Mohon tunggu...
Dewi Syafrie
Dewi Syafrie Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan yang baik akan mendatangkan kebaikan kepada penulisnya. Bismillah!

Menulis adalah sebuah kesenangan, sekaligus melatih raga dan mengolah rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sinta Ridwan dan Mimpi Terus Berkarya dan Berdaya

24 Januari 2022   15:44 Diperbarui: 24 Januari 2022   21:44 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinta Ridwan, Filolog Perempuan (foto: instagram @sintaridwan) 

"Setelah dapat membaca, kita jadi semakin tertarik lagi untuk mendalaminya. Karena dalam manuskrip-manuskrip Itu terdapat karya seni yang indah.  Ada yang berupa bingkai-bingkai, itu namanya iluminasi, biasanya terdapat di Al Quran. Kemudian di ukiran candi, kita bisa melihat tren busana di masa lalu. Ada wanita yang pakai kemben, tenun, batik. Jadi motif pakaian-pakaiannya sudah beragam. Ada juga tas jinjing, jadi memang sudah ada di masa lampau," papar SInta yang punya slogan dalam hidupnya, 'Saya ada, saya berkarya, saya berdaya'.

Di akhir wawancara Nina pun mempertanyakan apa makna dari slogan hidup yang diusung Sinta.

"Aku tuh  punya semacam kesadaran. Walaupun setiap manusia itu punya batasan diri, tapi bagaimana cara memaksimalkannya supaya menjadi  bermanfaat untuk orang lain. Jadi sekali lagi belajar filologi bukan untuk asik sendiri. Katanya kan  jalan menuju surga itu ada beberapa pintu ya. Salah satunya Ilmu yang bermanfaat,'' tutur Sinta.

''Disini aku kepengen banget, teman-teman yang tidak punya kesempatan belajar secara akademis bisa belajar juga. Jadi  memang ini agak emosional sih. Karena perjuangan gak setahun, dua tahun. Semua itu kulakukan bukan karena memburu gelar. Aku malah nggak mau banget mencantumkan gelar. Buatku itu bukan hal yang sangat krusial,'' tutur Sinta yang menyelesaikan Program Magister Jurusan Filologi Fakultas Sastra Unpad pada 2011 dan Program magister Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UI pada 2019. 

Sebelum mengambil Program Doktoral Jurusan Arkeologi di Faultas Ilmu Budaya UI saat ini, Sinta juga telah mengikuti Program Join Doktoral jurusan Filologi Unpad dan Jurusan Etnolinguistik Universitas La Rochelle pada 2016.

''Maka  disitulah selalu  ada proses  berkarya. Aku ada untuk belajar itu semua. Bagaimana  aku berkarya, aku mau membuat   beberapa karya. Untuk pemberdayaan aku sendiri. Disitulah aku merasa ada berdaya. Aku seperti diingatkan masih banyak mimpi-mimpi yang mesti diwujudkan selama masih diberi kehidupan," pungkas Sinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun