Mohon tunggu...
Dewi Syafrie
Dewi Syafrie Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan yang baik akan mendatangkan kebaikan kepada penulisnya. Bismillah!

Menulis adalah sebuah kesenangan, sekaligus melatih raga dan mengolah rasa

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Peluang Bisnis Digital Marketing Masih Terbuka Luas untuk Perempuan

4 Januari 2024   19:24 Diperbarui: 4 Januari 2024   19:41 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maurisa Angela, Pelaku Bisnis Digital Marketing (foto: dokpri) 

Kaum perempuan secara naluriah  telah memiliki daya  survival yang tinggi  untuk menghadapi segala kondisi kehidupannya. Dengan kelebihan  tersebut  banyak melahirkan  para entrepreneur perempuan  di berbagai lapisan masyarakat. 

Berdasarkan data dari BPS tahun 2021,  lebih  64 persen , pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia  adalah kaum perempuan.

Namun sayangnya,  ditengah kelebihan itu kaum perempuan  juga dikenal sebagai makhluk yang paling  sulit beradaptasi dengan kecanggihan teknologi digital. Diperkirakan baru sebanyak 24% UMKM  yang telah menggunakan e-commerce dalam melakukan pemasaran produknya.

Padahal banyak manfaat yang diperoleh apabila mereka semakin melek digital. Sebagai contoh, dengan menguasai digital marketing, maka usaha yang dijalankan kaum perempuan akan  berjalan maksimal.

Maurisa Angela, seorang pebisnis digital mengakui telah mendapatkan banyak manfaat dalam menjalankan bisnisnya.

"Salah satu manfaat yang paling terasa  adalah bisa menjalankan usaha dari rumah. Pekerjaan  digital marketing ini sangat  bisa dijalankan oleh perempuan ditengah mengurus rumah tangga. Jadi, cuan dapat, suami dan anak juga terurus dengan baik," ungkap  Maurisa.

Maurisa menambahkan  mulai serius berbisnis sejak tahun 2019.  Bermula dengan modal 0 rupiah karena memanfaatkan  sistem dropship saja.

"Awalnya memulai dari marketplace dulu baru beralih  ke  ads. Dari keuntungan sedikit demi sedikit  saya pakai gunakan sebagai modal stock SKU baru. Alhamdulilah setahun kemudian , saya bisa berganti peran. Saya tidak lagi jadi dropshipper tapi justru  bisa supply barang buat temen-teman yang ingin memulai berusaha tapi terkendala dengan modal," tutur ibu 1 anak yang akrab disapa Icha, ini.

Banjir orderan (foto: dokpri)
Banjir orderan (foto: dokpri)

Dengan memberikan pelayanan  terbaiknya, kian hari  reseller Icha semakin bertambah. Untuk memenuhi permintaan reseller, sebagai pebisnis yang baru lahir dia sangat berhati-hati dalam mengelola keuntungan yang didapat.

"Dalam berbisnis saya  pegang prinsip untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada reseller. Salah satunya juga dengan memberi harga yang murah. Intinya  usaha saya bisa jalan, reseller bisa naik kelas. Nggak melulu jadi dropshipper, tapi bisa memulai usaha dengan memanfaatkan ads. Karena memang, kesulitan bagi pemain ads adalah soal modal yang terbatas, stock yang harus dijaga, dan kecepatan pengiriman jadi kita harus full heart disitu," ujar Icha yang  juga aktif komunitas Dimensi Group, sebuah komunitas digital marketing satu-satunya di Indonesia dengan 8100 member.

Icha mengatakan  di masa depan  digital marketing akan semakin dapat diandalkan untuk kehidupan manusia.

"Yang paling  terasa manfaatnya ketika Covid -19 melanda dunia. Waktu itu semua orang menjalankan aktivitas di rumah. Kuliah dari rumah, kerja dari rumah.  Setelah itu  nggak ada kesibukan. Jadi aku dan suami ( saat itu masih pacaran) memutuskan untuk cari kesibukan dengan cara jualan online. Dulu tujuannya sekedar  bayar kuliah, meringankan beban orang tua yang  usahanya juga terdampak pandemi. Tadinya cuma berpikir sesimple itu dan  nggak menyangka bisa bertahan  sampai sekarang. Bahkan bisa memenuhi kebutuhan keluarga kecilku saat ini," papar Icha.

Icha berusaha mematahkan anggapan bahwa bisnis digital marketing miliknya kaum laki-laki. 

Menurutnya, sebagai dunia yang baru, setiap orang perlu kerja keras  mengenal  cara kerja digital marketing . Jalan satu-satunya setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan harus mempelajari dengan sungguh-sungguh bagaimana sistem digital marketing itu berjalan.

"Menurut saya, perempuan enggan jadi internet marketer karena sudah terlanjur didominasi laki-laki.  Apalagi kalau mereka langsung mikirin  bagaimana bikin website nya,  belum lagi landing page, bikin produk. Dari situ  langsung skeptis dan mikir  nggak bakal bisa,"kata Icha. 

Selain terus  berlatih keras, yang tak kalah penting, sebagai pemain baru harus aktif mengikuti  komunitas . 

"Nah, disini pun akan bertemu banyak laki-laki lagi tuh, karena memang internet marketer didominasi kaum laki-laki. Tapi komunitas yang saya ikuti sama sekali tidak membeda-bedakan jenis kelamin, ras, agama dsb. Kami saling menghargai dan saling support. Selain itu, mungkin karena bisnis ini benar-benar fluktuatif.  Ya namanya juga  berdagang nggak  bisa mulus-mulus terus. Mungkin wanita ragu untuk menjadikan bisnis ini sebagai bisnis utama. Akhirnya milih kerjaan yang pasti-pasti saja," sambung Icha, lagi.

Icha menambahkan,  sebagai orang yang sudah terjun ke bisnis ini, dia merekomendasikan kepada seluruh perempuan di Indonesia untuk berani mencoba pekerjaan sebagai  internet marketer.

"Bisnis ini  malah cocok banget untuk perempuan,  karena waktunya  fleksibel dan bisa dikerjakan dirumah. Bahkan pekerjaan  internet marketer ini  banyak lho. Bukan hanya jualan. Menjadi live streamer, copywriter, social media specialist, influencer dll adalah bagian pekerjaan yang dijalankan , termasuk  internet marketer," sambungnya.

Bahkan sebagai bukti jika kaum perempuan juga mampu menguasai bisnis digital marketing, belakangan Icha kerap diterjunkan komunitasnya untuk menjadi pembicara di sejumlah kegiatan kopdar.

Maurisa menjadi pembicara dalam acara kopdar yang digelar komunitas Dimensi (foto: dokpri) 
Maurisa menjadi pembicara dalam acara kopdar yang digelar komunitas Dimensi (foto: dokpri) 

Contohnya belum lama ini, Icha hadir sebagai pembicara dalam kegiatan  Kopdar  akhir tahun 2023  bertajuk Dimensi Goes To Malang, A December to Remember.Dimana Icha diminta memberi materi seputar cara mudah  menentukan scale up dan scale out di aplikasi Meta Ads.

"Tujuannya supaya kalau sudah cuan, bisa makin cuan dan bisa meminimalisir boncos lantaran terlalu banyak testing. Menurut saya, ngiklan itu sederhana. sesederhana tahu kapan harus matiin, kapan harus nyalain dan kapan harus scale iklan. Business should be simple," papar sarjana perhotelan ini.

Ini merupakan kali kedua dirinya didapuk sebagai pemateri di kegiatan yang digelar Dimensi Group.  Sebelumnya  dia diminta  menjadi pemateri dalam kegiatan kopdar digital marketing yang digelar  di salah satu kampus swasta di kota Padang, Sumatera Barat.

"Saat itu saya  bawain materi Digital Marketing For Women. Nah, seperti yang saya bilang diatas  saat ini memag  perempuan  menjadi kaum minoritas di dunia bisnis digital. Padahal menurut aku, perempuan  itu    bisa menjalankan peran multi taskingnya. Sebagai istri, ibu dan business woman. Dan pekerjaan  digital marketing ini sangat  bisa dijalankan oleh perempuan ditengah mengurus rumah tangga," ujar Icha.

Icha membagikan beberapa langkah agar perempuan dapat  sukses dalam  menjalankan bisnis  digital marketing ini .

"Pertama,  kalau ikut komunitas  jangan malu untuk nanya. Ini salah satu perkataan  Founder Dimensi, Uda Ef. Nggak malu bertanya di grup, karena nggak ada yang tahu kamu siapa dan nggak ada yang peduli kamu siapa.  Justeru kalau malu itu  bisa disalah artikan , bahwa kamu  itu sombong. Kedua, kerjakan segala sesuatunya  dengan maksimal. Jangan banyak excuses seperti harus urus anak suami dll. Prioritaskan apa yang harus di prioritasin, saatnya harus urus anak ya urus anak, saatnya kerja jangan batasi diri karena hanya seorang ibu rumah tangga.

Poin ketiga, dont celebrate too fast. Ini lebih untuk anak muda sih, soalnya aku lihat  banyak banget anak muda hancur karna kebanyakan gaya. Yang tadinya siapa-siapa mendadak hilang di peredaran karena memaksakan gaya hidup yang tidak  sesuai sama kapasitas. Apalagi pekerjaan sebagai internet marketing itu pasti ada pasang-surut nya.  Saatnya pasang, banyakin nabung, investasi leher ke atas. Saatnya surut, think the way out. Survive dengan apa yang ada," tutur Icha, penuh semangat.

Menhefari, Founder  Digital Marketing Enthusiast Indonesia (Dimensi)
Menhefari, Founder  Digital Marketing Enthusiast Indonesia (Dimensi)

Sementara itu Menhefari, Founder  Digital Marketing Enthusiast Indonesia (Dimensi).
 menambahkan  seiring meningkatnya tren berbelanja online menjadi angin segar bagi para pelaku usaha   toko  online   di Indonesia.

Data Statiska Market Insights, memprediksi  jumlah pengguna e-commerce bakal  mencapai 244,67 juta orang pada tahun 2027. Sementara jumlah pelaku usaha toko online saat ini telah mencapai 2,99 juta orang.

Sepanjang tahun 2022 saja, tercatat  642.672 pelaku usaha online berada di Jawa Barat atau   setara dengan 21,45% dari total pelaku usaha online secara nasional. Kemudian provinsi Jawa Timur menduduki urutan kedua dengan   pelaku usaha online sebanyak 571.958.

Kopdar Dimensi akhir tahun 2023 lalu digelar di Malang (foto: dokpri) 
Kopdar Dimensi akhir tahun 2023 lalu digelar di Malang (foto: dokpri) 

"Semakin ke sini, berbelanja online sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi banyak orang. Puncaknya pada saat pandemi Covid-19 kemarin   dan  terus berlanjut  sampai sekarang. Untuk itu  sebagai pelaku usaha online, kami perlu mencari strategi yang pas guna meningkatkan penjualan dan  menambah pelanggan. Intinya bagaimana  bisa  meraup cuan sebanyak mungkin, "  ujar Menhefari.

Dimensi merupakan sebuah komunitas  pebisnis online  yang didirikan oleh Menhefari  bersama beberapa orang temannya sekitar 5 tahun lalu. Mereka berhimpun dalam grup Telegram Dimensi Group.

Saat ini, sebanyak  8100  pelaku usaha toko online yang menjadi member dapat saling bertukar informasi dan   membantu menjawab pertanyaan dan atau problem/permasalahan yang dihadapi member selama menjalankan digital marketing.

"Kami tidak melulu berinteraksi di dunia maya,  pasca pandemi  ini kami rutin menggelar kegiatan kopi darat (kopdar). Tujuannya untuk mengedukasi generasi muda Indonesia agar bisa hidup layak dari bisnis online. Bagi yang ingin mempelajari bagaimana menjalankan iklan di Ads, kami juga ada ekslusive  mentoring dari tim Dimensi. Selama 30 hari peserta bakal diajari bagaimana caranya mendapatkan minimal 200 ribu profit setiap hari dari Facebook dengan cara yang mudah," jelas Menhefari.

 Dimensi Group berada dibawah binaan Yayasan Dimensi Untuk Indonesia. Yaitu sebuah   organisasi non profit yang bertujuan untuk mengedukasi generasi muda Indonesia agar bisa hidup layak dari bisnis online," tutur Menhefari.

Selain itu, Yayasan Dimensi Untuk Indonesia  concern pada kegiatan sosial yang seratus persen pendanaannya dari hasil  sumbangan para member Dimensi. Kegiatan sosial yang saat ini telah berjalan , antara lain  mendirikan TK Quran gratis di Bogor, membiayai gaji guru MDTA di Koto Anau, Solok. Dan memberikan Bantuan Pinjaman Modal Tanpa Bunga untuk UMKM

Yayasan Dimensi Untuk Indonesia  berada dibawah binaan Staf Ahli Kasad, Mayjen TNI Arkamelvi Karmani, dan Direktur Bisnis Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun