Mohon tunggu...
Dewi Syafrie
Dewi Syafrie Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan yang baik akan mendatangkan kebaikan kepada penulisnya. Bismillah!

Menulis adalah sebuah kesenangan, sekaligus melatih raga dan mengolah rasa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ketika Ande-Ande Kotolaweh Arisan Ke Perumahan 'Sultan Andara' Raffi Ahmad

12 November 2023   23:38 Diperbarui: 14 November 2023   14:21 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kotolaweh (dok pri)

Mendengar kata 'Sultan Andara' tentu mengingatkan kita pada sosok pasangan selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Keluarga muda ini adalah penghuni pertama di perumahan  Green Andara Residences yang berlokasi di  perbatasan selatan Jakarta dan Depok, yaitu di kawasan Andara, Cinere, Depok. Sejak itu  pamor perumahan tersebut kian melejit karena keberadaan sang sultan sebagai magnet.

Minggu, 12 November 2023 , grup arisan yang saya ikuti mengadakan  arisan  3 bulanan di salah satu penghuni perumahan Green Andara Residences.
Sang pemilik rumah, adalah Novriana, anggota grup arisan Ande-ande Kotolaweh. Ibu muda ini  jauh-jauh hari sudah memberi sinyal sebagai kesediaannya   menerima kehadiran tamu arisan  ke kediamannya itu.  

Ria sendiri dan keluarga kecilnya terbilang penghuni baru, baru beberapa bulan  resmi bertetangga dengan Raffi dan Nagita. Rumah mereka hanya berbeda  blok saja, namun tentu saja masih satu RT.

Di hari Minggu yang cerah di Minggu kedua November ini, ande-ande Kotolaweh  dari berbagai   kawasan  di Jabodetabek mendapat undangan untuk menghadiri arisan sekaligus open house di rumah baru milik Ria.
Begitu tiba di depan perumahan, saya yang datang bersama teman sesama anggota arisan disambut ramah oleh security di depan pos penjagaan. Saat kami bertanya posisi kediaman Ria, dengan sigap dia memberitahu. 

Ria tengah memberi
Ria tengah memberi
kata sambutan (foto dok)


Sejenak segarnya khas bau tanah sehabis disiram hujan mengalir lembut bersama udara yang kami hirup. Setelah  beberapa belas langkah  kami pun tiba di rumah berlantai 3  dengan cat putih dengan jendela  bercat hitam  itu.
Sejak menjelang solat dzuhur satu persatu peserta arisan mulai berdatangan. Sang pemilik rumah yang super humble menerima kami di ruang tamu yang berada di lantai 2.

Memasuki ruang tamu,  wewangian aroma makanan khas Minang menyeruak ke rongga hidung. Sayup-sayup terdengar suara azan Zhuhur  sebagai panggilan solat. Ria mempersilahkan para tamu untuk memilih, apakah mau solat dulu atau langsung menyantap hidang yang telah disediakan. Alhasil, sebagian ada yang makan, sebagian lagi memilih untuk menunaikan solat terlebih dulu.

Seperti di pertemuan arisan  sebelumnya, menu-menu ala 'kampung' selalu menjadi primadona.  Menu jariang lado hijau (jengkol cabe hijau) yang disandingkan dengan goreng ikan sepat kering, begitu menggoda. Belum lagi sambalado tanak dengan isian jengkol dan ikan teri belah, semakin membangkitkan selera makan. 

Ada pula menu keripik sanjay  balado, sala lauak serta gulai ayam yang dimasak bersama daun kari. Tak lupa,  nyonya rumah juga melengkapi  menu santap siang dengan  nasi goreng khas Padang yang ditaburi dengan dendeng kering dan kerupuk merah.  

Suasana  makan siang
Suasana  makan siang
(foto dok)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun