Mohon tunggu...
Dewi Syafrie
Dewi Syafrie Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan yang baik akan mendatangkan kebaikan kepada penulisnya. Bismillah!

Menulis adalah sebuah kesenangan, sekaligus melatih raga dan mengolah rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bertemu Macan di Bukit Raya, Yanni Krishnayanni Tetap Tuntaskan Misi Perjalanan

7 Januari 2022   12:24 Diperbarui: 7 Januari 2022   13:50 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diatas motor yang setia menemani perjalanan (foto: ist) 

Yanni  memberitahu kuncinya adalah jangan menjadikannya sebagai beban, sebab pikiran yang demikian justru akan menurunkan imunitas tubuh.

"Enjoy aja, kalau dipikirin justru akan terasa berat. Segala sesuatu yang terlalu dipikirkan, tanpa kita sadari menekan secara mental. Akhirnya imun  jadi turun, badan ikutan drop," papar ibu satu putra ini.

Menurut Yanni,  hasil  perjalanan  JKW ini akan dituangkan kedalam sebuah  buku yang mengupas   berbagai potensi wisata untuk kemudian dijadikan  referensi bagi turis domestic maupun mancanegara. 

Diatas motor yang setia menemani perjalanan (foto: ist) 
Diatas motor yang setia menemani perjalanan (foto: ist) 


Sementara terkait pendakian ke seven summit Indonesia yang dilakukannya  secara solo, dikatakan Yanni tidak terlepas dari impiannya sejak usia 15 tahun.

"Entah ini sebuah kebetulan, mimpi ini baru terealisasi di usia  saya yang ke 51 , tahun ini. Jadi pesan moralnya adalah rawatlah mimpimu sampai kapan pun. Maka Tuhan akan  bantu mewujudkan  di saat yang tepat. Menurut saya saat ini adalah saat yang tepat,  karena 8 tahun lalu saya justru masih sibuk dengan mengurus orang tua dan anak.  Kini saatnya merealisasikan mimpi-mimpi saya yang tertunda," ujar Yanni, lagi.

Banyak kisah-kisah seru yang dialami Yanni dan ketiga rekannya  selama perjalanan JKW ini.

Salah satunya saat berpapasan dengan macan sebanyak 2 kali dalam  pendakian ke Gunung Bukit Raya di Kalimantan Selatan. Maklum meski ketinggiannya hanya 2.278 mdpl -tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan 6 gunung lainnya yang masuk dalam jajaran 7 puncak gunung tertinggi di Indonesia- medan untuk menuju puncak membutuhkan waktu 5 hingga 6 hari. Tak heran, kemungkinan  bertemu berbagai binatang buas pun semakin besar.

"Karena waktunya lama, kemungkinan bertemu binatang buas sangat besar ya. Saat bertemu macan, kami cuma berpandang-pandangan. Mungkin si macan terkejut dan saya pun terkejut. Ketemu kumpulan rusa juga, karena hutannya masih sangat asri. Dan yang paling seru adalah pacetnya banyak, lintah dan pacet adalah dua hal yang berbeda. Lintah di dalam air, saya sampai bertanya pada Tuhan kenapa pacet diciptakan padahal tidak dapat dimakan," ujar Yanni, sembari merenung.

Yanni selalu mengambil hikmah dari setiap peristiwa hidup yang dilaluinya. Menurutnya naik gunung tak ubahnya seperti orang yang sedang meniti karier, harus ada step by stepnya.  

Bahwa naik gunung bukanlah sekedar angan-angan atau keinginan,  tapi harus dilakukan upaya untuk mewujudkannya.  Jangan lupa lakukan persiapan agar sampai pada tujuan (puncak).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun