasa manusia yang terbataslah yang menghalangi pertemuan dengan-Nya dalam penderitaan.

Yang kedua, Allah menyertai orang yang berintegritas. Salah satu kesaksian lansia yang cukup mengesan ialah soal kejujuran. Orang yang mengenal Allah akan selalu berusaha untuk jujur dalam hidupnya. Kejujuran menjadi saat kunci keberhasilan dan Allah menyertai orang ini. Orang jujur memang tidak selalu mujur, tetapi kebenaran yang dihidupinya dalam hidup akan mengantar dia pada sumber kebenaran itu sendiri, yakni Tuhan.

Yang ketiga, kehidupan apapun bentuknya merupakan anugerah. Dari antara para lansia yang bercerita, ada seorang lansia yang bagi saya hidupnya cukup tragis secara manusiawi. Ia melalui masa mudanya di zaman pergolakan atau perang terutama pasca perang dunia II yang mengguncang dunia. Ia hidup dipanti asuhan dan menghabiskan masa mudanya di sana untuk bekerja karena memang tidak ada seseorang pun yang dapat diandalkan sebagai provider dalam hidupnya. Yang menarik adalah bawa dalam kondisi seperti ini, sang lansia dengan percaya diri mengatakan bahwa hidupnya merupakan anugerah terindah dari Tuhan. Tidak ada nada protes atau keluhan dalam setiap kata yang diungkapnya saat sharing. Baginya, semua bentuk kehidupan ialah anugerah dari Sang Pencipta.

Yang terakhir, tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Bagi saya, pernyataan ini sungguh menarik sebab diucapkan oleh orang yang telah cukup berpengalaman dalam hidup. Ungkapan lansia ini menunjukkan kerendahan hati yang lahir di pengalaman iman mendalam dengan Tuhan. Ia menyadari betapa peran Tuhan dalam kehidupan sungguh sentral. Dari pengalaman sakit, berbaring dan berada di panti jompo, nyatalah bahwa realitas manusia sungguh terbatas. Tanpa Tuhan, tidak ada yang dapat tetap eksis.

Itulah sekilas butir-butir iman berharga yang saya timba di Wisma Lansia Harapan Asri, Banymanik Semarang. Butir-butir iman yang disampaikan oleh mereka yang lebih dulu berpijak di dunia. Terima kasih Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik. Semoga tetap menjadi komunitas lansia yang menghadirkan senja kehidupan terindah. Sehat terus oppa oma.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun