Mohon tunggu...
Dewi Syafrie
Dewi Syafrie Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan yang baik akan mendatangkan kebaikan kepada penulisnya. Bismillah!

Menulis adalah sebuah kesenangan, sekaligus melatih raga dan mengolah rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bertemu Macan di Bukit Raya, Yanni Krishnayanni Tetap Tuntaskan Misi Perjalanan

7 Januari 2022   12:24 Diperbarui: 7 Januari 2022   13:50 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkendara mengelilingi Indonesia dengan sepeda motor bagi seseorang merupakan  sebuah pengalaman  luar biasa. Bagaimana kalau hal itu  dilakukan seorang wanita? Seperti Yanni Krishnayanni,  jurnalis asal Surabaya yang ditengah-tengah kegiatan berkendara sekaligus  melakukan pendakian ke seven summit Indonesia.

Yanni, begitu dia biasa  disapa telah memulai perjalanan yang dibalut dengan tema 'Jelajah Kebangsaan Wartawan' (JKW) bersama 3  rekan jurnalisnya,   yaitu; Indrawan Ibonk,  Sonny Wibisono dan Agus Asianto pada  tanggal 28 Oktober 2021 lalu. Bertepatan dengan perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-93 tahun, beberapa waktu lalu.

Hadir sebagai narasumber di acara IG Live Nina Nugroho Solution #akuberdaya, baru-baru ini, Yanni membagi kisah perjalanannya yang  sudah mencapai 7672 km.

"Rencana awal 17.000 km. Masih 10.000 km lagi, memulainya dari Jakarta, Sumatera, Bangka juga sudah. Sekarang saya dan kawan-kawan sudah berada di Kalimantan. Insya Allah perjalanan ini akan berakhir pada 9 Februari 2022,  bertepatan dengan perayaan Hari Pers Nasional di kota Kendari," tutur Yanni.

Menjadi menarik, karena sambil berkeliling Indonesia dengan kendaraan sepeda  roda dua andalannya, ibu satu putra ini sekaligus menunaikan mimpinya melakukan  pendakian ke seven summit-nya Indonesia.

Yanni Krishnayanni saat mengibarkan bendera gerakan #akuberdaya di Gunung Bukit Raya, Kalimantan (foto: ist) 
Yanni Krishnayanni saat mengibarkan bendera gerakan #akuberdaya di Gunung Bukit Raya, Kalimantan (foto: ist) 

Sebagaimana diketahui , daftar puncak tertinggi di Indonesia ini telah  membawa nama tanah air sebagai sasaran destinasi sport tourism bagi wisatawan penyuka tantangan. Sport tourism merupakan wisata yang mengkombinasikan antara olahraga dan pariwisata.
Saat ini sport tourism banyak digandrungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Di Indonesia, 7 puncak tertinggi yang menguji adrenalin, adalah: Gunung Kerinci, Gunung Semeru, Gunung Rinjani, Gunung Bukit Raya, Gunung Latimojong, Gunung Binaiya, Carstensz Piramid (Puncak Jaya).

Tak heran, desainer Nina Nugroho yang memandu acara live Instagram ini  dibuat terkagum-kagum mendengar cerita Yanni yang seru.

"Karena ini bukan perjalanan yang main-main, seperti apa Mbak Yanni memenej kesehatan," tanya penggagas gerakan #akuberdaya, ini.

Yanni  memberitahu kuncinya adalah jangan menjadikannya sebagai beban, sebab pikiran yang demikian justru akan menurunkan imunitas tubuh.

"Enjoy aja, kalau dipikirin justru akan terasa berat. Segala sesuatu yang terlalu dipikirkan, tanpa kita sadari menekan secara mental. Akhirnya imun  jadi turun, badan ikutan drop," papar ibu satu putra ini.

Menurut Yanni,  hasil  perjalanan  JKW ini akan dituangkan kedalam sebuah  buku yang mengupas   berbagai potensi wisata untuk kemudian dijadikan  referensi bagi turis domestic maupun mancanegara. 

Diatas motor yang setia menemani perjalanan (foto: ist) 
Diatas motor yang setia menemani perjalanan (foto: ist) 


Sementara terkait pendakian ke seven summit Indonesia yang dilakukannya  secara solo, dikatakan Yanni tidak terlepas dari impiannya sejak usia 15 tahun.

"Entah ini sebuah kebetulan, mimpi ini baru terealisasi di usia  saya yang ke 51 , tahun ini. Jadi pesan moralnya adalah rawatlah mimpimu sampai kapan pun. Maka Tuhan akan  bantu mewujudkan  di saat yang tepat. Menurut saya saat ini adalah saat yang tepat,  karena 8 tahun lalu saya justru masih sibuk dengan mengurus orang tua dan anak.  Kini saatnya merealisasikan mimpi-mimpi saya yang tertunda," ujar Yanni, lagi.

Banyak kisah-kisah seru yang dialami Yanni dan ketiga rekannya  selama perjalanan JKW ini.

Salah satunya saat berpapasan dengan macan sebanyak 2 kali dalam  pendakian ke Gunung Bukit Raya di Kalimantan Selatan. Maklum meski ketinggiannya hanya 2.278 mdpl -tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan 6 gunung lainnya yang masuk dalam jajaran 7 puncak gunung tertinggi di Indonesia- medan untuk menuju puncak membutuhkan waktu 5 hingga 6 hari. Tak heran, kemungkinan  bertemu berbagai binatang buas pun semakin besar.

"Karena waktunya lama, kemungkinan bertemu binatang buas sangat besar ya. Saat bertemu macan, kami cuma berpandang-pandangan. Mungkin si macan terkejut dan saya pun terkejut. Ketemu kumpulan rusa juga, karena hutannya masih sangat asri. Dan yang paling seru adalah pacetnya banyak, lintah dan pacet adalah dua hal yang berbeda. Lintah di dalam air, saya sampai bertanya pada Tuhan kenapa pacet diciptakan padahal tidak dapat dimakan," ujar Yanni, sembari merenung.

Yanni selalu mengambil hikmah dari setiap peristiwa hidup yang dilaluinya. Menurutnya naik gunung tak ubahnya seperti orang yang sedang meniti karier, harus ada step by stepnya.  

Bahwa naik gunung bukanlah sekedar angan-angan atau keinginan,  tapi harus dilakukan upaya untuk mewujudkannya.  Jangan lupa lakukan persiapan agar sampai pada tujuan (puncak).

"Kalaupun sudah mempersiapkan keseluruhan tapi ternyata kita tidak sampai puncaknya, bagi saya itu bukan suatu kegagalan paling tidak kita tahu kemampuan kita sampai dimana. Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari naik gunung,  tujuan kita adalah puncak. Tapi dalam perjalanan jangan terus-terusan dilihat puncaknya. Nikmati perjalanan ketemu apa,  perhatikan sekelilingnya.  Kalau capek istirahat seperti yang tadi saya ucapkan, laper ya makan, haus ya minum, capek ya tidur. Dan bagi saya perjalanan ini bukan sebagai ajang pembuktian pada siapa pun. Menurut saya perempuan fitrahnya sudah luar biasa. Sayangnya terkadang kita nggak sadar. Padahal semua orang, baik perempuan atau laki-laki mampu melakukan kegiatan apapun, asalkan dia mau ," pungkas Yanni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun